334 Regi: Memilih Jalan Hidup
Shalom Aleichem b'shem Jeshua Ha Maschiach.
Renungan hari ini:
*MEMILIH JALAN HIDUP*
*Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepadaNya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yos 24:14-15)*
Firman Tuhan di atas jelas menyatakan bahwa Tuhan menawarkan keselamatan kepada kita,dengan tidak memaksakan kehendak-Nya. Tuhan hanya menunjukkan jalan yang benar, yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik dan memberikan kebahagiaan kekal.
Yosua telah memberikan teladan.Dengan tegas dia menentukan sikap kepada siapa dia harus menyembah,yaitu kepada Tuhan yang sejati,bukan kepada allah-allah lain.
Yosua melakukan itu karena dia sudah melihat dan merasakan perbuatan-perbuatan besar dan kuasa Tuhan yang luar biasa.
Tawaran Tuhan itu tetap berlaku hingga kini, di zaman modern dengan segala kelebihannya, dimana banyak orang yang tidak peduli pada Tuhan dan orang lain.
Mereka tidak mau belajar hal-hal yang baik,yang benar,yang mulia dari Tuhan,tidak mau diajak memperbaharui diri untuk hidup berkenan kepada Tuhan.
Akal budi merajai hidup mereka. Keadaan ini sama dengan keadaan kehidupan umat Israel lama,Tuhan dan firman-Nya tidak mendapat tempat di hati mereka karena kedegilannya, maka Tuhan membiarkan mereka mengikuti rancangannya sendiri.
*Tetapi umatKu tidak mendengarkan suaraKu, dan Israel tidak suka kepadaKu. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri! (Mzm 81:12-13)*
Sehingga hal ini berakibat kesengsaraan yang harus mereka alami.
*Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba. Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat dan banjir meliputi engkau. (Ayb 22:10-11)*
Bagaimanakah dengan diri kita sendiri?
Kita memang sudah memilih jalan yang benar yaitu mengikuti Yesus sampai akhir menutup mata atau mati,tetapi bersediakah kita diproses oleh Tuhan untuk sempurna di hadirat-Nya, dengan menderita bersama Yesus?
Yaitu Penderitaan yang sangat mengerikan, sakit sekali tak terperi, waktu derita yang mungkin lama sekali, derita tanpa batas.
Namun dalam kesemuanya itu ada harapan yang membesarkan hati kita, bahwa Tuhan Yesus tidak menghendaki satupun dari kita tertinggal,tidak masuk kerajaan surga
*Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentianNya masih berlaku. (Ibr 4:1)*
Karena itu janganlah kita murtad yaitu tidak melakukan kehendak-Nya, yang berarti menyalibkan Yesus lagi, seba jika ini yang terjadi maka hidup kita tidak bisa diperbaharui lagi
*Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di muka umum.(Ibr6:4-6)*
Hal ini bisa saja terjadi pada kita atau siapapun karena tidak tahan berada dalam penderitaan bersama Yesus,walaupun mereka sadar dan faham hal itu menjadi syarat utama masuk kerajaan surga. Sanggupkah kita?
Tentukan sikap sejak sekarang.
"Tuhan Yesus yang Mahamulia dan Maha Agung,berkenanlah membersamai dan memberkati kami.Amin".
PD AUTOPIA Malang
10092016
Susie Indung
Renungan hari ini:
*MEMILIH JALAN HIDUP*
*Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepadaNya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yos 24:14-15)*
Firman Tuhan di atas jelas menyatakan bahwa Tuhan menawarkan keselamatan kepada kita,dengan tidak memaksakan kehendak-Nya. Tuhan hanya menunjukkan jalan yang benar, yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik dan memberikan kebahagiaan kekal.
Yosua telah memberikan teladan.Dengan tegas dia menentukan sikap kepada siapa dia harus menyembah,yaitu kepada Tuhan yang sejati,bukan kepada allah-allah lain.
Yosua melakukan itu karena dia sudah melihat dan merasakan perbuatan-perbuatan besar dan kuasa Tuhan yang luar biasa.
Tawaran Tuhan itu tetap berlaku hingga kini, di zaman modern dengan segala kelebihannya, dimana banyak orang yang tidak peduli pada Tuhan dan orang lain.
Mereka tidak mau belajar hal-hal yang baik,yang benar,yang mulia dari Tuhan,tidak mau diajak memperbaharui diri untuk hidup berkenan kepada Tuhan.
Akal budi merajai hidup mereka. Keadaan ini sama dengan keadaan kehidupan umat Israel lama,Tuhan dan firman-Nya tidak mendapat tempat di hati mereka karena kedegilannya, maka Tuhan membiarkan mereka mengikuti rancangannya sendiri.
*Tetapi umatKu tidak mendengarkan suaraKu, dan Israel tidak suka kepadaKu. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri! (Mzm 81:12-13)*
Sehingga hal ini berakibat kesengsaraan yang harus mereka alami.
*Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba. Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat dan banjir meliputi engkau. (Ayb 22:10-11)*
Bagaimanakah dengan diri kita sendiri?
Kita memang sudah memilih jalan yang benar yaitu mengikuti Yesus sampai akhir menutup mata atau mati,tetapi bersediakah kita diproses oleh Tuhan untuk sempurna di hadirat-Nya, dengan menderita bersama Yesus?
Yaitu Penderitaan yang sangat mengerikan, sakit sekali tak terperi, waktu derita yang mungkin lama sekali, derita tanpa batas.
Namun dalam kesemuanya itu ada harapan yang membesarkan hati kita, bahwa Tuhan Yesus tidak menghendaki satupun dari kita tertinggal,tidak masuk kerajaan surga
*Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentianNya masih berlaku. (Ibr 4:1)*
Karena itu janganlah kita murtad yaitu tidak melakukan kehendak-Nya, yang berarti menyalibkan Yesus lagi, seba jika ini yang terjadi maka hidup kita tidak bisa diperbaharui lagi
*Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di muka umum.(Ibr6:4-6)*
Hal ini bisa saja terjadi pada kita atau siapapun karena tidak tahan berada dalam penderitaan bersama Yesus,walaupun mereka sadar dan faham hal itu menjadi syarat utama masuk kerajaan surga. Sanggupkah kita?
Tentukan sikap sejak sekarang.
"Tuhan Yesus yang Mahamulia dan Maha Agung,berkenanlah membersamai dan memberkati kami.Amin".
PD AUTOPIA Malang
10092016
Susie Indung
Komentar
Posting Komentar