370 Regi: Dosa Besar, Dosa Kecil
Shalom Alaichem b'Shem Yeshuah Ha Maschiach renungan pagi ini berthema:
*DOSA BESAR, DOSA KECIL DAN DOSA YANG TIDAK KITA PERTIMBANGKAN SEBAGAI BERDOSA*
Disadari atau tidak, kita mengklasifikasikan dosa menjadi beberapa tingkatan, yaitu: dosa besar, dosa kecil dan dosa yang tidak kita pertimbangkan sebagai dosa.
Kemudian yang kita perhatikan hanyalah _"dosa besar saja"_ yang dalam pengertian kita adalah mencuri, membunuh, menduakan Allah, membenci tanpa henti, mendendam tak kunjung padam dan seterusnya.
Mengabaikan dosa-dosa _"kecil"_, seperti: tidak menepati janji, mengecewakan teman-saudara-suami/istri-anak, mengurangi jam kerja yang sudah disepakati, suka _ngrasani_; bahkan ada dosa yang tidak kita anggap berdosa, seperti: lebih mendengarkan suara hati dari pada suara Roh Kudus, meremehkan besarnya kasih Allah, memandang rendah pengorbanan Kristus di kayu salib, hingga memanipulasi firman dan rencana Allah demi kepentingan diri sendiri.
Namun, Alkitab sama sekali tidak mencerminkan klasifikasi dosa seperti di atas.
*Yer.5: 25 Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.*
Jelaslah bahwa kesalahan sebesar atau sekecil apapun akan menjadi penghalang bagi kita untuk menerima yang baik dari Allah.
Oleh karenanya sebagai anak-anak Allah, kita dikehendaki untuk peka terhadap kesalahan:
*Imamat 5: 17 Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri.*
Dahulu, dosa dari kesalahan seperti ini harus ditebus melalui darah lembu dan domba yang dipersembahkan oleh para imam,
2 Tawarikh 29:24 (TB) Dan *para imam menyembelihnya dan mempersembahkan darahnya di atas mezbah sebagai korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian* bagi seluruh Israel. Sebab raja telah memerintahkan untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban penghapus dosa itu bagi seluruh Israel.
Namun, melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib kita sekarang bisa mendapatkan pengampunan bahkan penyelamatan yang sempurna, serta Dia menjadi Pengantara antara manusia dengan Allah.
Ibrani 7:25 (TB) Karena itu *Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna* semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa *untuk menjadi Pengantara mereka.*
Setelah kita mendapatkan pengampunan dan penyelamatan itu, marilah kita senantiasa memperhatikan dengan seksama bagaimana cara kita hidup agar kita hidup sebgai orang arif,
Efesus 5:15 (TB) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana *kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,*
Kemudian, seperti halnya Daud, kita wajib memuliakan TUHAN dan bersujud kepada-Nya dengan berhiaskan kekudusan:
Mazmur 29:2 (TB) Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, *sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!*
Agar pengampunan dan kasih setia-Nya senantiasa dicurahkan-Nya bagi kita.
Haleluya, dipuji dipuja dipermuliakanlah nama Bapa, Putra dan Roh Kudus yang kehendak-Nya indah bagi; serta Dia secara pasti akan melaksanakan kehendak-Nya itu bagi kita.
Selamat beraktivitas.
PD Autopia
28092016
*Gunawan Wibisono*
*DOSA BESAR, DOSA KECIL DAN DOSA YANG TIDAK KITA PERTIMBANGKAN SEBAGAI BERDOSA*
Disadari atau tidak, kita mengklasifikasikan dosa menjadi beberapa tingkatan, yaitu: dosa besar, dosa kecil dan dosa yang tidak kita pertimbangkan sebagai dosa.
Kemudian yang kita perhatikan hanyalah _"dosa besar saja"_ yang dalam pengertian kita adalah mencuri, membunuh, menduakan Allah, membenci tanpa henti, mendendam tak kunjung padam dan seterusnya.
Mengabaikan dosa-dosa _"kecil"_, seperti: tidak menepati janji, mengecewakan teman-saudara-suami/istri-anak, mengurangi jam kerja yang sudah disepakati, suka _ngrasani_; bahkan ada dosa yang tidak kita anggap berdosa, seperti: lebih mendengarkan suara hati dari pada suara Roh Kudus, meremehkan besarnya kasih Allah, memandang rendah pengorbanan Kristus di kayu salib, hingga memanipulasi firman dan rencana Allah demi kepentingan diri sendiri.
Namun, Alkitab sama sekali tidak mencerminkan klasifikasi dosa seperti di atas.
*Yer.5: 25 Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.*
Jelaslah bahwa kesalahan sebesar atau sekecil apapun akan menjadi penghalang bagi kita untuk menerima yang baik dari Allah.
Oleh karenanya sebagai anak-anak Allah, kita dikehendaki untuk peka terhadap kesalahan:
*Imamat 5: 17 Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri.*
Dahulu, dosa dari kesalahan seperti ini harus ditebus melalui darah lembu dan domba yang dipersembahkan oleh para imam,
2 Tawarikh 29:24 (TB) Dan *para imam menyembelihnya dan mempersembahkan darahnya di atas mezbah sebagai korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian* bagi seluruh Israel. Sebab raja telah memerintahkan untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban penghapus dosa itu bagi seluruh Israel.
Namun, melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib kita sekarang bisa mendapatkan pengampunan bahkan penyelamatan yang sempurna, serta Dia menjadi Pengantara antara manusia dengan Allah.
Ibrani 7:25 (TB) Karena itu *Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna* semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa *untuk menjadi Pengantara mereka.*
Setelah kita mendapatkan pengampunan dan penyelamatan itu, marilah kita senantiasa memperhatikan dengan seksama bagaimana cara kita hidup agar kita hidup sebgai orang arif,
Efesus 5:15 (TB) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana *kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,*
Kemudian, seperti halnya Daud, kita wajib memuliakan TUHAN dan bersujud kepada-Nya dengan berhiaskan kekudusan:
Mazmur 29:2 (TB) Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, *sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!*
Agar pengampunan dan kasih setia-Nya senantiasa dicurahkan-Nya bagi kita.
Haleluya, dipuji dipuja dipermuliakanlah nama Bapa, Putra dan Roh Kudus yang kehendak-Nya indah bagi; serta Dia secara pasti akan melaksanakan kehendak-Nya itu bagi kita.
Selamat beraktivitas.
PD Autopia
28092016
*Gunawan Wibisono*
Komentar
Posting Komentar