339 Rensi: Tetap Tenang
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman Siang ini dengan tema:
*TETAP TENANG*
1 Petrus 4:7 (TB) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu *kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.*
Beberapa hari yang lalu ada kecelakaan di jalan tol surabaya-porong , dimana melibatkan sebuah truk tanki bbm dengan sebuah mpv .
Seorang korban mati dari supir mpv yang tidak bisa keluar dari mobil karena mobilnya terbakar, dan tampak korban seperti berusaha keluar tapi tidak berhasil.
Saya jadi teringat beberapa puluh tahun yang lalu, saat saya masih smp atau sma, saat dimana mobil ayah saya hampir terbakar karena terjadi konsleting kelistrikan, yang membuat panik seisi mobil untuk segera keluar, entah bagaimana saat itu saya tetap tenang tidak panik sehingga keluar dengan tenang, dan puji Tuhan konsleting tersebut dapat dikendalikan sehingga tidak membakar mobil ayah saya saat itu.
Beberapa hari yang lalu juga saya alami, motor saya juga hampir terbakar (sudah keluar api) karena kabel listriknya putus yang menghubungkan + dan - dari aki sehingga kabel terbakar. Saat itu saya juga tenang sehingga bisa melepas kabel yang konslet.
Dari kejadian di mpv tadi dan kejadian yang saya alami sendiri, saya menjadi berpikir, ternyata orang tenang dengan orang panik, akan sangat berbeda hasilnya dan bisa berakibat sangat fatal,dalam menghadapi permasalahan karena orang yang panik tidak bisa berpikir dan membuat tidak bisa mengatasi masalah yang mungkin akan sangat mudah bila dilakukan dengan tenang.
Seperti nats diatas, untuk menjadi tenang kita harus *menguasai diri* dan penguasaan diri ini menjadi buah roh pamungkas (terakhir) yang harus kita upayakan
Galatia 5:22-23 (TB)
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, *penguasaan diri.* Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Last but not less , itulah istilah yang tepat untuk penguasan diri, karena seperti di 1 pet 4:7 tadi *"kuasailah dirimu dan jadilah tenang.."* sehingga kita tidak menjadi panik.
Anda pasti pernah merasakan panik bukan?
Coba, kalau sedang panik apa yang anda lakukan? Segala cara dilakukan, segala usaha dilakukan, asal tujuan tercapai, tapi apa yang didapat dari kepanikan itu?
Bisa jadi seperti sopir mpv yang terbakar tadi, mungkin jika dia tenang, cukup dengan membuka kunci pintu, melepas seat belt dan keluar, tapi karena panik, takut terbakar, menjadikannya tidak bisa berpikir dengan tenang, akhirnya hal yang seharusnya mudah pun akan menjadi sulit.
Ketakutan dan kekuatiranlah yang membuat panik, demikian juga dengan kita, saat menghadapi masalah yang tak kunjung mendapat solusi, kita sering menjadi panik, tabrak sana tabrak sini, hal-hal yang tidak sepatutnya kita lakukan akan kita lakukan.
Padahal kalau kita takut dan kuatir...
Ayub 3:25-26 (TB)
25 Karena yang *kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.*
Dan pastinya kita tidak bisa tenang bahkan menjadi panik.
26 Aku *tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman;* aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."
Padahal solusinya begitu mudah jika bisa tenang dan menguasai diri, yaitu dengan berdoa dan yakin percaya.
Coba kita perhatikan, hampir semua jawaban saat kita matur kepada Tuhan Yesus adalah *lakukan dengan Doa dan Percaya*
Dan seperti rensi dari P Wibis hari minggu kemarin (11/09/16), setelah berdoa, kita langsung amin dan melanjutkan aktifitas tanpa memberi kesempatan Tuhan untuk menjawab, coba deh kita lakukan, merenung sejenak setelah berdoa, kita akan tahu bagaimana Tuhan Yesus berkarya dalam hidup kita, apa gak mau kita seperti Abraham yang bisa tanya jawab dengan Tuhan?
(pakaryan minggu di simeon)
Mari saudara2ku jika saat ini kita sedang dalam kepanikan karena seolah-olah Tuhan Yesus tidak kunjung menjawab permasalahan hidup kita, mari kita tetap tenang, dan kuasailah diri, jangan mengambil keputusan saat kita panik, bisa berakibat sangat fatal, tetap berharap dan percaya kepada Yesus yang sudah menyelamatkan kita dengan sempurna.
Amin
PD AUTOPIA Malang
12092016
Andika Zakharia
*TETAP TENANG*
1 Petrus 4:7 (TB) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu *kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.*
Beberapa hari yang lalu ada kecelakaan di jalan tol surabaya-porong , dimana melibatkan sebuah truk tanki bbm dengan sebuah mpv .
Seorang korban mati dari supir mpv yang tidak bisa keluar dari mobil karena mobilnya terbakar, dan tampak korban seperti berusaha keluar tapi tidak berhasil.
Saya jadi teringat beberapa puluh tahun yang lalu, saat saya masih smp atau sma, saat dimana mobil ayah saya hampir terbakar karena terjadi konsleting kelistrikan, yang membuat panik seisi mobil untuk segera keluar, entah bagaimana saat itu saya tetap tenang tidak panik sehingga keluar dengan tenang, dan puji Tuhan konsleting tersebut dapat dikendalikan sehingga tidak membakar mobil ayah saya saat itu.
Beberapa hari yang lalu juga saya alami, motor saya juga hampir terbakar (sudah keluar api) karena kabel listriknya putus yang menghubungkan + dan - dari aki sehingga kabel terbakar. Saat itu saya juga tenang sehingga bisa melepas kabel yang konslet.
Dari kejadian di mpv tadi dan kejadian yang saya alami sendiri, saya menjadi berpikir, ternyata orang tenang dengan orang panik, akan sangat berbeda hasilnya dan bisa berakibat sangat fatal,dalam menghadapi permasalahan karena orang yang panik tidak bisa berpikir dan membuat tidak bisa mengatasi masalah yang mungkin akan sangat mudah bila dilakukan dengan tenang.
Seperti nats diatas, untuk menjadi tenang kita harus *menguasai diri* dan penguasaan diri ini menjadi buah roh pamungkas (terakhir) yang harus kita upayakan
Galatia 5:22-23 (TB)
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, *penguasaan diri.* Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Last but not less , itulah istilah yang tepat untuk penguasan diri, karena seperti di 1 pet 4:7 tadi *"kuasailah dirimu dan jadilah tenang.."* sehingga kita tidak menjadi panik.
Anda pasti pernah merasakan panik bukan?
Coba, kalau sedang panik apa yang anda lakukan? Segala cara dilakukan, segala usaha dilakukan, asal tujuan tercapai, tapi apa yang didapat dari kepanikan itu?
Bisa jadi seperti sopir mpv yang terbakar tadi, mungkin jika dia tenang, cukup dengan membuka kunci pintu, melepas seat belt dan keluar, tapi karena panik, takut terbakar, menjadikannya tidak bisa berpikir dengan tenang, akhirnya hal yang seharusnya mudah pun akan menjadi sulit.
Ketakutan dan kekuatiranlah yang membuat panik, demikian juga dengan kita, saat menghadapi masalah yang tak kunjung mendapat solusi, kita sering menjadi panik, tabrak sana tabrak sini, hal-hal yang tidak sepatutnya kita lakukan akan kita lakukan.
Padahal kalau kita takut dan kuatir...
Ayub 3:25-26 (TB)
25 Karena yang *kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.*
Dan pastinya kita tidak bisa tenang bahkan menjadi panik.
26 Aku *tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman;* aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."
Padahal solusinya begitu mudah jika bisa tenang dan menguasai diri, yaitu dengan berdoa dan yakin percaya.
Coba kita perhatikan, hampir semua jawaban saat kita matur kepada Tuhan Yesus adalah *lakukan dengan Doa dan Percaya*
Dan seperti rensi dari P Wibis hari minggu kemarin (11/09/16), setelah berdoa, kita langsung amin dan melanjutkan aktifitas tanpa memberi kesempatan Tuhan untuk menjawab, coba deh kita lakukan, merenung sejenak setelah berdoa, kita akan tahu bagaimana Tuhan Yesus berkarya dalam hidup kita, apa gak mau kita seperti Abraham yang bisa tanya jawab dengan Tuhan?
(pakaryan minggu di simeon)
Mari saudara2ku jika saat ini kita sedang dalam kepanikan karena seolah-olah Tuhan Yesus tidak kunjung menjawab permasalahan hidup kita, mari kita tetap tenang, dan kuasailah diri, jangan mengambil keputusan saat kita panik, bisa berakibat sangat fatal, tetap berharap dan percaya kepada Yesus yang sudah menyelamatkan kita dengan sempurna.
Amin
PD AUTOPIA Malang
12092016
Andika Zakharia
Komentar
Posting Komentar