944 Rensi: Apakah Allah tidak akan meluputkan umat kesayanganNya
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, tema renungan siang kita hari ini:
*Apakah Allah tidak akan meluputkan umat kesayanganNya.*
Dasar Firman Allah dari :
*Mazmur 7:9 (TB) Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.*
Saudaraku yang terkasih, supaya kita tetap terus meyakini dengan iman, bahwasannya Allah tidak membiarkan kita sebagai umat pilihan, terus menerus diombang ambingkan oleh pengajaran dunia yang menyesatkan. Sebab kitapun bisa jatuh menjadi fasik, ketika kita mengandalkan akal budi dan pikiran sendiri. Tetapi apabila kita segera berpindah mengandalkan Allah,maka Allah akan melihat sebenarnya hati kita,sebab hati kita sudah ditilik, sudah dilihat bahkan sudah diuji oleh Allah.
Pernahkah kita berpikir mendua hati antara percaya dan tidak terhadap karya Allah terhadap kehidupan kita ?. Sekali lagi Allah sungguh sangat adil untuk mengetahui isi hati batin dari setiap umatnya. Maka, kita jangan sembrono dan terus meremehkan terhadap teguran dan pengajaran dari Allah. Apalagi teguran dan pengajaran Allah itu secara khusus ditujukan kepada diri kita.
Atas pengujian hati batin umatNya, Allah memberi gambaran bahwa sungguh amat sangat sedikit jumlahnya yang tersisa
*Yesaya 17:6 (TB) Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel.*
Setiap saat Allah akan mengambil diantara kita yang terbaik dan terpilih, t e t a p i selalu saja jumlahnya amat sangat sedikit.
Inilah proses ujian iman 'betapa sedikitnya' umat pilihan yang tetap melekat dengan kuat terhadap Allahnya, dengan,mempertahankan buah-buah rohani.
Sebab sebagian besar umat pilihan telah berguguran jatuh .
*Mikha 7:6 (TB) Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.*
Jika demikian adakah buah rohani yang terus dihasilkan di dalam kehidupan rohani ?
Seharusnya anak menaruh hormat kepada ayah ibunya.
Seharusnya orang tua mengasihi anak-anaknya. Dan, kita seharusnya juga mengusahakan keluarga rohani dan persekutuan rohani dengan sesama kita yang sudah dipersatukan oleh Allah. Kita seharusnya terus mengasihi dan saling mengampuni dengan menjaga ucapan- tutur kata perbuatan sehingga yang kuat tidak melemahkan dan yang lemah tidak juga berjatuhan karena dosa-dosa yang sama.
Kita harus dan seharusnya lebih pandai setelah sekian lama mengikut dalam pengajaran tentang kehidupan bersama Allah. Kita seharusnya bisa menggunakan waktu dan kesempatan yang sudah berulang kali diberikan. Kita ingat akan kisah perumpaan seorang bendaharawan ...
*Lukas 16:7 (TB) Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.*
Marilah kita terus mengupayakan dengan sungguh-sungguh terhadap apa yang sudah diperkatakan dan diFirmankan oleh Allah kepada diri kita masing-masing. Mari segera kita lakukan semua urusan kehidupan duniawi kita dengan terang rohani. Kita peragakan peragaan hidup bersama umat pilihan yang tersisa setia. Mari terus mengimani semua ucapan- perkataan- pikiran dan perbuatan yang "dituntun dan diilhami oleh Roh Allah ,karena Allah maha adil maka terjadilah apa yang seharusnya terjadi.
Pastikan di dalam diri kita masing-masing bahwa Allah pasti meluputkan diri kita dari hukuman maut sebab kita adalah umat kesayanganNya.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD GIDEON SUWARU*
12072017
Turiman Tr
*Apakah Allah tidak akan meluputkan umat kesayanganNya.*
Dasar Firman Allah dari :
*Mazmur 7:9 (TB) Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.*
Saudaraku yang terkasih, supaya kita tetap terus meyakini dengan iman, bahwasannya Allah tidak membiarkan kita sebagai umat pilihan, terus menerus diombang ambingkan oleh pengajaran dunia yang menyesatkan. Sebab kitapun bisa jatuh menjadi fasik, ketika kita mengandalkan akal budi dan pikiran sendiri. Tetapi apabila kita segera berpindah mengandalkan Allah,maka Allah akan melihat sebenarnya hati kita,sebab hati kita sudah ditilik, sudah dilihat bahkan sudah diuji oleh Allah.
Pernahkah kita berpikir mendua hati antara percaya dan tidak terhadap karya Allah terhadap kehidupan kita ?. Sekali lagi Allah sungguh sangat adil untuk mengetahui isi hati batin dari setiap umatnya. Maka, kita jangan sembrono dan terus meremehkan terhadap teguran dan pengajaran dari Allah. Apalagi teguran dan pengajaran Allah itu secara khusus ditujukan kepada diri kita.
Atas pengujian hati batin umatNya, Allah memberi gambaran bahwa sungguh amat sangat sedikit jumlahnya yang tersisa
*Yesaya 17:6 (TB) Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel.*
Setiap saat Allah akan mengambil diantara kita yang terbaik dan terpilih, t e t a p i selalu saja jumlahnya amat sangat sedikit.
Inilah proses ujian iman 'betapa sedikitnya' umat pilihan yang tetap melekat dengan kuat terhadap Allahnya, dengan,mempertahankan buah-buah rohani.
Sebab sebagian besar umat pilihan telah berguguran jatuh .
*Mikha 7:6 (TB) Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.*
Jika demikian adakah buah rohani yang terus dihasilkan di dalam kehidupan rohani ?
Seharusnya anak menaruh hormat kepada ayah ibunya.
Seharusnya orang tua mengasihi anak-anaknya. Dan, kita seharusnya juga mengusahakan keluarga rohani dan persekutuan rohani dengan sesama kita yang sudah dipersatukan oleh Allah. Kita seharusnya terus mengasihi dan saling mengampuni dengan menjaga ucapan- tutur kata perbuatan sehingga yang kuat tidak melemahkan dan yang lemah tidak juga berjatuhan karena dosa-dosa yang sama.
Kita harus dan seharusnya lebih pandai setelah sekian lama mengikut dalam pengajaran tentang kehidupan bersama Allah. Kita seharusnya bisa menggunakan waktu dan kesempatan yang sudah berulang kali diberikan. Kita ingat akan kisah perumpaan seorang bendaharawan ...
*Lukas 16:7 (TB) Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.*
Marilah kita terus mengupayakan dengan sungguh-sungguh terhadap apa yang sudah diperkatakan dan diFirmankan oleh Allah kepada diri kita masing-masing. Mari segera kita lakukan semua urusan kehidupan duniawi kita dengan terang rohani. Kita peragakan peragaan hidup bersama umat pilihan yang tersisa setia. Mari terus mengimani semua ucapan- perkataan- pikiran dan perbuatan yang "dituntun dan diilhami oleh Roh Allah ,karena Allah maha adil maka terjadilah apa yang seharusnya terjadi.
Pastikan di dalam diri kita masing-masing bahwa Allah pasti meluputkan diri kita dari hukuman maut sebab kita adalah umat kesayanganNya.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD GIDEON SUWARU*
12072017
Turiman Tr
Komentar
Posting Komentar