1921 Regi: Setetes kasih Kristus
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman pagi ini bertemakan:
*Setetes kasih Kristus*
Dasar firman:
*Matius 10:42 (TB)* Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Saudaraku kekasih Kristus,hidup ini ibarat perjalanan seorang musafir dipadang gurun yang luas, yang diperhadapkan dengan perjalan panas terik, yang sungguh melelahkan, sampai batas mana kita berjalan tidak tahu..., tetapi yang jelas ada sebuah tujuan dan harapan untuk bisa sampai pada garis akhir dalam perjalanan itu, yaitu tanah *perjanjian*.
Begitupun dengan perjalanan iman kita tentunya juga membutuhkan kekuatan asupan rohani yang membuat iman kita tetap kuat, tegak dan segar , sehingga tetap ada semangat.
Bagai seorang musafir dalam perjalanan di padang guru yang luas dan tandus, membutuhkan air untuk minum agar tubuhnya tetap sehat.
Saudaraku, dalam perjalanan hidup iman kita yang sarat dengan beban dann pergumulan sudahkah kita *merasakan setetes kasih dari Kristus*, yang membuat iman kita tetap tumbuh subur walaupun dihempas badai kehidupan?
Maka bersyukurlah apabila dapat merasakan kasih sayang Allah yang tiada henti dan selalu dicurahkan tanpa batas.
Marilah saudaraku , kita merespon kasih Allah dengan berbagi kasih pada sesama: *yang hatinya hancur, tanpa pengharapan bahkan imanya menjadi rapuh karena beban hidup yang dirasakan sangat berat*, supaya mereka merasakan kelegaan, kekuatan dan penghiburan dengan melalui tindakan nyata bukan hanya sekedar teori atau ucapan bibir saja.
Maka Tuhan Yesus menghedaki tindakan nyata ,melalui talenta sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing.
Mengasihi sesama bagi saudara kita yang berbeban dengan memberikan setetes kasih Kristus, berarti itu wujud kita dengan sungguh menghormati Sang Pencipta yang senantiasa memelihara hidup kita:
*Amsal 14:31 (TB)* Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi *siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia*.
Allah semakin mendaskan dalam perbuatan kasih ini melalui sabdaNya:
*Amsal 19:17 (TB)* Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Sekecil apapun yang kita lakukan bagi sesama untuk saudara kita yang menderita, baik secara lahir dan batin Tuhan Allah kita, akan memperhitungkannya:
*Ibrani 6:10 (TB)* Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.
Marilah saudaraku, kita tetap semangat dengan kuatan dari Allah untuk menindak lanjuti misi Allah dan mempersilahkan Allah berjalan paling depan untuk mendahului langkah kehidupan pelayanan kita semua .
Sebab kita tahu dalam Yesus jerih payah kita tidak sia-sia
*1 Korintus 15:58 (TB)* Karena itu, saudara- saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Tuhan Yesus memberkati kita dengan semangat dan kekuatan yang selalu baru...amin.
*PD.Autopia Malang.*
ernawati eliyus.
Renungan firman pagi ini bertemakan:
*Setetes kasih Kristus*
Dasar firman:
*Matius 10:42 (TB)* Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Saudaraku kekasih Kristus,hidup ini ibarat perjalanan seorang musafir dipadang gurun yang luas, yang diperhadapkan dengan perjalan panas terik, yang sungguh melelahkan, sampai batas mana kita berjalan tidak tahu..., tetapi yang jelas ada sebuah tujuan dan harapan untuk bisa sampai pada garis akhir dalam perjalanan itu, yaitu tanah *perjanjian*.
Begitupun dengan perjalanan iman kita tentunya juga membutuhkan kekuatan asupan rohani yang membuat iman kita tetap kuat, tegak dan segar , sehingga tetap ada semangat.
Bagai seorang musafir dalam perjalanan di padang guru yang luas dan tandus, membutuhkan air untuk minum agar tubuhnya tetap sehat.
Saudaraku, dalam perjalanan hidup iman kita yang sarat dengan beban dann pergumulan sudahkah kita *merasakan setetes kasih dari Kristus*, yang membuat iman kita tetap tumbuh subur walaupun dihempas badai kehidupan?
Maka bersyukurlah apabila dapat merasakan kasih sayang Allah yang tiada henti dan selalu dicurahkan tanpa batas.
Marilah saudaraku , kita merespon kasih Allah dengan berbagi kasih pada sesama: *yang hatinya hancur, tanpa pengharapan bahkan imanya menjadi rapuh karena beban hidup yang dirasakan sangat berat*, supaya mereka merasakan kelegaan, kekuatan dan penghiburan dengan melalui tindakan nyata bukan hanya sekedar teori atau ucapan bibir saja.
Maka Tuhan Yesus menghedaki tindakan nyata ,melalui talenta sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing.
Mengasihi sesama bagi saudara kita yang berbeban dengan memberikan setetes kasih Kristus, berarti itu wujud kita dengan sungguh menghormati Sang Pencipta yang senantiasa memelihara hidup kita:
*Amsal 14:31 (TB)* Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi *siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia*.
Allah semakin mendaskan dalam perbuatan kasih ini melalui sabdaNya:
*Amsal 19:17 (TB)* Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Sekecil apapun yang kita lakukan bagi sesama untuk saudara kita yang menderita, baik secara lahir dan batin Tuhan Allah kita, akan memperhitungkannya:
*Ibrani 6:10 (TB)* Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.
Marilah saudaraku, kita tetap semangat dengan kuatan dari Allah untuk menindak lanjuti misi Allah dan mempersilahkan Allah berjalan paling depan untuk mendahului langkah kehidupan pelayanan kita semua .
Sebab kita tahu dalam Yesus jerih payah kita tidak sia-sia
*1 Korintus 15:58 (TB)* Karena itu, saudara- saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Tuhan Yesus memberkati kita dengan semangat dan kekuatan yang selalu baru...amin.
*PD.Autopia Malang.*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar