974 Rensi: Siapa menjadi percaya hendaknya, tidak membatasi diri
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, tema renungan siang ini adalah :
*Siapa menjadi percaya hendaknya, tidak membatasi diri*
Saudara yang terkasih, mari kita menakar iman dan akal budi kita dengan beberapa pertanyaan:
Siapa yang telah membuat diri kita dapat menjadi percaya kepada karya Roh Kudus ?.
Mengapa kita
bisa menjadi percaya bahwa Roh Kudus berkata-kata di tengah-tengah persekutuan memakai 2 atau 3 orang percaya?.
Bagaimana pula kita dapat percaya dan turut merasakan 9 macam karunia Roh Kudus di tengah-tengah persekutuan orang percaya?.
Dan yang terakhir adalah mengapa kita sekarang dapat dengan mudah melihat adanya peperangan rohani.
Ini adalah dituntun oleh Roh Kudus, sedangkan yang ini adalah roh kegelapan yang sedang ingin menghancurkan iman percayaku.
Tentu karena adanya pembatasan-pembatasan diri dari saudara-saudara yang sama-sama percaya dengan kita, telah mengambil sikap menolak untuk mengakui dan percaya kepada Roh Kudus sedang berkarya memakai hamba-hamba yang dikehendaki.
Kalaupun kita juga mengambil sikap dan membatasi diri tentu Firman dan karya Roh Kudus yang akan menyelamatkan kita tidak akan terjadi pada diri kita.
Firman yang mendasari kita agar lebih percaya dan tidak lagi membatasi diri terhadap Allah yang berkarya adalah
*1 Yohanes 5:7 (TB)* Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
Jadi iman Kristen adalah mengenal Allah yang Esa, namun mulai jaman penciptaan sampai jaman nenek moyang kita (Adam-Hawa, Abraham, Ishak, Yakub) mereka cenderung hidup dalam ketidaktaatan dan ketidaksetiaan atau jatuh dalam dosa,karena melawan Allah.
Sampai jaman Yesus Putera Allah menebus dosa manusia agar manusia beroleh keselamatan,
*Roma 5:12 (TB)* Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena
semua orang telah berbuat dosa.
Allah memberikan jalan keselamatan dan jalan penebusan melalui karya Yesus Anak Allah atau melalui Manusia Ilahi yaitu Yesus Kristus. Maka terjadilah karya Allah, hanya melalui satu pribadi manusia yang tidak berdosa dan berjuang mendidik mengajar sampai menyerahkan nyawa demi menebus dosa umat manusia.
Kepada kita diingatkan bahwa, pada masa Yesus berkarya, juga banyak orang yang tidak dapat percaya bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan Allah. *pembatasan diri dan pembatasan karya Allah menurut akal budi manusia* adalah penyebabnya
.
Dan pada saat sekarang ini Allah telah menyaksikan dirinya sendiri bahwa Roh Kudus yang berkarya itu adalah Allah pribadi yang adalah satu- esa adanya.
Pada saat kita membaca tentang pendasaran iman terhadap karya Roh Kudus... Seperti *Yoel 2:28,1 Korintus 12:7,2 Petrus 1:21,1 Korintus 14:3;1 Korintus 14:27* sampai dengan Roh Kudus/ Allah Roh 'melehake- ndunungake, nglipur'. ( Menasehati- mendidik dan menghibur). Seringkali kita yang sudah percaya juga dihanyutkan oleh si penggoda ketidakpercayaan dan ketidaksetiaan. Sekali lagi kita di sini diingatkan untuk tidak takut menderita dan harus berani melawan dengan mengandalkan iman percaya kepada Tuhan Yesus dan tuntunan Roh Kudus.
Sekali lagi ingatlah...
*1 Petrus 5:9 (TB) Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.*
Saudara,jangan batasi dirimu untuk karya pekerjaan Allah karena Roh Kudus di dalam berkarya tidak terbatas kuasaNya dan sekali lagi tidak dapat dibatasi oleh manusia. Berikan akal budimu untuk dikuasai Roh Kudus. Bersabar menderita di dalam mengikut dan menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Tidak melepaskan apa yang sudah kita terima dan kita kerjakan bersama Roh Kudus hidup kita semakin disempurnakan seperti petani menantikan hasil jerih payahnya. Kita juga harus berani melewati musim demi musim apapun keadaannya; baik ataupun tidak baik keadaannya.
*Yakobus 5:7 (TB)* Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
Biar gunung bergoncang sekalipun jangan batasi iman percayamu dengan akal budimu yang serba terbatas itu. Tidak dibatasi tetapi beri kesempatan agar Roh Kudus berkuasa dan berkarya atas keselamatan diri kita.
Tuhan Yesus memberkati.
*PD GIDEON SUWARU*
Turiman
*Siapa menjadi percaya hendaknya, tidak membatasi diri*
Saudara yang terkasih, mari kita menakar iman dan akal budi kita dengan beberapa pertanyaan:
Siapa yang telah membuat diri kita dapat menjadi percaya kepada karya Roh Kudus ?.
Mengapa kita
bisa menjadi percaya bahwa Roh Kudus berkata-kata di tengah-tengah persekutuan memakai 2 atau 3 orang percaya?.
Bagaimana pula kita dapat percaya dan turut merasakan 9 macam karunia Roh Kudus di tengah-tengah persekutuan orang percaya?.
Dan yang terakhir adalah mengapa kita sekarang dapat dengan mudah melihat adanya peperangan rohani.
Ini adalah dituntun oleh Roh Kudus, sedangkan yang ini adalah roh kegelapan yang sedang ingin menghancurkan iman percayaku.
Tentu karena adanya pembatasan-pembatasan diri dari saudara-saudara yang sama-sama percaya dengan kita, telah mengambil sikap menolak untuk mengakui dan percaya kepada Roh Kudus sedang berkarya memakai hamba-hamba yang dikehendaki.
Kalaupun kita juga mengambil sikap dan membatasi diri tentu Firman dan karya Roh Kudus yang akan menyelamatkan kita tidak akan terjadi pada diri kita.
Firman yang mendasari kita agar lebih percaya dan tidak lagi membatasi diri terhadap Allah yang berkarya adalah
*1 Yohanes 5:7 (TB)* Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
Jadi iman Kristen adalah mengenal Allah yang Esa, namun mulai jaman penciptaan sampai jaman nenek moyang kita (Adam-Hawa, Abraham, Ishak, Yakub) mereka cenderung hidup dalam ketidaktaatan dan ketidaksetiaan atau jatuh dalam dosa,karena melawan Allah.
Sampai jaman Yesus Putera Allah menebus dosa manusia agar manusia beroleh keselamatan,
*Roma 5:12 (TB)* Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena
semua orang telah berbuat dosa.
Allah memberikan jalan keselamatan dan jalan penebusan melalui karya Yesus Anak Allah atau melalui Manusia Ilahi yaitu Yesus Kristus. Maka terjadilah karya Allah, hanya melalui satu pribadi manusia yang tidak berdosa dan berjuang mendidik mengajar sampai menyerahkan nyawa demi menebus dosa umat manusia.
Kepada kita diingatkan bahwa, pada masa Yesus berkarya, juga banyak orang yang tidak dapat percaya bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan Allah. *pembatasan diri dan pembatasan karya Allah menurut akal budi manusia* adalah penyebabnya
.
Dan pada saat sekarang ini Allah telah menyaksikan dirinya sendiri bahwa Roh Kudus yang berkarya itu adalah Allah pribadi yang adalah satu- esa adanya.
Pada saat kita membaca tentang pendasaran iman terhadap karya Roh Kudus... Seperti *Yoel 2:28,1 Korintus 12:7,2 Petrus 1:21,1 Korintus 14:3;1 Korintus 14:27* sampai dengan Roh Kudus/ Allah Roh 'melehake- ndunungake, nglipur'. ( Menasehati- mendidik dan menghibur). Seringkali kita yang sudah percaya juga dihanyutkan oleh si penggoda ketidakpercayaan dan ketidaksetiaan. Sekali lagi kita di sini diingatkan untuk tidak takut menderita dan harus berani melawan dengan mengandalkan iman percaya kepada Tuhan Yesus dan tuntunan Roh Kudus.
Sekali lagi ingatlah...
*1 Petrus 5:9 (TB) Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.*
Saudara,jangan batasi dirimu untuk karya pekerjaan Allah karena Roh Kudus di dalam berkarya tidak terbatas kuasaNya dan sekali lagi tidak dapat dibatasi oleh manusia. Berikan akal budimu untuk dikuasai Roh Kudus. Bersabar menderita di dalam mengikut dan menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Tidak melepaskan apa yang sudah kita terima dan kita kerjakan bersama Roh Kudus hidup kita semakin disempurnakan seperti petani menantikan hasil jerih payahnya. Kita juga harus berani melewati musim demi musim apapun keadaannya; baik ataupun tidak baik keadaannya.
*Yakobus 5:7 (TB)* Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
Biar gunung bergoncang sekalipun jangan batasi iman percayamu dengan akal budimu yang serba terbatas itu. Tidak dibatasi tetapi beri kesempatan agar Roh Kudus berkuasa dan berkarya atas keselamatan diri kita.
Tuhan Yesus memberkati.
*PD GIDEON SUWARU*
Turiman
Komentar
Posting Komentar