964 Rensi: Tidak Berkekurangan

Shalom Aleichem B’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan kali ini diambil dari:

Yesaya 49: 9b-10 *Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.*

Dengan tema:

*TIDAK BERKEKURANGAN*

Saudaraku kekasih Kristus,
Pada ayat nats di atas dinyatakan bahwa *seperti domba tidak berkekurangan rumput dan tidak menjadi lapar dan haus*. Saya teringat akan janji Tuhan Yesus kepada kami pada tahun 1985 silam. Saat itu ketika saya tes CPNS, dua tempat menerima saya sebagai CPNS. Sebelumnya saya sudah 4 tahun sukwan di SPG Kristen. Kondisinya biasa saja, tidak berlebih, cenderung pas-pasan. Saya ikut tes CPNS baik di SPG Kr. maupun di IKIP Malang sebagai dosen. Keduanya diterima. Namun, di IKIP Malang karena kebutuhan dosen sudah  mencukupi, saya dialihkan ke tenaga administrasi. SK sudah di tangan. Namun, saya kurang menyukai tugas pekerjaan sebagai administrator. Taklama kemudian, SK sebagai guru dpk. pun turun. Karena ada dua SK, saya berdoa untuk memilih satu di antaranya.
Saat itu, Tuhan Yesus memberikan penglihatan kepada saya demikian.

Ada lapangan rumput yang rumputnya tipis dan tampak agak gersang, namun rumput yang segar di antara rumput kering itu tidak akan pernah habis dimakan lima ekor domba beberapa saat karenaa tanah lapang itu sangat luas. Sementara itu, di sisinya ada tempat berumput (jenis rumput gajah) yang hijau, lebat, dan sangat subur dengan rumput lebih tinggi dari manusia. Namun, di sela-sela rumput tinggi tersebut ada selokan air yang sempit dan cukup dalam. Dari luar selokan tersebut tidak tampak, namun jika terperosok ke dalamnya tentu kesulitan untuk menyelamatkan diri. Penglihatan mirip ini ada dua tiga kali diberikan kepada saya.
Pada kesempatan khusus, kami menyerahkan kepada Tuhan Yesus lewat pakaryan khusus piranti mengenai maksud Tuhan Yesus kepada saya. Dan saya pun sudah menduga, pasti Tuhan Yesus memberkati yang di SPG Kristen. Walaupun sekilas nampak gersang, saya, kami, tidak akan pernah berkekurangan karena luasnya lahan itu. Dan benar, kami tidak pernah berkekurangan. Di samping sebagai guru dpk. saya pun masih bisa mengajar di tempat lain seperti SMA Kristen 1 Jalan Kelud, SMA Advent (Dwi Abdi), bahkan sebagai dosen honorer di IKIP PGRI Malang. Masih ada lahan pekerjaan lain yang bisa saya sabit rumputnya!

Ini persis dengan kondisi pada sabda Bapa lewat Mazmur Daud:

Mazmur 23:1-3, 5 (TB)
Mazmur Daud. *TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.*
*Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.* *Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah*.

Janji tidak akan berkekurangan ini nyata benar. Sebab suatu saat kami pernah kehabisan beras, bahkan tinggal secangkir untuk ditim, namun tiba-tiba Tuhan Yesus mengirimkan satu karung beras dari Kepanjen melalui salah satu mantan siswa les. Sekali lagi, satu karung beras! Demikian pula saat peringatan hari Natal kami tidak memiliki sajian apa pun, dengan cara ajaib, Tuhan Yesus mengirimkan parcel minuman. Dan bahkan, saat kami protes, “Ini ‘kan minuman saja, Tuhan!” Tidak berapa lama kemudian, Tuhan Yesus pun mengirim seseorang untuk memberikan amplop berisi uang sehingga bisa kami belanjakan pembeli kue kalengan. Ahh… betapa Allah mengasihi kami dan kita! Dengan tulus, Bapa menggembalakan kita. Mari kita baca Mazmur berikut ini, dan tinggal bagaimana respon kita sekarang?

Mazmur 78:71-72 (TB)
*dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri. Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.*

Mazmur 147:4, 11 (TB)
*Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya*.

Tuhan Yesus yang mengenal kita satu per satu ini sungguh sangat setia. Dia menuntun kita dengan cakap. Kasih-Nya pun tulus. Semua demi kasih sayang-Nya semata. Di samping itu, Tuhan Yesus senang jika kita takut akan Dia dan berharap akan kasih setia-Nya.

Bukankah dalam pujian kita ingin menyenangkan hati-Nya? Nah, jika Tuhan Yesus setia, kita pun diharap dan diminta setia juga. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita sehingga kita menjadi domba gembalaan yang takut akan Dia, menuruti kehendak-Nya, dan menyenangkan hati-Nya. Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
22072017
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR