41862 Regi : Kapan kita dikatakan kuat ?
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman Tuhan pagi ini dengan tema :
*Kapan kita dikatakan kuat ?*.
Bacaan firman:
*2 Korintus 12:9-10 (TB)*
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan.
Judul renungan tsb di atas yang saya maksud bukan kuat secara fisik jasmani, seperti juara angkat besi Ade Ray yang berpostur tubuhnya tinggi besar dan ototnya yang kuat istilah orang jawa( otot kawat balung wesi).
Yang saya maksud di sini adalah kuat dalam pertahanan iman rohani, bagaimana sikap kita sebagai anak anak Tuhan ketika dihempas badai kehidupan hendaklah jangan pantang menyerah karena kita mempunyai Tuhan Yesus yang berkuasa atas segala - galanya.
Sebab perjalanan kehidupan manusia di dunia ini tidak semulus seperti jalan tol yang bebas hambatan.
Dalam perjalanan kehidupan ini baik secara pribadi atau keluarga kita diutus Allah, agar hidup ini berbuah dan boleh menjadi berkat bagi sesama.Tentunya melalui pemberitaan Injil ,agar banyak jiwa jiwa diselamatkan dan di berkati.
Tugas dan tanggung jawab ini tidak mudah, tidak gampang dan tantangan pasti ada. Apabila pertahanan iman kita tidak kokoh, tidak kuat dan tangguh tentunya kita akan ambruk dan jatuh.
Sebab dalam diri kitapun ada kelemahan, kelemahan yang Tuhan ijinkan hadir dalam kehidupan kita.
Tujuan Nya agar kita semakin bersandar penuh pada anugrahNya saja, tidak ada kesombongan pribadi yang merasa kuat dan bisa, karena dalam kenyataanya kita tidak bisa menolong diri kita sendiri. Dengan demikian biarlah nama Tuhan saja yang di puji dan disembah serta dimuliakan. Seperti perjalanan Rasul Paulus dalam tugas pelayanan pemberitaan Injil banyak sekali penderitaan aniaya dan siksa.
Paulus meminta agar duri dalam dagingnya di cabut, tapi Tuhan Yesus menjawab Nya sperti firman Nya:
*2 Korintus 12:10*.
Kasih karunia adalah *kehadiran kemurahan dan kuasa Allah ,ini merupakan suatu daya kekuatan sorgawi yang di karuniakan kepada siapapun yang berseru kepada Allah*.
Kasih karunia ini akan berdiam diri dalam orang percaya yang setia, yang mengalami kelemahan dan kesukaran dalam penderitaan hidup, khususnya dalam tugas pelayanan pemberitaan Injil, sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus hendaknya kita memiliki keyakinan seperti dalam
*Filipi 4:13 (TB)*
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Memang pemahaman iman Kristen berbeda dengan iman dunia yang tidak mengenal Kristus Sang sumber Penolong sejati. Mari kita ikuti saja cara Allah bekerja, karena inilah merupakan kunci kehidupan dengan bersikap seperti
*Mazmur 37:5 (TB)*
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
Juga disertai permohonan doa dengan kesungguhan hati yang tulus seperti yang telah Daud teladankan dalam
*Mazmur 141:1-2 (BIMK)*
Mazmur Daud. Aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN, tolonglah aku segera! Dengarlah aku bila aku berseru kepada-Mu.
Terimalah doaku sebagai persembahan dupa, dan tanganku yang terentang sebagai kurban malam.
Saudaraku, kenapa kita harus lari kepada Tuhan Yesus? Sebab hanya Tuhan Yesus saja yang sanggup menyelesaikan segala kelemahan maupun segala persoalan hidup kita ,sebagaimana kesaksian firmanNya dalam
*Ibrani 4:15-16 (BIMK)*
Imam Agung kita itu bukanlah imam yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya, Ia sudah dicobai dalam segala hal, sama seperti kita sendiri; hanya Ia tidak berbuat dosa!
Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian menghadap Allah yang memerintah dengan baik hati. Allah akan mengasihani kita dan memberkati kita supaya kita mendapat pertolongan tepat pada waktunya.
Selama kita mendekatkan diri kepada Tuhan , maka Tuhan Allah kita akan mengaruniakan kekuatan dan penghiburan sorgawi Nya.
Saudaraku, kita harus bangga dan melihat kelemahan kita yang ber-arti kita menyadari siapa diri kita di hadapan Tuhan, dengan demikian Allah berkenan hadir sehingga kuasa Kristus ada bersama kita memberikan kekuatan ketika kita dalam kelemahan.
Selamat menjalani kehidupan ini dengan iman yang teguh, bersama Tuhan Yesus kita kuat dan kita menang.
Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar