1222 Rensi: Anak Kudus Anak Terang (A.K.A.T)
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:
*Anak Kudus Anak Terang (A.K.A.T)*
Beberapa waktu lalu saya diberi kesempatan menjadi bagian acara Friday Gathering bertema LGBT (Lesbian Gay B Transgender) di gereja. Seorang ex lesbian bersaksi tentang kelamnya kehidupan masa kecil dan remajanya bahkan smp dewasa, yang berpengaruh sehingga dia menjadi lesbian. Lalu dia bertobat karena teguran Roh Kudus.
Pada saat berikutnya, di suatu penerbangan saya menonton film tentang anak dengan kebutuhan khusus yang ibunya meninggal bunuh diri.
Anak ini sangat genius dan cenderung menyendiri, beruntungnya dia diasuh oleh pamannya yang ingin anak ini tetap bergaul sebagaimana umumnya anak-anak usia 7 tahun.
Dalam perjalanan kehidupannya sempat terjadi ketegangan dengan neneknya dan anak ini sempat menjadi anak asuh orang lain, tapi karena perjuangan gigih dari sang paman akhirnya anak ini kembali ke rumah yang nyaman milik pamannya.
Dari Dua peristiwa diatas menggambarkan betapa menderitanya seseorang ketika jauh dari kehidupan normalnya.
Andaikata kita diantara mereka lalu tidak ada yang peduli, bagaimana perasaan kita.?
Lalu kita yang ada diluar tokoh ini, apa yang akan kita lakukan sebagai anak-anak Kristus, yang katanya Anak Kudus Anak Terang, akankah kita biarkan mereka dalam penderitaannya?
Sudahkah kita menyalurkan kasih Kristus? Atau jangan-jangan kita sudah harus memilah dan memilih siapa yang akan kita layani.
Ingat apa yang dikatakan Petrus dalam
Kisah Para Rasul 10:34 (TB) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: *"Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang."*
Artinya merekapun juga butuh keselamatan, sukacita, perhatian dan hal-hal baik yang seharusnya bisa dirasakan oleh mereka. Sebagaimana janji Allah agar semua orang beroleh keselamatan
Ibrani 5:9 (TB) *dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya*
Saudaraku,ketika kita berada dalam terang Kristus, ingat juga kuasa iblis juga sedang ada diujung bersiap-siap mencari kelemahan kita untuk dipakainya, seperti firmanNya :
Ayub 2:1
*Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.*
Karena itu saudaraku sebagai anak kudus dan anak terang yang diberi tugas sebagai pelayan bagi sesama, kitapun harus lebih mendekat kepada Allah ,untuk di charge agar bateray iman kita tetap kuat dan Roh Kudus berkenan terus bersemayam dalam hidup kita ,sehingga kita mampu menjadi teladan yang baik bagi sesama apapun keadaan kita seperti firmanNya :
2 Timotius 4:2
*Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.*
Mari saudaraku, tuaian telah menguning tetap berjaga-jaga dan selalu melekat pada pokok anggur yang baik dan benar itu, agar tidak hanya kita yang diselamatkan tapi juga banyak jiwa yang beroleh keselamatan dari Kristus.
Ingat Allah sudah lebih dulu mengasihi, memanggil dan menyelamatkan kita, karena itu sudah seharusnya kitapun bekerja untuk kemuliaan Allah melalui Proyek Kasih dan menjadi jalan berkat bagi sesama kita, sehingga merekapun dapat merasakan sukacita sebagaimana yang kita rasakan.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD IMANUEL JAKARTA*
30112017
Lilies Simatupang
*Anak Kudus Anak Terang (A.K.A.T)*
Beberapa waktu lalu saya diberi kesempatan menjadi bagian acara Friday Gathering bertema LGBT (Lesbian Gay B Transgender) di gereja. Seorang ex lesbian bersaksi tentang kelamnya kehidupan masa kecil dan remajanya bahkan smp dewasa, yang berpengaruh sehingga dia menjadi lesbian. Lalu dia bertobat karena teguran Roh Kudus.
Pada saat berikutnya, di suatu penerbangan saya menonton film tentang anak dengan kebutuhan khusus yang ibunya meninggal bunuh diri.
Anak ini sangat genius dan cenderung menyendiri, beruntungnya dia diasuh oleh pamannya yang ingin anak ini tetap bergaul sebagaimana umumnya anak-anak usia 7 tahun.
Dalam perjalanan kehidupannya sempat terjadi ketegangan dengan neneknya dan anak ini sempat menjadi anak asuh orang lain, tapi karena perjuangan gigih dari sang paman akhirnya anak ini kembali ke rumah yang nyaman milik pamannya.
Dari Dua peristiwa diatas menggambarkan betapa menderitanya seseorang ketika jauh dari kehidupan normalnya.
Andaikata kita diantara mereka lalu tidak ada yang peduli, bagaimana perasaan kita.?
Lalu kita yang ada diluar tokoh ini, apa yang akan kita lakukan sebagai anak-anak Kristus, yang katanya Anak Kudus Anak Terang, akankah kita biarkan mereka dalam penderitaannya?
Sudahkah kita menyalurkan kasih Kristus? Atau jangan-jangan kita sudah harus memilah dan memilih siapa yang akan kita layani.
Ingat apa yang dikatakan Petrus dalam
Kisah Para Rasul 10:34 (TB) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: *"Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang."*
Artinya merekapun juga butuh keselamatan, sukacita, perhatian dan hal-hal baik yang seharusnya bisa dirasakan oleh mereka. Sebagaimana janji Allah agar semua orang beroleh keselamatan
Ibrani 5:9 (TB) *dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya*
Saudaraku,ketika kita berada dalam terang Kristus, ingat juga kuasa iblis juga sedang ada diujung bersiap-siap mencari kelemahan kita untuk dipakainya, seperti firmanNya :
Ayub 2:1
*Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.*
Karena itu saudaraku sebagai anak kudus dan anak terang yang diberi tugas sebagai pelayan bagi sesama, kitapun harus lebih mendekat kepada Allah ,untuk di charge agar bateray iman kita tetap kuat dan Roh Kudus berkenan terus bersemayam dalam hidup kita ,sehingga kita mampu menjadi teladan yang baik bagi sesama apapun keadaan kita seperti firmanNya :
2 Timotius 4:2
*Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.*
Mari saudaraku, tuaian telah menguning tetap berjaga-jaga dan selalu melekat pada pokok anggur yang baik dan benar itu, agar tidak hanya kita yang diselamatkan tapi juga banyak jiwa yang beroleh keselamatan dari Kristus.
Ingat Allah sudah lebih dulu mengasihi, memanggil dan menyelamatkan kita, karena itu sudah seharusnya kitapun bekerja untuk kemuliaan Allah melalui Proyek Kasih dan menjadi jalan berkat bagi sesama kita, sehingga merekapun dapat merasakan sukacita sebagaimana yang kita rasakan.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD IMANUEL JAKARTA*
30112017
Lilies Simatupang
Komentar
Posting Komentar