1888 Regi: LEMAH TAPI KUAT..

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach

Renungan pagi hari ini dengan tema

*LEMAH TAPI KUAT..*

Dasar firmanNya dari:

*2 Korintus 12:10* (TB) 
*Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.*


Secara akal budi, apakah ada yang bisa merasakan seperti yang rasul Paulus rasakan pada ayat di atas?
Manusia jasmaniah secara alami seketika akan mengeluarkan keluhan ketika sesuatu yang tidak nyaman menimpa. Terlebih bila sesuatu itu berupa penyakit, pergumulan berat,  atau masalah yang berhubungan dengan kesehatan tubuh kita. Namun, ayat di atas tergolong salah satu ayat yang aneh secara akal budi. 
Disinilah letak keunggulan iman dibanding dengan akal budi. 
Memang, hal-hal yang rohani pasti berlawanan dengan hal-hal jasmani,  karena,

*Matius 26:41* (TB) 
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: *ROH MEMANG PENURUT,  TETAPI DAGING LEMAH."*


Bagaimana kita bisa mengimani Firman itu?  Mengimani dengan akal budi akan membuat kita bingung, bingung akan membuat seseorang gagal fokus. 
Bila tidak segera menundukkan diri pada ke-Maha Kuasa-an Allah, gagal fokus akan berujung pada gagal total.
Rasul Paulus ketika menulis kalimat itu,  bukan sembarangan menulis.  Roh Kuduslah yang menuntun Paulus, yang telah menundukkan akal budi nya dan memampukannya untuk fokus kepada hal-hal yang kekal. 
Tidak mudah, bahkan sangat sulit mengatakan *senang dan rela dalam kelemahan*, apalagi dalam *siksaan, dalam kesukaran,  dalam penganiayaan, dan dalam kesesakan..?*
Semua hal yang tidak nyaman itu diterima dengan senang dan rela oleh Paulus. Ini sebuah penyangkalan diri yang luar biasa dan sangat langka orang yang bisa seperti ini..

*2 Korintus 4:16* (TB) 
*Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.*


Sebab itu Paulus semakin melatih manusia batiniahnya, karena Paulus sangat paham akan kekekalan yang akan didapatkannya. Paulus fokus mengejar Mahkota Kehidupan yang pasti diraihnya, bila sampai akhir hidupnya,  Allah mendapati kehidupan yang berkenan di hadapanNya.

*Filipi 3:13-14* (TB) 
*Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,*
*dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.*


Saudara terkasih, mari terus melatih dan menempa iman Illahi anugerah Allah ini dengan terus tekun mendekat padaNya,  supaya ketika mengalami kelemahan, baik secara fisik maupun ekonomi,  atau apapun juga, kita bisa berkata.. *"Sebab jika aku lemah,  maka aku kuat.."*

Selamat hari Minggu, selamat beribadah, tetaplah bersemangat !
Tuhan Yesus memberkati, Amin.

*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR