967 Regi: Malapetaka Bagi Orang Bebal
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan hari ini diambil dari :
Amsal 28:14 (TB) *Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.*
Dengan tema:
*Malapetaka bagi orang bebal*
Banyak diantara kita merasa benar sendiri sehingga banyak mempertahankan argumentasi dan terus berusaha agar diakui apa yang menjadi pendapat atau gagasannya sendiri dan menilai pendapat orang lain tidak cocok salah dan semacamnya, padahal firman diatas *orang yang mengeraskan hati*, terlebih terhadap perintah Tuhan *akan jatuh kedalam malapetaka*, maka seharusnya kita sadar akan penggenapan firman
Amsal 21:2 (TB) Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Karena itu kita harus mau mengoreksi diri kita sendiri,sebab apa yang menurut kita benar, yang menurut kita bersih namun belum tentu benar dihadapan Tuhan Yesus, sebab Tuhan Yesus melihat hati kita, maka
1 Timotius 4:16 (BIMK) *Awasilah dirimu dan awasilah juga pengajaranmu. Hendaklah engkau setia melakukan semuanya itu, sebab dengan demikian engkau akan menyelamatkan baik dirimu sendiri maupun orang-orang yang mendengarmu.*
Jika kita mau menguji dan mengawasi diri maka kita tidak kena hukuman, sebab dengan demikian kita akan memiliki rasa takut akan Tuhan ,yang akan membuat kita bisa meng introspeksi diri apa yang kita lakukan, apa yang kita pikirkan dan jika seluruh hati kita takut akan Tuhan,maka kita tidak lagi akan mengeraskan hati, tidak menjadi orang bebal, sebab dalam diri ada rasa takut pada Tuhan.
Takut jika hidup kita bertentangan dengan perintahNya,takut kalau hukuman dan malapetaka menimpa kita,dengan demikian kita akan menjadi orang bijak yang dapat menguasai dan mengendalikan diri.Ingatlah bahwa hidup manusia itu sangat singkat bagaikan embusan nafas saja
Mazmur 39:6-7(BIMK) *Betapa singkat Kautentukan umurku! Bagi-Mu jangka hidupku tidak berarti. Sungguh, manusia seperti hembusan napas saja,hidupnya berlalu seperti bayangan. Semua kesibukannya sia-sia belaka*; ia menimbun harta, tapi tak tahu siapa akan memakainya.
Karena itu jangan mengeraskan hati, tetapi sadar apa yang kita lakukan jika tidak dijalan Tuhan akan sia-sia, maka waktu yang singkat ini hendaklah kita gunakan untuk hidup taat dan setia terhadap firman Tuhan, yang adalah wujud hidup takut akan Tuhan, supaya kebahagiaan ada bersama kita.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
24072017
Wibisono
Amsal 28:14 (TB) *Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.*
Dengan tema:
*Malapetaka bagi orang bebal*
Banyak diantara kita merasa benar sendiri sehingga banyak mempertahankan argumentasi dan terus berusaha agar diakui apa yang menjadi pendapat atau gagasannya sendiri dan menilai pendapat orang lain tidak cocok salah dan semacamnya, padahal firman diatas *orang yang mengeraskan hati*, terlebih terhadap perintah Tuhan *akan jatuh kedalam malapetaka*, maka seharusnya kita sadar akan penggenapan firman
Amsal 21:2 (TB) Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Karena itu kita harus mau mengoreksi diri kita sendiri,sebab apa yang menurut kita benar, yang menurut kita bersih namun belum tentu benar dihadapan Tuhan Yesus, sebab Tuhan Yesus melihat hati kita, maka
1 Timotius 4:16 (BIMK) *Awasilah dirimu dan awasilah juga pengajaranmu. Hendaklah engkau setia melakukan semuanya itu, sebab dengan demikian engkau akan menyelamatkan baik dirimu sendiri maupun orang-orang yang mendengarmu.*
Jika kita mau menguji dan mengawasi diri maka kita tidak kena hukuman, sebab dengan demikian kita akan memiliki rasa takut akan Tuhan ,yang akan membuat kita bisa meng introspeksi diri apa yang kita lakukan, apa yang kita pikirkan dan jika seluruh hati kita takut akan Tuhan,maka kita tidak lagi akan mengeraskan hati, tidak menjadi orang bebal, sebab dalam diri ada rasa takut pada Tuhan.
Takut jika hidup kita bertentangan dengan perintahNya,takut kalau hukuman dan malapetaka menimpa kita,dengan demikian kita akan menjadi orang bijak yang dapat menguasai dan mengendalikan diri.Ingatlah bahwa hidup manusia itu sangat singkat bagaikan embusan nafas saja
Mazmur 39:6-7(BIMK) *Betapa singkat Kautentukan umurku! Bagi-Mu jangka hidupku tidak berarti. Sungguh, manusia seperti hembusan napas saja,hidupnya berlalu seperti bayangan. Semua kesibukannya sia-sia belaka*; ia menimbun harta, tapi tak tahu siapa akan memakainya.
Karena itu jangan mengeraskan hati, tetapi sadar apa yang kita lakukan jika tidak dijalan Tuhan akan sia-sia, maka waktu yang singkat ini hendaklah kita gunakan untuk hidup taat dan setia terhadap firman Tuhan, yang adalah wujud hidup takut akan Tuhan, supaya kebahagiaan ada bersama kita.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
24072017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar