1934 Regi: MEMBERIKAN NYAWA UNTUK MENDAPATKANNYA KEMBALI

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi hari ini adalah:

*MEMBERIKAN NYAWA UNTUK MENDAPATKANNYA KEMBALI*

Dasar firmanNya dari:

*Yohanes 10: 17-18*  Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
18) Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."


Firman di atas merupakan kunci jawaban mengapa Bapa sangat mengasihi Yesus, karena IA menyerahkan nyawa-Nya bagi Bapa. Dan sesungguhnya Yesus pun menghendaki untuk kita berbuat demikian bagi-Nya.

Yohanes 20: 21b *“Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."*


Nilai tertinggi dari nyawa kita adalah apabila kita memberikannya untuk Yesus. Tadinya, saya tidak mengerti mengapa Tuhan Yesus membiarkan saja Stefanus, Petrus,  hingga Rasul Paulus sendiri tewas secara demikian keji. Namun sekarang kita mengerti bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat dikasihi Yesus karena telah menyerahkan nyawanya bagi Kristus dengan demikian mereka pasti mendapatkan nyawanya kembali di tempat yang sangat berharga, yaitu di Kerajaan Sorga yang kekal.

Kepada Jemaat Korintus, Rasul Paulus menegaskan bahwa penderitaan di dunia ini tidak setara dengan imbalan kemuliaan yang akan kita terima di Sorga kelak:

*2 Kor. 4: 17-18* Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.


Oleh karenanya apabila kita mengalami kesengsaraan hidup dalam menjalankan perintah dan kehendak-Nya, ingatlah bahwa dalam penderitaan ini Allah tengah mengerjakan sesuatu yang besar bagi kita. Ia mempersiapkan tempat untuk kita di kediaman-Nya, di SORGA.

Barangkali dalam hati kita bertanya, mengapakah tuntutan dalam kehidupan kita kok begitu tingginya:
*MENYERAHKAN NYAWA KITA BAGI TUHAN YESUS.*

Hal ini mengingatkan bahwa Bapa menyebut kita allah:

*Yohanes 10: 34-35*
34) Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
35) Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah sedangkan kitab suci tidak dapat dibatalkan

*Mazmur 82: 6* Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.


Dalam konteks di atas, jelaslah bahwa, Allah sendiri menyebut kita sebagai allah dan anak-anak Yang Mahatinggi, Allah sendiri.
Seperti halnya anak seekor gajah adalah gajah, anak seekor kucing adalah kucing dst., maka anak Allah adalah allah. Karakteristik anak gajah dan anak kucing diwarisi dari ortunya yang adalah gajah dan kucing, sehingga mereka berkelakuan sebagai gajah dan kucing.
Demikian pula karakter allah yang adalah anak Allah, seharusnya sama dengan karakter Allah.

Apa saja yang dilakukan oleh Allah akan dilakukan oleh kita yang disebut allah, sebagaimana Yesus menyerahkan nyawanya kepada Bapa demikian juga seharusnya kita mau menyerahkan nyawa kita juga kepada Bapa.

Ciri allah itu adalah:
1. *Roma 8: 14* Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

2. *Yohanes 1: 12* Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaiku mereka yang percaya dalam nama-Nya;


Setidaknya kita melaksanakan hukum-Nya yang terutama dan yang pertama:

*Matius 22: 37-38* Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

*Roma 12: 1* Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

*Yohanes 10: 35* Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan

Yang dimaksudkan dengan mereka dalam ayat ini adalah allah-allah, yaitu kita yang telah menerima firman yang disampaikan-Nya dan hal ini tidak bisa dibatalkan. Konsekuensinya, kita harus mempertanggungjawabkan dengan cara: tidak boleh hidup sembarangan selama di dunia ini atas status sebagai allah!
Kita harus hidup berbeda dengan manusia  yang bukan allah. Kita harus hidup dalam kekudusan dan kesucian , sebab jika tidak demikian kita akan kehilangan hak kita sebagai allah yang adalah anak Allah itu.

Jikalau engkau di dalam Aku dan Firman-Ku di dalam kamu:
*Yohanes 15: 7* Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Maukah kita ... ?
Semuanya berpulang pada kita masing-masing. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan firman Nya.
TUHAN YESUS memberkati kita,Amin.

*PD Autopia - Malang*
  gunawanwibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR