317 Rensi: Mau Yang Baik Saja
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman siang ini dengan tema:
*MAU YANG BAIK SAJA*
Ayub 2:10 (TB) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Ada yang tau bedanya kita dengan istri Ayub? Ternyata kita sama saja dan tidak ada bedanya dengan istri Ayub, dan memang benar, kita sama-sama gila seperti isteri Ayub, karena pada kenyataannya kita hanya mau menerima yang baik saja dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk dan disaat kita menerima yang buruk, apa yang kita lakukan?
Sama,bersungut-sungut, mengeluh, marah,bahkan mungkin sampai menghujat Tuhan.
Bagaimana jika Allah memberikan kepada kita antara kebaikan dan kemalangan itu seimbang 50 : 50, hari ini sehat, besok sakit, lusa dapet rejeki, lusanya lagi rugi, kira-kira kita bukan hanya menjadi gila tapi entah apa lagi.
Tetapi ternyata Daud berani memintanya demikian.
Mazmur 90:15 (TB) Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
Mengapa Daud bisa dan berani meminta demikian?
Kuncinya adalah memandang segala sesuatu (entah itu kebahagiaan atau keburukan sebagai kebaikan Allah)
Mazmur 119:71 (TB) Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
Karena Daud memiliki mindset bahwa segala yang dari Allah itu baik, bahkan sekalipun itu berupa penindasan yang pastinya tidaklah enak
Karena Allah dalam membentuk kita, dibutuhkan proses, dimana proses tersebut seringkali kita harus mengalami yang tidak enak, yang tidak menyenangkan yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita.
Seperti pakaryan sabtu 27 agustus 2016 lalu ,dimana Allah memproses dari tulang- tulang kering bahkan yang sudah keropos, remuk, patah menjadi manusia utuh yang hidup
Yehezkiel 37:5-6 (TB)
5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
6 Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Dari tulang yang kering, lalu diberi urat, ditumbuhkan daging dan ditutupi kulit,baru diberi nafas hidup
Ada tahapan-tahapan yang tidak bisa dilewati sebelum tahapan yang sebelumnya selesai, namun kita seringkali tidak sabaran, maunya langsung ke tahapan akhir. dan maunya langsung ke hasil akhirnya.
Padahal kalau kita mengikuti prosesnya, mau menikmatinya, kita akan bisa merasakan bagaimana Tuhan Yesus bekerja dalam hidup kita, dan bisa menjadi kesaksian dalam hidup kita, ya kesaksian hidup kita, bukan kata orang, bukan kesaksian orang lain, karena kita telah mengalaminya sendiri.
Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Jadi, sekarang apakah kita memilih menjadi seperti istri Ayub yang tidak mau menerima yang buruk dari Allah yang berarti kita tidak mau diproses oleh Allah, atau mau seperti Daud yang dengan rela hati menerima bahkan menganggap penindasan sebagai kebaikan Allah, karena Daud memahami proses yang sedang Allah kerjakan bagi Dia.
Amin
PD AUTOPIA Malang
01092016
Andika Zakharia
*MAU YANG BAIK SAJA*
Ayub 2:10 (TB) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Ada yang tau bedanya kita dengan istri Ayub? Ternyata kita sama saja dan tidak ada bedanya dengan istri Ayub, dan memang benar, kita sama-sama gila seperti isteri Ayub, karena pada kenyataannya kita hanya mau menerima yang baik saja dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk dan disaat kita menerima yang buruk, apa yang kita lakukan?
Sama,bersungut-sungut, mengeluh, marah,bahkan mungkin sampai menghujat Tuhan.
Bagaimana jika Allah memberikan kepada kita antara kebaikan dan kemalangan itu seimbang 50 : 50, hari ini sehat, besok sakit, lusa dapet rejeki, lusanya lagi rugi, kira-kira kita bukan hanya menjadi gila tapi entah apa lagi.
Tetapi ternyata Daud berani memintanya demikian.
Mazmur 90:15 (TB) Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
Mengapa Daud bisa dan berani meminta demikian?
Kuncinya adalah memandang segala sesuatu (entah itu kebahagiaan atau keburukan sebagai kebaikan Allah)
Mazmur 119:71 (TB) Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
Karena Daud memiliki mindset bahwa segala yang dari Allah itu baik, bahkan sekalipun itu berupa penindasan yang pastinya tidaklah enak
Karena Allah dalam membentuk kita, dibutuhkan proses, dimana proses tersebut seringkali kita harus mengalami yang tidak enak, yang tidak menyenangkan yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita.
Seperti pakaryan sabtu 27 agustus 2016 lalu ,dimana Allah memproses dari tulang- tulang kering bahkan yang sudah keropos, remuk, patah menjadi manusia utuh yang hidup
Yehezkiel 37:5-6 (TB)
5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
6 Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Dari tulang yang kering, lalu diberi urat, ditumbuhkan daging dan ditutupi kulit,baru diberi nafas hidup
Ada tahapan-tahapan yang tidak bisa dilewati sebelum tahapan yang sebelumnya selesai, namun kita seringkali tidak sabaran, maunya langsung ke tahapan akhir. dan maunya langsung ke hasil akhirnya.
Padahal kalau kita mengikuti prosesnya, mau menikmatinya, kita akan bisa merasakan bagaimana Tuhan Yesus bekerja dalam hidup kita, dan bisa menjadi kesaksian dalam hidup kita, ya kesaksian hidup kita, bukan kata orang, bukan kesaksian orang lain, karena kita telah mengalaminya sendiri.
Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Jadi, sekarang apakah kita memilih menjadi seperti istri Ayub yang tidak mau menerima yang buruk dari Allah yang berarti kita tidak mau diproses oleh Allah, atau mau seperti Daud yang dengan rela hati menerima bahkan menganggap penindasan sebagai kebaikan Allah, karena Daud memahami proses yang sedang Allah kerjakan bagi Dia.
Amin
PD AUTOPIA Malang
01092016
Andika Zakharia
Komentar
Posting Komentar