973 Rensi: Krisis Kasih
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman pagi ini, bertemakan :
*KRISIS KASIH*.
Dasar firman
Markus 9:50 (TB) *Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya?* Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita ini di utus oleh Tuhan Yesus untuk bisa menjadi garam dan terang dunia.
Yang tentunya, hidup harus berguna dan mempunyai arti bagi sesama, namun kenyataanya garam bisa menjadi hambar, bahkan saat ini secara nyata, garam dapur sekarang langka dan mahal.
Apakah kira-kira,kita saat ini masih bisa menjadi garam ,untuk memberikan rasa yang sedap dalam kehidupan kita dan sesama. Tentunya nikmat kita sebagai garam tidak seperti rasa masakan duniawi, tetapi akan menjadi rasa nikmat surgawi yaitu bisa memberikan dan membawa damai, kekuatan dan penghiburan bagi sesama kita.
Sebab kita tidak sekedar menabur garam dengan sembarangan, tetapi ada yang istimewa dan luar biasa karena kita memakai resep surgawi yaitu kasih Ilahi yang kita terapkan.
Otomatis dalam diri kita sudah lebih dulu ada garam, sebelum garam itu dirasakan bagi orang lain, seperti firman tersebut diatas tadi.
Karena dengan kasih Allah kita dituntun, dengan kekuatan Allah kita di bimbing, seperti dalam firmanNya:
Keluaran 15:13 (TB)
*Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.*
Sehingga tidak ada spekulasi dalam memberlakukan kasih Kristus yaitu kasih Ilahi, bahkan iman Ilahi yang seharusnya menyertai , bukan dengan akal budi,juga bukan dengan pamrih, berarti tulus dan murni.
Saudaraku yang mengasihi Yesus,alangkah bahagianya kita hidup bisa menjadi berkat karena dalam menabur kasih Kristus,membuahkan pengharapan, hidup dalam kebenaran,bahkan membawa perubahan,dari hidup lama menuju hidup baru bersama Yesus.
Karena kasih Yesus yang kita andalkan dan ada kuasa yan luar biasa, sehingga tidak terjadi krisis kasih .
1 Korintus 13:13 (TB) *Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih..*
Dan marilah saudaraku kita tetap mengimani, mensyukuri karya Yesus di Kalvari, dimana Allah mengutus Putranya yang Tunggal Yesus Kristus untuk penebusan dosa dosa kita,itu semua adalah misi dan wujud kasih dari Allah Bapa untuk mengasihi anak-anakNya menuju karya penyelamatan jiwa ,
Yohanes 3:16 (TB) *Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.*
Dengan demikian krisis kasih sudah tiada, yang ada hanyalah Damai sejahtera yang melimpah bagi sesama dan keluarga keluarga Allah,
Mazmur 133:1-3 (TB) Nyanyian ziarah Daud. *Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!*
*Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.*
*Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.*
Tuhan Yesus memberkati dan menguatkan kita semua, amin
*PD.Autopia Malang*
Ernawati Eliyus R.
Komentar
Posting Komentar