341 Rensi: Korban Sembelihan
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Firman siang ini dengan tema :
*KORBAN SEMBELIHAN*
Dari dulu, saya selalu penasaran. Mengapa saudara muslim menyembelih kurban? Apakah ini sama seperti upacara penebusan dosa?
Imamat 17:5 (TB) Maksudnya supaya orang Israel membawa korban sembelihan mereka, yang biasa dipersembahkan mereka di padang, kepada TUHAN ke pintu Kemah Pertemuan dengan menyerahkannya kepada imam, untuk *dipersembahkan kepada TUHAN sebagai korban keselamatan.*
Ternyata, dasar kejadian hari raya idul adha adalah sesuatu yang kita juga miliki di Alkitab yaitu kisah Abraham yang mengurbankan anaknya, Ishak. Tentu bagi orang muslim yang mereka percayai adalah Ismail. Tapi bagi kita umat Kristiani, jelas percaya bahwa Ishaklah yang dipilih Allah, sesuai dengan firmanNya di
Kejadian 22:2 (TB) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni *Ishak,* pergilah ke tanah Moria dan *persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran* pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Tentu maksud kurbannya juga beda, disini Allah *menguji iman Abraham dan kesetiannya kepada Allah,* dengan mempersembahkan anak yang dikasihinya. Di muslim, kurban hanya sebagai simbol *ketaatan* melakukan suatu tradisi ibadah, namun apakah ada jaminan bahwa kurban tersebut bisa menyelematkan manusia yang melakukan kurba tersebut? Memang bagi saudara muslim hal ini dijadikan suatu kepercayan atau alat bagi umat yang berkorban menuju kesorga, dan yang dikurbankan itu bisa menjadi kendaraannya untuk ke sorga, tapi bagi umat Kristen me yakini bahwa kurban tersebut sesungguhnya tidak mampu menebus dosa, apalagi menyelamatkan, hal ini berdasar firmanNya dalam
Ibrani 10:11 (TB) Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
Sebaliknya, kita percaya bahwa Yesus sudah dikurbankan untuk menebus dosa kita. Karena hanya Yesus yang sanggup menjadi kurban darah pengganti yang suci dan tak bercela. Yesus menjadi kurban sekali untuk selamanya, mengapa harus Yesus sebab Yesus adalah manusia yang suci, coba kita bayangkan jika orang berdosa mau menyelamatà kan orang berdosa apakah hal ini mungkin, jelas tidak akan bisa sama dengan ibarat orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya akan terperosok dan sama-sama masuk jurang.
Oleh karena itu tidak ada satupun manusia yang sanggup untuk menyelamatkan orang berdosa kecuali Yesus, sebab semua manusia berdosa dan hanya Yesus satu-satunya manusia yang suci, kudus tidak berdosa, sebab Yesus adalah terlahir dari firman dan Rohnya Allah sendiri.
Ibrani 10:14 (TB) Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Lalu apa yang bisa kita pelajari hari ini dari Abraham? Abraham taat pada Allah saat harus menyerahkan hal yang paling dikasihinya, yakni anaknya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah taat dan mau menyerahkan harta yang peling berharga kepada Tuhan seperti Abraham? Ternyata kita masih sering memeluk erat apa yang kita suka dan enggan menyerahkannya pada Allah.
Contoh sederhana: maukah kita memberikan 5 menit waktu istirahat kita untuk berdoa dan merenungkan Firman? Maka ingat apa yang dikatakan di
Lukas 12:34 (TB) Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Seharusnya kita sadar bahwa hidup ini bukan milik kita sendiri maka sudah seharusnya hati kita ini, kita berikan pada Allah dan bukan pada kepentingan pribadi. Beranikah kita melepaskan apa yang kita ikat di dunia ini dan memberikannya untuk Tuhan? Atau kita hanya menggunakan Tuhan sebagai senjata untuk menyejahterakan hidup kita?
Selamat berjuang untuk taat kepada Tuhan Yesus dan mau menyerahkan seluruh kehidupan ini ,agar Tuhan Yesus yang berkarya dan berkuasa atas hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
PD AUTOPIA Malang
13092016
Aditya Kurniawan
*KORBAN SEMBELIHAN*
Dari dulu, saya selalu penasaran. Mengapa saudara muslim menyembelih kurban? Apakah ini sama seperti upacara penebusan dosa?
Imamat 17:5 (TB) Maksudnya supaya orang Israel membawa korban sembelihan mereka, yang biasa dipersembahkan mereka di padang, kepada TUHAN ke pintu Kemah Pertemuan dengan menyerahkannya kepada imam, untuk *dipersembahkan kepada TUHAN sebagai korban keselamatan.*
Ternyata, dasar kejadian hari raya idul adha adalah sesuatu yang kita juga miliki di Alkitab yaitu kisah Abraham yang mengurbankan anaknya, Ishak. Tentu bagi orang muslim yang mereka percayai adalah Ismail. Tapi bagi kita umat Kristiani, jelas percaya bahwa Ishaklah yang dipilih Allah, sesuai dengan firmanNya di
Kejadian 22:2 (TB) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni *Ishak,* pergilah ke tanah Moria dan *persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran* pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Tentu maksud kurbannya juga beda, disini Allah *menguji iman Abraham dan kesetiannya kepada Allah,* dengan mempersembahkan anak yang dikasihinya. Di muslim, kurban hanya sebagai simbol *ketaatan* melakukan suatu tradisi ibadah, namun apakah ada jaminan bahwa kurban tersebut bisa menyelematkan manusia yang melakukan kurba tersebut? Memang bagi saudara muslim hal ini dijadikan suatu kepercayan atau alat bagi umat yang berkorban menuju kesorga, dan yang dikurbankan itu bisa menjadi kendaraannya untuk ke sorga, tapi bagi umat Kristen me yakini bahwa kurban tersebut sesungguhnya tidak mampu menebus dosa, apalagi menyelamatkan, hal ini berdasar firmanNya dalam
Ibrani 10:11 (TB) Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
Sebaliknya, kita percaya bahwa Yesus sudah dikurbankan untuk menebus dosa kita. Karena hanya Yesus yang sanggup menjadi kurban darah pengganti yang suci dan tak bercela. Yesus menjadi kurban sekali untuk selamanya, mengapa harus Yesus sebab Yesus adalah manusia yang suci, coba kita bayangkan jika orang berdosa mau menyelamatà kan orang berdosa apakah hal ini mungkin, jelas tidak akan bisa sama dengan ibarat orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya akan terperosok dan sama-sama masuk jurang.
Oleh karena itu tidak ada satupun manusia yang sanggup untuk menyelamatkan orang berdosa kecuali Yesus, sebab semua manusia berdosa dan hanya Yesus satu-satunya manusia yang suci, kudus tidak berdosa, sebab Yesus adalah terlahir dari firman dan Rohnya Allah sendiri.
Ibrani 10:14 (TB) Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Lalu apa yang bisa kita pelajari hari ini dari Abraham? Abraham taat pada Allah saat harus menyerahkan hal yang paling dikasihinya, yakni anaknya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah taat dan mau menyerahkan harta yang peling berharga kepada Tuhan seperti Abraham? Ternyata kita masih sering memeluk erat apa yang kita suka dan enggan menyerahkannya pada Allah.
Contoh sederhana: maukah kita memberikan 5 menit waktu istirahat kita untuk berdoa dan merenungkan Firman? Maka ingat apa yang dikatakan di
Lukas 12:34 (TB) Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Seharusnya kita sadar bahwa hidup ini bukan milik kita sendiri maka sudah seharusnya hati kita ini, kita berikan pada Allah dan bukan pada kepentingan pribadi. Beranikah kita melepaskan apa yang kita ikat di dunia ini dan memberikannya untuk Tuhan? Atau kita hanya menggunakan Tuhan sebagai senjata untuk menyejahterakan hidup kita?
Selamat berjuang untuk taat kepada Tuhan Yesus dan mau menyerahkan seluruh kehidupan ini ,agar Tuhan Yesus yang berkarya dan berkuasa atas hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
PD AUTOPIA Malang
13092016
Aditya Kurniawan
Komentar
Posting Komentar