41872 Regi : HIDUP YANG BERBUAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua HaMasciach
Renungan Pagi ini dengan tema
*HIDUP YANG BERBUAH*
FirmanNya dari
*Matius 3:10* (TB)
¹⁰ Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang _tidak menghasilkan buah yang baik,_ pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Ada kata-kata dari sebuah lagu.. _"jangan jadi pohon tak berbuah, hanya punya daun saja.._"
Ada jenis pohon yang memang hanya berdaun saja tanpa buah. Meskipun berbunga dan bunganya bagus, pohon itu tak begitu bermanfaat. Paling-paling hanya untuk hiasan saja, dan mungkin berguna untuk orang berteduh saja karena kerimbunannya.
Kalau di dalam perumpamaan tentang tuan yang memiliki pohon ara yang tidak berbuah *(Lukas 13:6-9)*, pohon ara itu menjadi tidak berguna karena tidak berbuah, _hidup di tanah ini dengan percuma_ (ayat 7).
Tidak berbuah sama dengan hidup percuma dan tak berguna. Atau bisa jadi berbuah juga, tapi buahnya tidak baik.
Hidup tak berguna itu adalah hidup dalam daging, seperti yang dikatakan Tuhan Yesus di dalam
*Yohanes 6:63* (TB)
⁶³ Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Hidup dalam daging akan menghasilkan buah yang tidak baik, yaitu buah yang ada di dalam *Galatia 5:19-21*. Manusia yang berbuahkan buah kedagingan itulah yang akan ditebang oleh kapak yang sudah tersedia, kata Paulus _"tidak mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah"_ (Gal 5:21b)
Jadi, buah yang dikehendaki Allah adalah buah yang sesuai dengan pertobatan (Matius 3:8), secara khusus adalah buah Roh (Galatia 5:22-23).
Ada sembilan buah Roh. Kita bisa menghasilkan satu buah saja, itu sudah poin di hadapan Allah. Apalagi bila bisa lebih dari satu. Dua, tiga, apalagi sembilan..! Mungkinkah?
Mengapa tidak? Bila yang membantu adalah si pengurus buah itu, yaitu Roh Kudus sendiri? Yang "membela" pohon ara itu di hadapan tuannya, meminta waktu dan akan mencangkul tanah di sekelilingnya, serta memberi pupuk, dengan harapan pohon itu akan berbuah sesuai waktu yang diberikan.
Luar biasa bukan?
Waktu inilah, Roh Kudus mencangkul dan memberi pupuk dalam kehidupan rohani kita.
Kita masih diberi kesempatan untuk berbuah. Karena waktu itu berbatas.
Bila sudah tiba waktunya, tuan pemilik itu kembali ingin mendapatkan buah, namun masih saja belum menemuinya, sekalipun telah dipupuk sedemikian rupa, maka opsi terakhirnya adalah .. "tebanglah dia.."
Dalam kesempatan yang masih ada, apalagi dalam masa "perawatan" yang terus dilakukan Roh Kudus dalam hidup kita, mari terus berupaya dan berjuang menghasilkan buah Roh, sehingga hidup kita tidak percuma dan sia-sia di hadapan Allah.. Amin.
Selamat Pagi Selamat Beribadah
Tetap Bersemangat
Tuhan Yesus memberkati
*PD AUTOPIA Malang*
_hasansantoso_
Komentar
Posting Komentar