1923 Regi: Berpacu dengan Waktu
Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi para saudara kekasih Kristus.
Semoga semua dalam keadaan sehat penuh sukacita dan damai sejahtera karena kasih Kristus.
Renungan pagi ini bertema:
*BERPACU DENGAN WAKTU*
Dasar firmanNya dari
*Pengkhotbah 3:1 (TB)* Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Firman Tuhan Yesus di atas sudah sering kita baca dan dengar, Saya hanya mengingatkan, bukan menggurui.Tetapi kenyataannya tidak selalu kita dapat menggunakan waktu anugerahNya itu dengan baik dan bijaksana.
Sehebat dan sepintar apapun diri kita, tidak ada seorangpun yang dapat melawan waktu atau menahan lajunya waktu.
Waktu adalah *ciptaan dan milik Tuhan sepenuhnya*
Waktu akan terus berjalan tanpa memperhatikan dan tanpa memperhitungkan keinginan atau kehendak kita.
*Waktu hanya tunduk pada rancangan dan kehendak Tuhan,Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta beserta seluruh isinya*
Hidup dan mati kita juga sudah ditata waktunya oleh Tuhan. Tidak ada seorang pun yang mengetahui saatnya.
Seiring dengan lajunya waktu maka kita harus *bijaksana dan cermat* menggunakannya.
Harus seimbang menggunakan waktu untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup jasmani dengan waktu, *untuk ibadah kepada Tuhan* Kita *berpacu dengan waktu*.
Mari kita ingat bahwa tiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia ini, nantinya akan diuji oleh Tuhan dengan api.
*1 Korintus 3:12-15 (TB)* Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. *Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api* dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Secara singkat dapat diartikan jika selama hidup di dunia ini waktu yang Tuhan anugerahkan kepada kita ternyata hanya kita isi dan gunakan untuk perkara-perkara duniawi dan di hadapan Tuhan itu *kesia-siaan*, ibarat membangun rumah dari rumput kering atau jerami, yang akan terbakar jika kena api. Demikianlah keadaan kita nanti pada hari penghakiman.
*Sudah tidak ada lagi pengampunan dosa*
Penghakiman adalah *hak prerogatif Tuhan*, tidak seorangpun dapat menawarnya.
Tidak ada upaya apapun yang bisa untuk membebaskan kita dari penghakiman itu karena sudah terlambat, sudah habis waktunya untuk perbaikan hidup kita.
Maka selama masih diperkenan Tuhan menikmati nafas kehidupan dariNya, mari *berupaya membuat dan menentukan pilihan hidup yang benar* .
Firman Tuhan menegaskan:
*Galatia 1:10 (TB)* Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? *Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.*
Jika kita bukan hamba Kristus, akan kemanakah kita nanti setelah hidup kita di dunia ini berakhir ?
Surga hanya untuk orang-orang yang hidupnya kudus.
Sudah kuduskah diri kita?Layakkah kita masuk surga dan hidup bersama Kristus di surga abadi itu?
Jawaban ada pada diri kita sendiri.
Silahkan direnungkan dengan mohon bimbingan Roh Kudus
Selamat berjuang mengisi waktu dengan hal-hal yang berkenan kepada Allah Bapa di surga.
Tuhan Yesus memberkati kita, A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Selamat pagi para saudara kekasih Kristus.
Semoga semua dalam keadaan sehat penuh sukacita dan damai sejahtera karena kasih Kristus.
Renungan pagi ini bertema:
*BERPACU DENGAN WAKTU*
Dasar firmanNya dari
*Pengkhotbah 3:1 (TB)* Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Firman Tuhan Yesus di atas sudah sering kita baca dan dengar, Saya hanya mengingatkan, bukan menggurui.Tetapi kenyataannya tidak selalu kita dapat menggunakan waktu anugerahNya itu dengan baik dan bijaksana.
Sehebat dan sepintar apapun diri kita, tidak ada seorangpun yang dapat melawan waktu atau menahan lajunya waktu.
Waktu adalah *ciptaan dan milik Tuhan sepenuhnya*
Waktu akan terus berjalan tanpa memperhatikan dan tanpa memperhitungkan keinginan atau kehendak kita.
*Waktu hanya tunduk pada rancangan dan kehendak Tuhan,Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta beserta seluruh isinya*
Hidup dan mati kita juga sudah ditata waktunya oleh Tuhan. Tidak ada seorang pun yang mengetahui saatnya.
Seiring dengan lajunya waktu maka kita harus *bijaksana dan cermat* menggunakannya.
Harus seimbang menggunakan waktu untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup jasmani dengan waktu, *untuk ibadah kepada Tuhan* Kita *berpacu dengan waktu*.
Mari kita ingat bahwa tiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia ini, nantinya akan diuji oleh Tuhan dengan api.
*1 Korintus 3:12-15 (TB)* Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. *Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api* dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Secara singkat dapat diartikan jika selama hidup di dunia ini waktu yang Tuhan anugerahkan kepada kita ternyata hanya kita isi dan gunakan untuk perkara-perkara duniawi dan di hadapan Tuhan itu *kesia-siaan*, ibarat membangun rumah dari rumput kering atau jerami, yang akan terbakar jika kena api. Demikianlah keadaan kita nanti pada hari penghakiman.
*Sudah tidak ada lagi pengampunan dosa*
Penghakiman adalah *hak prerogatif Tuhan*, tidak seorangpun dapat menawarnya.
Tidak ada upaya apapun yang bisa untuk membebaskan kita dari penghakiman itu karena sudah terlambat, sudah habis waktunya untuk perbaikan hidup kita.
Maka selama masih diperkenan Tuhan menikmati nafas kehidupan dariNya, mari *berupaya membuat dan menentukan pilihan hidup yang benar* .
Firman Tuhan menegaskan:
*Galatia 1:10 (TB)* Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? *Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.*
Jika kita bukan hamba Kristus, akan kemanakah kita nanti setelah hidup kita di dunia ini berakhir ?
Surga hanya untuk orang-orang yang hidupnya kudus.
Sudah kuduskah diri kita?Layakkah kita masuk surga dan hidup bersama Kristus di surga abadi itu?
Jawaban ada pada diri kita sendiri.
Silahkan direnungkan dengan mohon bimbingan Roh Kudus
Selamat berjuang mengisi waktu dengan hal-hal yang berkenan kepada Allah Bapa di surga.
Tuhan Yesus memberkati kita, A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar