1932 Rema : Gempa Iman
Shalom Aleichem bShem Yeshua Ha Mashiach renunga malam ini diberi judul:
*Gempa Iman*
Dasar Bacaanya : Lukas 21:7-12
Nats:
Lukas 21:8 _Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka._
Saudara saudari, makin sering terdengar peristiwa bencana alam dan bencana sosial serta bencana iman terjadi.
Gempa bumi diberbagai belahan dunia dan di Indonesia.
Berbagai peritiwa criminal memilukan bahkan membuat miris terjadi.
Kejadian alam, tanah bergerak, berjalan bahkan sampai menelan, menenggelamkan suatu daerah dengan luas.
Kejadian pembunuhan terjadi dengan kronologis membuat terkejut seperti gara-gara sakit hati, karena maksud hati mengingatkan namun justru berdampak merenggut nyawa.
Itulah sedikit fenomena sosial terjadi sebagai wujud akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat.
Masih ada fenomena lain ialah fenomena iman.
Munculnya suatu aliran atau sekte menyebut diri jalan tuhan.
Jalan Tuhan mestinya memberikan kedamaian, ketenangan, kerukunan, tetapi sekte tersebut membawa permusuhan, kekhawatiran, dan percekcokan bahkan melawan pemerintah atau Negara.
Buah-buah Roh Kebijaksanaan, Kasih, Iman dan Harapan hendaknya menjadi ukuran ketika hendak menilai suatu aliran atu sekte.
Bahkan serta merta menyebut kelompoknya yang paling benar, paling suci namun dalam perilaku dan tindakan bertentangan dengan hal tersebut.
Hiruk pikuk dunia hendaknya makin membuat dekat dan membuka diri terhadap karya Roh Kudus, Kebijaksanaan tidak membuat pertentangan melainkan justru untuk menemukan berbagai persamaan demi kemuliaan Allah Bapa.
Berbagai pertentangan dan berdebatan justru menunjukkan kedangkalan Iman, Harapan dan Kasih.
Memang itulah tantangan saat ini.
Berbagai peristiwa membuat gempa iman namun hendaknya diposisikan sebagai Allah Bapa memberi kesempatan untuk menguji Iman, Harapan dan Kasih kepada sesama, siapa pun demi upaya memuliakan Allah Bapa bukan untuk kepentingan diri sendiri.
Terima kasih firman hari ini mengingatkan kita semua agar waspada, gempa iman bukan hanya karena orang lain melainkan karena diri kita lupa masih ada Allah Bapa.
Terus mendekat dalam berbagai karya Roh Kudus Allah dalam masyarakat.
Selamat malam, selamat beristirahat Tuhan Yesus Memberkati. Amin
PD Autopia
*Kukuh Widijatmoko*
*Gempa Iman*
Dasar Bacaanya : Lukas 21:7-12
Nats:
Lukas 21:8 _Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka._
Saudara saudari, makin sering terdengar peristiwa bencana alam dan bencana sosial serta bencana iman terjadi.
Gempa bumi diberbagai belahan dunia dan di Indonesia.
Berbagai peritiwa criminal memilukan bahkan membuat miris terjadi.
Kejadian alam, tanah bergerak, berjalan bahkan sampai menelan, menenggelamkan suatu daerah dengan luas.
Kejadian pembunuhan terjadi dengan kronologis membuat terkejut seperti gara-gara sakit hati, karena maksud hati mengingatkan namun justru berdampak merenggut nyawa.
Itulah sedikit fenomena sosial terjadi sebagai wujud akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat.
Masih ada fenomena lain ialah fenomena iman.
Munculnya suatu aliran atau sekte menyebut diri jalan tuhan.
Jalan Tuhan mestinya memberikan kedamaian, ketenangan, kerukunan, tetapi sekte tersebut membawa permusuhan, kekhawatiran, dan percekcokan bahkan melawan pemerintah atau Negara.
Buah-buah Roh Kebijaksanaan, Kasih, Iman dan Harapan hendaknya menjadi ukuran ketika hendak menilai suatu aliran atu sekte.
Bahkan serta merta menyebut kelompoknya yang paling benar, paling suci namun dalam perilaku dan tindakan bertentangan dengan hal tersebut.
Hiruk pikuk dunia hendaknya makin membuat dekat dan membuka diri terhadap karya Roh Kudus, Kebijaksanaan tidak membuat pertentangan melainkan justru untuk menemukan berbagai persamaan demi kemuliaan Allah Bapa.
Berbagai pertentangan dan berdebatan justru menunjukkan kedangkalan Iman, Harapan dan Kasih.
Memang itulah tantangan saat ini.
Berbagai peristiwa membuat gempa iman namun hendaknya diposisikan sebagai Allah Bapa memberi kesempatan untuk menguji Iman, Harapan dan Kasih kepada sesama, siapa pun demi upaya memuliakan Allah Bapa bukan untuk kepentingan diri sendiri.
Terima kasih firman hari ini mengingatkan kita semua agar waspada, gempa iman bukan hanya karena orang lain melainkan karena diri kita lupa masih ada Allah Bapa.
Terus mendekat dalam berbagai karya Roh Kudus Allah dalam masyarakat.
Selamat malam, selamat beristirahat Tuhan Yesus Memberkati. Amin
PD Autopia
*Kukuh Widijatmoko*
Komentar
Posting Komentar