976 Rensi: Melawan Diri
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari :
Matius 5:43-44 (TB) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: *Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu*.
Renungan siang ini dengan tema:
*Melawan diri*
Ajaran Tuhan Yesus ini memang sangat berdeda dengan ajaran duniawi, bahkan banyak orang duniawi mengatakan ajaran Tuhan Yesus adalah konyol, ya memang aneh dan sangat aneh, wong musuh kok dikasihani, jelas secara duniawi cenderung akan melakukan pembalasan yang lebih parah bagi orang yang menyakiti atau memusuhi kita.
Inilah yang membuat beda, disini Tuhan Yesus mengajar kasih dan mempraktekan kasih, yang meproses kita untuk bisa menyangkal atau melawan hawa nafsu diri sendiri, belajar untuk memikul salib Kristus. Coba kita perhatikan bagaimana Tuhan Yesus ketika ada didunia, penderitaan ,aniaya, caci maki bahkan sampai mati disalib, apa yang dilakukan? Tuhan Yesus hanya berdoa *Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat*, hal ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak egois, tidak mementingkan diriNya sendiri, walau kalau DIA mau apapun bisa dilakukan untuk melawan, namun dari sini kita bisa belajar bagaimana Tuhan Yesus dengan taat dan setia melakukan apa yang Bapa perintahkan kepadaNya.
Perintah kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, ini sudah Tuhan Yesus praktekan ,sudah Tuhan Yesus tunjukan secara nyata kepada kita dan ternyata itu semua bisa dilakukan sebagai wujud *melawan atau menyangkal diri*. Maka sebagaimana Tuhan Yesus firmankan dalam
1 Yohanes 2:6 (TB) *Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup*.
Maka inipun adalah kewajiban bagi kita, yang hidup dan percaya kepada Tuhan Yesus, tidak ada alasan tidak bisa untuk melakukan perintah itu, sebab ini adalah wujud kita mengasihi sesama kita yang kelihatan, kalau hal ini tidak bisa dilakukan, apalagi kita mau mengasihi Allah yang tidak kelihatan, jelas akan sangat mustahil kita lakukan sebab dalam
1 Yohanes 4:20 (TB) *Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.*
Ingat firman diatas ini, kita akan menjadi pendusta, dimana pendusta merupakan salah satu buah dosa, karena itu tidak alasan untuk tidak mengasihi musuh kita, sebab dengan demikian kita memberi tempat kepada Allah untuk melakukan pembalasan terhadap apa yang telah dilakukan musuh kepada kita,sebab pembalasan itu bukan hak kita, dan kewajiban kita adalah melakukan dan hidup seperti Kristus yang bisa menyangkal diri serta memikul salib, kalau hal ini kita lakukan maka kita akan diperkenan megikut Kristus.
Roma 12:19-20 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: *Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan*, firman Tuhan.
Tetapi, *jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum* Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Inilah pengajaran Kristus bagi kita untuk bisa *melawan diri* sendiri,supaya hidup tidak dicemari dosa, supaya bisa merasakan kasih Kristus yang dinyatakan dengan sukacita, damai sejahtera dalam kehidupan kita, karena itu buanglah segala sesuatu yang merintangi kita, segala hal yang membuat kita jatuh tersandung, dan semua akar pahit dalam hidup kita.
Terus berusaha hidup kudus, dengan *mengasihi, berdoa dan memohonkan berkat bagi musuh kita*, supaya Allah berkenan memberi pengampunan baik kepada kita sendiri ataupun musuh kita. Ingat bahwa dosa menghalangi sesuatu yang baik dalam hidup kita, karena itu harus kita lawan dengan menyangkal diri, memikul salib supaya kita dilayakan untuk mengikut Kristus.
Kiranya Roh Kudus mencurahkan hikmat, kemampuan untuk mengasihi orang memusuhi kita, sebab tanpa pertolongan Nya kita pun tidak akan mampu melakukan semua perintah dan kehendak Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Matius 5:43-44 (TB) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: *Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu*.
Renungan siang ini dengan tema:
*Melawan diri*
Ajaran Tuhan Yesus ini memang sangat berdeda dengan ajaran duniawi, bahkan banyak orang duniawi mengatakan ajaran Tuhan Yesus adalah konyol, ya memang aneh dan sangat aneh, wong musuh kok dikasihani, jelas secara duniawi cenderung akan melakukan pembalasan yang lebih parah bagi orang yang menyakiti atau memusuhi kita.
Inilah yang membuat beda, disini Tuhan Yesus mengajar kasih dan mempraktekan kasih, yang meproses kita untuk bisa menyangkal atau melawan hawa nafsu diri sendiri, belajar untuk memikul salib Kristus. Coba kita perhatikan bagaimana Tuhan Yesus ketika ada didunia, penderitaan ,aniaya, caci maki bahkan sampai mati disalib, apa yang dilakukan? Tuhan Yesus hanya berdoa *Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat*, hal ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak egois, tidak mementingkan diriNya sendiri, walau kalau DIA mau apapun bisa dilakukan untuk melawan, namun dari sini kita bisa belajar bagaimana Tuhan Yesus dengan taat dan setia melakukan apa yang Bapa perintahkan kepadaNya.
Perintah kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, ini sudah Tuhan Yesus praktekan ,sudah Tuhan Yesus tunjukan secara nyata kepada kita dan ternyata itu semua bisa dilakukan sebagai wujud *melawan atau menyangkal diri*. Maka sebagaimana Tuhan Yesus firmankan dalam
1 Yohanes 2:6 (TB) *Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup*.
Maka inipun adalah kewajiban bagi kita, yang hidup dan percaya kepada Tuhan Yesus, tidak ada alasan tidak bisa untuk melakukan perintah itu, sebab ini adalah wujud kita mengasihi sesama kita yang kelihatan, kalau hal ini tidak bisa dilakukan, apalagi kita mau mengasihi Allah yang tidak kelihatan, jelas akan sangat mustahil kita lakukan sebab dalam
1 Yohanes 4:20 (TB) *Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.*
Ingat firman diatas ini, kita akan menjadi pendusta, dimana pendusta merupakan salah satu buah dosa, karena itu tidak alasan untuk tidak mengasihi musuh kita, sebab dengan demikian kita memberi tempat kepada Allah untuk melakukan pembalasan terhadap apa yang telah dilakukan musuh kepada kita,sebab pembalasan itu bukan hak kita, dan kewajiban kita adalah melakukan dan hidup seperti Kristus yang bisa menyangkal diri serta memikul salib, kalau hal ini kita lakukan maka kita akan diperkenan megikut Kristus.
Roma 12:19-20 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: *Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan*, firman Tuhan.
Tetapi, *jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum* Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Inilah pengajaran Kristus bagi kita untuk bisa *melawan diri* sendiri,supaya hidup tidak dicemari dosa, supaya bisa merasakan kasih Kristus yang dinyatakan dengan sukacita, damai sejahtera dalam kehidupan kita, karena itu buanglah segala sesuatu yang merintangi kita, segala hal yang membuat kita jatuh tersandung, dan semua akar pahit dalam hidup kita.
Terus berusaha hidup kudus, dengan *mengasihi, berdoa dan memohonkan berkat bagi musuh kita*, supaya Allah berkenan memberi pengampunan baik kepada kita sendiri ataupun musuh kita. Ingat bahwa dosa menghalangi sesuatu yang baik dalam hidup kita, karena itu harus kita lawan dengan menyangkal diri, memikul salib supaya kita dilayakan untuk mengikut Kristus.
Kiranya Roh Kudus mencurahkan hikmat, kemampuan untuk mengasihi orang memusuhi kita, sebab tanpa pertolongan Nya kita pun tidak akan mampu melakukan semua perintah dan kehendak Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar