1937 Rema: Rendah Hati

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam hari ini bertema:

 *Rendah hati*

Dasar firmanNya dari:

 *Mazmur 131 : 1*
Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, *aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak* *mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal* - *hal yang terlalu ajaib* *bagiku.*
Sesungguhnya, aku *telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.*


Mazmur 131 ini termasuk salah satu ayat pendek namun mempunyai arti yang dalam.
Daud adalah raja besar yang diurapi Tuhan tetapi memiliki kesederhanaan. Bagaimana Alkitab menceritakan Daud berani melawan Goliat  dengan iman dan ketapel, bagaimana dia memaafkan dan mengasihi  Saul dengan tidak membunuhnya walaupun kesempatan ada di depan mata, dan Daud sangat menyukai Firman Tuhan dengan taat beribadah sampai 7 kali sehari juga kesungguhannya dalam melakukan pertobatan sehingga Allah berkenan atas pertobatannya, baca
*Mazmur 51*


Itu semua terjadi karena Daud memiliki iman percaya yang teguh dan kerendahan hati untuk menyangkal diri sehingga karya Tuhan Allah terjadi dengan luar biasa dalam kehidupannya.
Daud terus berjuang agar bisa sempurna dihadapan Tuhan. Dengan kerendahan hati dia berusaha untuk mengejar hal yang sederhana yang bisa dilakukan dengan iman dan berkenan dihadapanNya,  dibandingkan dengan mengejar hal yang ambisius secara duniawi atau memikirkan hal yang terlalu tinggi baginya.

Inilah yang diperkenan dihadapan Tuhan yaitu kerendahan hati Daud sebagai raja yang besar.
Di dalam kerendahan hati ada damai sejahtera dan itu adalah kekuatan pada saat dia mengalami masalah, penderitaan, bahaya dan segala sesuatu yang tidak enak. Bahkan hidupnya semakin melekat pada Tuhan Allah dan imannya tumbuh kuat di dalamNya.
Karya ajaib Allah berjalan mulus dan semakin dinyatakan dalam masa pemerintahannya. Walaupun semakin besar Daud tetap berharap dan mengandalkan Tuhan.

 *Mazmur 131 : 3*
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya


Kalau Daud, raja yang besar dengan kekuasaan dan kekayaannya mau merendahkan diri dihadapan Tuhan dan kerendahan hati dihadapan manusia. *Bagaimana dengan kita ?*
Apakah kita bisa meneladani Daud yang juga manusia seperti kita ?
Tidak mengejar hal hal yang terlihat begitu ajaib dan memikirkan hal yang tinggi ?
Ingat firman Tuhan dalam

 *Roma 12 : 3*
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: *Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman*, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.


Kerendahan hati adalah menguasai diri kita untuk berubah sesuai dengan karakter dan kehendak Kristus berpikir sederhana sesuai kehendakNya. 
Sehingga kuasa Allah yang bekerja dalam hidup kita bukan akal budi agar kita bisa merasakan damai sejahtera pada saat apapun bahkan saat  mengalami masalah kehidupan bagaimanapun berat nya masalah itu, sebab

 *Filipi 4 : 7*
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.


Semuanya itu bisa terjadi kalau kita undang Roh Kudus yaitu Roh Penolong untuk memampukan kita dalam melakukannya. Tetaplah berusaha menjadi rendah hati dihadapan manusia dan merendahkan diri dihadapan Tuhan supaya kuasa dan karyaNya kita rasakan dan kita mendapatkan damai sejahtera.

 *1 Petrus 5 : 6*
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.


Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati,Amin.

*PD Autopia Malang*
Wita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR