41863 Regi : Saling Mengampuni

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Kolose 3:13-14 (TB)*  

¹³Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 

¹⁴Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 


Tema


*Saling Mengampuni*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang ku sembah di dalam Tuhan Yesus, bukalah hati pikiran dan roh ku agar aku dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan apa yang menjadi kehendak HU, amin*



Ketika kita membaca firman di atas kedengaranya dan rasanya enak di dalam hati dan pikiran ini, namun kenyataannya sangat sulit dipraktekan terhadap orang-orang yang sudah menyakiti, mengecewakan atau membuat kita tidak merasa nyaman, bahkan kadang mendengar namanya saja terasa risih dan gak enak ditelinga maupun hati dan pikiran kita, dan tidak jarang hal ini juga membuat sisi negatif dalam diri ini muncul dan menyebabkan rasa percaya sudah hilang, yang pada akhirnya tumbuh rasa benci terhadap orang-orang tersebut.


Jika hal ini terus ada di dalam hati dan hidup kita,  maka kata kebahagiaan atau rasa damai sejahtera dalam diri kita bisa hilang,  sebab hati dan pikiran kita sudah terbelenggu oleh sakit hati,  dendam, rasa kecewa, yang akhirnya menumbuhkan akar pahit, yang pada akhirnya pikiran negatif menguasai hati maupun pikiran kita.


Sebagai anak-anak Allah yang sudah mengerti perintah Allah dan yang sudah mengenal kebenaran, apakah kita tetap mempertahankan keangkuhan diri kita, atau apakah kita tetap ingin memelihara pikiran negatif yang dipenuhi rasa dendam,  kecewa, sakit hati, amarah dan membiarkan akar pahit tumbuh subur dalam diri kita?


Lantas bagaimana dengan tuntutan Allah melalui firman dan perintahNya kita harus menjadi pelaku firman dan bukan hanya sebagai pendengar firman saja?

Sebagai orang yang paham dan memahami isi Alkitab atau mungkin yang tiap hari atau dalam ibadah ibadah di Gereja kita ucapkan dalam Doa Bapa Kami salah satunya dalam


*Matius 6:12 (TB)* 

dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;


Sedangkan kita tidak bisa dan sulit untuk melakukan isi firman ini?

Yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan doa yang kita ucapkan ini, apakah kita tidak menipu diri kita sendiri dan menipu Tuhan yang kita sebut dalam doa-doa kita?

Jika demikian adakah kuasa dalam doa kita, atau apakah tidak sia sia yang kita ucapkan?


Firman Tuhan juga mengajarkan kepada kita sebagai orang yang percaya dan beriman kepada  Tuhan Yesus yaitu  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup". 

*1 Yohanes 2:6 (TB)*


Ini yang perlu kita pertanyakan dalam diri kita sendiri,  sudah benarkah atau sudah sungguh-sungguhkah kita ada dalam arti percaya dan hidup di dalam Kristus? Jika jawaban kita bahwa "ya" memang aku hidup di dalam dan percaya kepada Kristus, maka yang harus kita tanyakan kembali kepada diri kita, apakah aku sudah hidup seperti Kristus, kalau ini yang menjadi jawaban kita tentunya kitapun akan hidup meneladani Kristus yaitu ada kesabaran,  ada kasih, ada pengampunan,  membuang dendam, sakit hati dan akar pahit serta pikiran-pikiran negatif sudah tidak ada dalam hati pikiran kita.


Namun jika pikiran dan hati kita masih terbelenggu oleh hal-hal yang negatif seperti yang disebutkan di atas tadi, maka perlu kita pertanyakan apakah diri ini pantas dan layak disebut murid Kristus atau anak anak Allah. Kalau kita ngeyel masih merasa menjadi anak anak Allah kok sungguh memalukan sedangkan Allah tidak mengakuinya!


*Matius 25:41 (TB)* 

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.


Sangat mengerikan jika kita tidak melakukan sebagaimana yang telah Tuhan Yesus teladankan kepada kita.

Karena itu jika kita masih ada menyimpan rasa sakit hati, dendam atau akar pahit dalam hati kita, maka mulai sekarang mintalah bantuan Roh Kudus agar memampukan kita untuk bisa membuang semua kepahitan itu dan supaya memampukan kita untuk bisa mengampuni mereka semua yang pernah menyakiti kita. 


Sebab pembalasan dendam hanya akan memenjarakan atau membelenggu kita dengan sakit hati dan dendam seumur hidup kita, yang membuat hidup kita jauh dari Damai sejahtera  dan berkat Tuhan, dan hanya oleh pengampunanNya- lah, kita bisa dibebaskan dari belenggu itu, serta membuang semua dendam dan kepahitan dalam hidup kita.


Selamat pagi,  selamat berjuang membuang segala kepahitan hati dan mau hidup sebagaimana firman Tuhan *Kolose 3:13-14* itu, yakinlah dengan pikiran pikiran positif tubuh jasmani dan rohani kita akan semakin sehat.

Tuhan Yesus memberkati,  amin.


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR