1885 Rema: TETAP PERCAYA

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini dengan tema :

*TETAP PERCAYA*

Dasar firmanNya dari:

*Mazmur 34:16-18* (TB) Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.


Semua orang pasti ingin doanya didengar dan dikabulkan Bapa. Syarat agar doa kita didengar dan dikabulkan-Nya adalah *hidup benar* di hadapan-Nya.
Sementara itu, kita telah *dibenarkan-Nya* oleh karena iman kita dalam Kristus Yesus. Haleluya! Ya, ternyata doa kita didengar dan dikabulkan-Nya jika kita tetap percaya!

*Galatia 2:16* (TB) Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.


Andaikan Bapa menuntut persyaratan sebagaimana Hukum Taurat, tidak seorang pun selamat. Karena itu, patut kita bersyukur dan bersyukur sebab:

*Efesus 2:8* (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.


Bapa menghendaki kita semakin benar, bijak, dan tangguh sehingga setiap saat membentuk dan memproses kita sedemikian rupa melalui berbagai masalah yang kita hadapi dalam kehidupan. Saat itulah kita berkesempatan berseru-seru memohon kelepasan dan kita pun diminta tetap setia, tidak bersungut-sungut, tidak menggerutu, bahkan pencobaan itu harus kita pandang sebagai kebahagiaan:

*Yakobus 1:2-3* (TB) Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.


Melalui berbagai proses ujian iman itu kita akui bahwa kita lebih tekun memohon, lebih giat untuk berseru-seru, dus lebih dekat kepada-Nya.

Mampukah kita menganggap pencobaan sebagai kebahagiaan? Jangan sampai kita terpeleset bahkan terjatuh oleh adanya pencobaan tersebut! Karena sebagaimana seorang murid yang harus melalui kenaikan tingkat, kita pun memerlukan ujian iman melalui berbagai pencobaan.

*Yakobus 1:12* (TB) Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.


Bapa adalah sahabat setia yang tidak pernah menegakan kita! Satu hal yang Bapa minta adalah kita *tetap percaya*:

*Mazmur 46: 2-3* (TB) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut, sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.


Bahkan, Bapa telah menyediakan hal yang tidak pernah kita pikirkan sebagaimana janji-Nya ini:

*1 Korintus 2:9* (TB) Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia"


Mari tetap yakin dan percaya Bapa senantiasa membersamai dan memberkati kita. Imanuel. Amin

*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR