41871 Regi : Menjadi duta perdamaian yang menyatukan seperti Kristus
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. Saudara kekasih Kristus, renungan pagi ini dengan tema
*Menjadi duta perdamaian yang menyatukan seperti Kristus*
FirmanNya dari
*Efesus 2:14 (FAYH)*
Sebab Kristus sendirilah jalan kita kepada perdamaian. Ia telah mendamaikan kami, orang Yahudi, dengan Saudara sekalian, yang bukan orang Yahudi, dengan jalan mempersatukan kita dalam satu keluarga, dan dengan demikian merobohkan tembok kebencian yang dahulu memisahkan kita.
Sejak manusia jatuh dalam dosa, segala keinginan hatinya cenderung pada perbuatan jahat. Sebagai contoh: pembunuhan manusia pertama di dunia terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak dunia diciptakan. Setelah itu perselisihan, iri hati, dendam, pertengkaran, peperangan, perzinahan dan perbuatan daging lainnya terus terjadi sampai saat ini dan mewarnai sebagian besar kehidupan manusia. Manusia mudah untuk memutuskan hubungan terhadap sesama dengan perbuatannya, tetapi sebaliknya pekerjaan Tuhan selalu menyatukan hubungan yang terputus tersebut. Kasih Tuhan selalu menaburkan kedamaian dan persatuan.
Namun bagi manusia adalah hal yang sangat sulit untuk menyatukan hubungan yang retak.
Kedatangan dan kehadiran Tuhan Yesus di dunia memberikan jalan perdamaian terutama dalam hubungan Tuhan dan manusia. Tuhan Yesus yang maha tinggi ini rela datang ke dunia ini untuk mengasihi dan menyelamatkan manusia, saat manusia masih menyakiti hati Tuhan dengan perbuatan dosanya.
*Roma 3:25 (TB)*
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Sayangnya tidak semua manusia mau merespon kasih Allah ini, tetapi dengan tetap mengeraskan hati untuk hidup dalam dosa. Walaupun begitu kasih Tuhan terus dinyatakan dengan memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat supaya kita tetap beroleh hidup. Karena tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia adalah untuk menyelamatkan, sebagaimana dalam
*Yohanes 3:17 (TB)*
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Marilah kita melembutkan hati untuk mau melakukan firmanNya. Mengasihi Allah dan sesama seperti Tuhan Yesus telah mengasihi dan menyelamatkan kita, bukan menghakimi sesama. Bukan mencari kesalahan orang lain dan menyimpan dendam di dalam hati, tetapi mau mengampuni dan melupakan kesalahan yang telah dilakukan.
Mari menyambut kehadiran Tuhan Yesus yang sebentar lagi kita rayakan dalam perayaan Natal dengan merendahkan hati, untuk mengasihi manusia dengan tulus tanpa syarat, memberikan pengampunan dan tidak mengingat masa lalu tetapi menatap masa depan bersama dengan Tuhan Yesus. Berupaya menghidupi firmanNya setiap hari. Sehingga kita dapat *menjadi duta perdamaian dimanapun kita berada bukan duta perpecahan* . Karena Kristus dengan kasihNya adalah jalan perdamaian yang mempersatukan semua bangsa. Inilah juga yang akan menjadikan persembahan kita yang berbau harum di hadapanNya selama kita masih hidup di dunia.
Selamat beraktifitas. Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia Malang*
*Wita*
Komentar
Posting Komentar