1892 Regi: Sebuah Kerinduan Hidup dalam Rumah Tuhan

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan pagi ini dengan tema:

*Sebuah Kerinduan Hidup dalam Rumah Tuhan*

Dasar firmanNya dari:

Mazmur27:4-6

Nastnya:
*Mazmur 27:4 (TB)* Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.


Saudara setiap orang pasti merindukan ingin memiliki rumah mewah yang bagus luas ada AC nya tempat tidur yang empuk artistik ada ruang tidurnya yang memanjakan tubuh dan jiwa manusia. Bahkan ini jadi tolok ukur keberhasilan seseorang.
Saudara, mari kita belajar dari Daud Raja besar Israel, ternyata bagi Daud tidak ada tempat yang paling baik dan indah kecuali di dalam rumah Tuhan sehingga sepanjang hidupnya ingin berada didalamnya. Daud juga mengungkapan hatinya dalam 

*Mazmur 84:11(TB)* Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.


Ini ungkapan yang menggambarkan betapa luar biasanya rumah Allah itu,  sehingga berada satu hari di dalam pelataran rumah Tuhan begitu "menyukakan hati" lebih baik dari pada kesenangan dunia yang beribu hari.

Disinilah Daud mengalami dan merasakan suasana Hadirat Tuhan yang luar biasa.
Hadirat Tuhan dapat diartikan sebagai tampilan Tuhan dengan segala manifestasinya yang hadir ditengah- tengah umat.
Di dalam Hadirat Tuhan ada kemurahan, suasana damai sejahtera, ketenangan, kemenangan, pemulihan dan sukacita lainya untuk semua orang.

Berbeda dunia ini penuh dengan masalah, penderitaan,  ketidakpastian, tekanan dan air mata, namun syukur kepada Tuhan Yesus yang telah berkenan memberi solusi  melepaskan dari semua itu.
Sebagai tebusannya, kita harus hidup dihadapan hadirat Tuhan dalam doa penyembahan dan kekudusan, maka Allah akan memberi pertolongan dan pemulihan, kepuasan, damai sejahtera yang melampui segala akal,

*Filipi 4:7 (TB)*  Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.


Oleh karena itu sungguh benar, kalau keinginan Daud yang utama, tinggal dirumah Tuhan seumur hidupnya. Akan tetapi tidak semua orang bisa masuk ke hadirat Tuhan yang kudus dan mulia, ada syarat yang harus dipenuhi dan diperjuangkan. Ada harga yang harus dibayar, yaitu semangat hidup penuh kekudusan karena Tuhan ada di dalam baitnya yang kudus

*Mazmur 11:4 (TB)* TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga;.


Artinya hadirat Tuhan itu Kudus maka tanpa kekudusan tidak dapat seorang pun mendatangi hadiratnya, 

*1Petrus 1:15-16 (TB)* tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 


Hidup kudus adalah syarat utama untuk masuk dalam hadirat Tuhan,

*Matius 5:8 (TB)* Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.


Kita harus rajin bersih bersih akan dosa kita yang belum dibereskan di hadapan Tuhan, kalau tidak beres kita tidak akan mampu bertahan di depan hadirat Tuhan.

Jadi untuk menikmati dan merasakan hadirat Tuhan yang penuh akan kemurahan dan suasana damai sejahtera, kasih, sukacita, dan kelemahlembutan Allah, (tidak dapat digambarkan dibatasi dengan akal budi manusia), kita harus berjuang hidup dalam kebenaran dan kekudusan Allah.

Saudara , bagaimana kita sekarang, apakah kita sudah bersih-bersih akan dosa kita, agar kita bisa merasakan hadirat Allah yang agung dan mulia penuh kasih setia dan kemurahan?
Mari kita tanyakan pada pribadi kita masing-masing.

Selamat pagi semangat berkarya, Tuhan Yesus memberkati, Amin

*PD Autopia Malang*
  _eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR