1893 Rema: MENIMBUN MURKA ALLAH ATAS DIRI SENDIRI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini berdasar firman:
*Roma 2:5 (TB)*
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau *menimbun murka atas dirimu sendiri* pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Tema :
*MENIMBUN MURKA ALLAH ATAS DIRI SENDIRI*
Berikut ini cuplikan rangkuman karya Roh Kudus pada ibadah Soko Guru Piranti :
Orang yg tidak mau bertobat itu, orang yang mengeraskan hati, meremehkan Kasih Allah. Lha kalau kamu menimbun murka Allah atas dirimu sendiri, bisa apa kamu?
Upahmu apa?
Ya murka Allah, kamu akan binasa.
Saudaraku, apakah kita tidak bergetar mendengar Tuhan Yesus mengatakan hal ini kepada kita?
Siapakah kita ini sampai menantang Allah dengan menimbun murkaNya pada diri kita?
Masih kurangkah timbunan itu dalam diri kita, sementara kita ini sudah penuh dengan timbunan dosa yang terkadang lupa untuk dibersihkan dengan pertobatan.
Saudaraku, marilah kita selalu belajar mawas diri dan memeriksa dosa-dosa kita, juga dengan melihat banyaknya berkat dan pertolongan Tuhan Yesus yang kita terima dan rasakan, sungguh sepertinya tidak seimbang.
Beberapa tanda kita mulai menimbun dosa seperti lebih senang dianggap sebagai BOS ketimbang sebagai PELAYAN, atau lebih senang DIPUJI ketimbang DIKRITIK, atau lebih senang berada di PERKUMPULAN ORANG-ORANG FASIK ketimbang berada di PELATARAN BAIT ALLAH, lebih senang MENGGOSIP ketimbang BERMAZMUR atau MERENUNGKAN FIRMAN. Padahal Tuhan Yesus telah mengajarkan dalam:
*Kolose 3:5-10*
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala , *semuanya itu mendatangkan murka Allah* (atas orang-orang durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. *Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini*, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan *telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui* untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.
Dan yang menjadi masalah ialah seringkali kita merasa tidak mempunyai dosa, untuk itu perlu kita hidup melekat dan dekat kepada Tuhan Yesus dan sering untuk merenungkan firmanNYA serta melakukannya agar kita *sensitif terhadap dosa*, karena :
*II Timotius 3:16-17*
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk *menyatakan kesalahan*, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Bila kita sering sensitif terhadap dosa, maka diharapkan kita mengurangi timbunan dosa dan lebih sering menghapus atau membuangnya dalam pertobatan kita. Dan setelah itu barulah kita memenuhi syarat sebagai pelaku firman, bukan hanya pandai mendengar dan memperkatakannya, atau dengan kata lain NATO (No Action Talk Only).
*Yakobus 1:22*
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Dengan kita memperlakukan firman Allah, menunjukkan bahwa kita sudah mengenakan manusia baru dan selalu berusaha untuk tidak kembali menjadi manusia lama karena itu sama dengan menumpuk sampah murka Allah pada diri sendiri.
Apa akibatnya bila sampah murka itu menumpuk?
Yang jelas kehidupan kita menjadi tercermar dan tidak bersih dan kita gagal menjaga kekudusan hidup kita.
Mari saudaraku kita berusaha untuk mengejar kekudusan, agar ketika saatnya Tuhan Yesus memanggil, kita dapat bertemu dengan Tuhan Yesus dan melihat DIA :
*Ibrani 12:14.*
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, *sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan*.
Selamat bersih-bersih
Selamat memberlakukan firman Tuhan Yesus
Tuhan Yesus memberkati,amin.
Salam,
*PD Imanuel, Jakarta*
Lilies
Renungan malam ini berdasar firman:
*Roma 2:5 (TB)*
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau *menimbun murka atas dirimu sendiri* pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Tema :
*MENIMBUN MURKA ALLAH ATAS DIRI SENDIRI*
Berikut ini cuplikan rangkuman karya Roh Kudus pada ibadah Soko Guru Piranti :
Orang yg tidak mau bertobat itu, orang yang mengeraskan hati, meremehkan Kasih Allah. Lha kalau kamu menimbun murka Allah atas dirimu sendiri, bisa apa kamu?
Upahmu apa?
Ya murka Allah, kamu akan binasa.
Saudaraku, apakah kita tidak bergetar mendengar Tuhan Yesus mengatakan hal ini kepada kita?
Siapakah kita ini sampai menantang Allah dengan menimbun murkaNya pada diri kita?
Masih kurangkah timbunan itu dalam diri kita, sementara kita ini sudah penuh dengan timbunan dosa yang terkadang lupa untuk dibersihkan dengan pertobatan.
Saudaraku, marilah kita selalu belajar mawas diri dan memeriksa dosa-dosa kita, juga dengan melihat banyaknya berkat dan pertolongan Tuhan Yesus yang kita terima dan rasakan, sungguh sepertinya tidak seimbang.
Beberapa tanda kita mulai menimbun dosa seperti lebih senang dianggap sebagai BOS ketimbang sebagai PELAYAN, atau lebih senang DIPUJI ketimbang DIKRITIK, atau lebih senang berada di PERKUMPULAN ORANG-ORANG FASIK ketimbang berada di PELATARAN BAIT ALLAH, lebih senang MENGGOSIP ketimbang BERMAZMUR atau MERENUNGKAN FIRMAN. Padahal Tuhan Yesus telah mengajarkan dalam:
*Kolose 3:5-10*
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala , *semuanya itu mendatangkan murka Allah* (atas orang-orang durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. *Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini*, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan *telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui* untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.
Dan yang menjadi masalah ialah seringkali kita merasa tidak mempunyai dosa, untuk itu perlu kita hidup melekat dan dekat kepada Tuhan Yesus dan sering untuk merenungkan firmanNYA serta melakukannya agar kita *sensitif terhadap dosa*, karena :
*II Timotius 3:16-17*
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk *menyatakan kesalahan*, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Bila kita sering sensitif terhadap dosa, maka diharapkan kita mengurangi timbunan dosa dan lebih sering menghapus atau membuangnya dalam pertobatan kita. Dan setelah itu barulah kita memenuhi syarat sebagai pelaku firman, bukan hanya pandai mendengar dan memperkatakannya, atau dengan kata lain NATO (No Action Talk Only).
*Yakobus 1:22*
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Dengan kita memperlakukan firman Allah, menunjukkan bahwa kita sudah mengenakan manusia baru dan selalu berusaha untuk tidak kembali menjadi manusia lama karena itu sama dengan menumpuk sampah murka Allah pada diri sendiri.
Apa akibatnya bila sampah murka itu menumpuk?
Yang jelas kehidupan kita menjadi tercermar dan tidak bersih dan kita gagal menjaga kekudusan hidup kita.
Mari saudaraku kita berusaha untuk mengejar kekudusan, agar ketika saatnya Tuhan Yesus memanggil, kita dapat bertemu dengan Tuhan Yesus dan melihat DIA :
*Ibrani 12:14.*
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, *sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan*.
Selamat bersih-bersih
Selamat memberlakukan firman Tuhan Yesus
Tuhan Yesus memberkati,amin.
Salam,
*PD Imanuel, Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar