345 Rensi: Hidup Mati Kita Milik Tuhan
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman pagi ini dengan tema:
*HIDUP MATI KITA MILIK TUHAN*
Roma 14:7-8 (TB) Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang *hidup untuk dirinya sendiri*, dan tidak ada seorang pun yang *mati untuk dirinya sendiri*.
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. *Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.*
Dari firman diatas,kita diingatkan untuk menyadari siapa diri kita ini dihadapan Tuhan, masihkah kita merasa bahwa hidup kita ini milik sendiri,sanggupkah kita hidup tanpa kasih karunia Allah?
Bisa kita bayangkan seandainya kita merasa hidup ini milik kita sendiri,bisakah kita menghirup nafas dengan gratis seperti ini, oleh karena itu mari kita gunakan hidup kita ini untuk kemuliaan Kristus, melalui sikap tingkah laku kita sebab kita adalah surat Kristus yang bisa dibaca oleh semua orang dan dari situlah orang akan menilai siapa kita dan siapa Tuhan Kita.
2 Korintus 3:2 (TB) Kamu adalah *surat pujian* kami yang tertulis dalam hati kami dan *yang dikenal dan yang dapat dibaca* oleh semua orang.
Jika demikian supaya Kristus tetap dimuliakan, hendaklah kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan, artinya sebelum bertindak harus kita pikirkan buruk baiknya dari tindakan kita,karena hal inilah yang menentukan untuk kemuliaan Kristus atau menistakan Tuhan Yesus, sebagaimana firman di
Amsal 4:23-24 (TB) *Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan*, karena dari situlah terpancar kehidupan.
*Buanglah mulut serong* dari padamu dan *jauhkanlah bibir yang dolak-dalik* dari padamu
Inilah yang harus kita lakukan, kalau hidup dan mati kita bukan milik kita sendiri, artinya hidup mati kita ini milik Tuhan,kesemuanya itu bisa kita lakukan jika kita tinggal dan dekat dengan Tuhan Yesus, namun jika kita jauh dari Tuhan Yesus tentunya Roh Kuduspun tidak mau tinggal dalam hati kita, sehingga buah yang dihasilkan tidak akan dapat mencerminkan kehidupan Kristiani yang berdasar Kasih Kristus.
Oleh karena itu bangun persekutuan kita dengan Tuhan Yesus, dalam tekun ibadah, baik ibadah keluarga, gereja, persekutuan, kebaktian kelompok, yang harus terus menerus kita lakukan dengan penuh kerinduan kepada Tuhan Yesus, sebagai mana kerinduan Daud kepada Allahnya
Mazmur 84:11 (TB) Sebab *lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;* lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Sudahkah kehidupan kita yang bukan milik kita sendiri ini, mempunyai kerinduan untuk senantiasa mendekat dan tinggal dipelataran Tuhan seperti Daud?
Saudaraku mumpung kita masih diberi waktu, mari kita gunakan watu ini dan berilah tempat untuk Tuhan senantiasa berbicara dan mengatur hidup kita, sebab sesungguhnya kita tidak pernah mengerti tentang kemalangan yang akan menimpa kita, seperti yang difirmankan di
Pengkhotbah 9:12 (TB) Karena *manusia tidak mengetahui waktunya.* Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, *begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang*, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Ingat segala yang tidak pernah kita persiapkan dan yang tidak pernah tahu kapan akan menimpa kita, mestinya harus kita antisipasi yaitu dengan selalu mengandalkan pertolongan dan lindungan Tuhan Yesus saja, jadi mari terus kita usahakan bagaimana agar hidup dan mati kita ini berkenan bagi Tuhan untuk kemuliaan namaNya, dengan semakin mendekat kepadaNya dalam doa,pujian dan penyembahan disertai rasa syukur.
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin.
PD AUTOPIA Malang
15092016
Wibisono
*HIDUP MATI KITA MILIK TUHAN*
Roma 14:7-8 (TB) Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang *hidup untuk dirinya sendiri*, dan tidak ada seorang pun yang *mati untuk dirinya sendiri*.
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. *Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.*
Dari firman diatas,kita diingatkan untuk menyadari siapa diri kita ini dihadapan Tuhan, masihkah kita merasa bahwa hidup kita ini milik sendiri,sanggupkah kita hidup tanpa kasih karunia Allah?
Bisa kita bayangkan seandainya kita merasa hidup ini milik kita sendiri,bisakah kita menghirup nafas dengan gratis seperti ini, oleh karena itu mari kita gunakan hidup kita ini untuk kemuliaan Kristus, melalui sikap tingkah laku kita sebab kita adalah surat Kristus yang bisa dibaca oleh semua orang dan dari situlah orang akan menilai siapa kita dan siapa Tuhan Kita.
2 Korintus 3:2 (TB) Kamu adalah *surat pujian* kami yang tertulis dalam hati kami dan *yang dikenal dan yang dapat dibaca* oleh semua orang.
Jika demikian supaya Kristus tetap dimuliakan, hendaklah kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan, artinya sebelum bertindak harus kita pikirkan buruk baiknya dari tindakan kita,karena hal inilah yang menentukan untuk kemuliaan Kristus atau menistakan Tuhan Yesus, sebagaimana firman di
Amsal 4:23-24 (TB) *Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan*, karena dari situlah terpancar kehidupan.
*Buanglah mulut serong* dari padamu dan *jauhkanlah bibir yang dolak-dalik* dari padamu
Inilah yang harus kita lakukan, kalau hidup dan mati kita bukan milik kita sendiri, artinya hidup mati kita ini milik Tuhan,kesemuanya itu bisa kita lakukan jika kita tinggal dan dekat dengan Tuhan Yesus, namun jika kita jauh dari Tuhan Yesus tentunya Roh Kuduspun tidak mau tinggal dalam hati kita, sehingga buah yang dihasilkan tidak akan dapat mencerminkan kehidupan Kristiani yang berdasar Kasih Kristus.
Oleh karena itu bangun persekutuan kita dengan Tuhan Yesus, dalam tekun ibadah, baik ibadah keluarga, gereja, persekutuan, kebaktian kelompok, yang harus terus menerus kita lakukan dengan penuh kerinduan kepada Tuhan Yesus, sebagai mana kerinduan Daud kepada Allahnya
Mazmur 84:11 (TB) Sebab *lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;* lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Sudahkah kehidupan kita yang bukan milik kita sendiri ini, mempunyai kerinduan untuk senantiasa mendekat dan tinggal dipelataran Tuhan seperti Daud?
Saudaraku mumpung kita masih diberi waktu, mari kita gunakan watu ini dan berilah tempat untuk Tuhan senantiasa berbicara dan mengatur hidup kita, sebab sesungguhnya kita tidak pernah mengerti tentang kemalangan yang akan menimpa kita, seperti yang difirmankan di
Pengkhotbah 9:12 (TB) Karena *manusia tidak mengetahui waktunya.* Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, *begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang*, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Ingat segala yang tidak pernah kita persiapkan dan yang tidak pernah tahu kapan akan menimpa kita, mestinya harus kita antisipasi yaitu dengan selalu mengandalkan pertolongan dan lindungan Tuhan Yesus saja, jadi mari terus kita usahakan bagaimana agar hidup dan mati kita ini berkenan bagi Tuhan untuk kemuliaan namaNya, dengan semakin mendekat kepadaNya dalam doa,pujian dan penyembahan disertai rasa syukur.
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin.
PD AUTOPIA Malang
15092016
Wibisono
Komentar
Posting Komentar