1218 Rensi: Kekuatanku adalah (dari) Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:
*Kekuatanku adalah (dari) Allah*
Kekuatan Allah akan kembali kepada diri kita tatkala kita berbaikan kembali dengan Allah.
Sifat keilahian Allah harus ada pada diri kita. Kita haruslah benar-benar saleh, bukannya penuh kepura-puraan baik tetapi sebenarnya jahat di hadirat Allah.
*Mazmur 5:5 (TB)* Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.
Ada sebuah pengakuan akan kuasa Allah yang benar-benar terjadi dialami oleh 'kaum percaya'. Kekuatannya adalah Allah. Kekuatan dan kuasa orang percaya kepada Allah Juru Selamat adalah kuasa kekuatan Kristus.
Ada pengakuan: *Kekuatanku adalah Allah*.
Bagi Raja Daud yang telah berhasil dalam menyelesaikan berberapa masalah- persoalan hidup adalah karena ia percaya dan mengandalkan pertolongan Allah saja, yang pada akhirnya Raja Daud dapat mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan kuasa Allah di dalam banyak perkara.
Hal ini dirasakan setelah Raja Daud *mengalami berbagai-bagai* *pergumulan- kesulitan hidup* *dan kesesakan*
*hati pikiran*;
Raja Daudpun menuliskannya dalam banyak hal dan di waktu yang berbeda dia rasakan adanya perbedaan antara ada dan tidak adanya kekuatan Allah yang menyertai hidupnya,dalam mengatasi permasalahan Daudpun berharap kepada Allahnya seperti
*Mazmur 25:17 (TB)* Lapangkanlah *hatiku yang sesak* dan keluarkanlah aku dari *kesulitan*ku!
Demikian juga bagi kita ,saat ketika kuasa dan kekuatan Allah jauh dan menjauhi kita, pastilah banyak ungkapan isi hati ,yang kita sampaikan kepada Allah Tuhan kita. Sedemikian banyak ragamnya ungkapan kata-kata dari permohonan kita agar segera dilepaskan- dan dibebaskan dari beban permasalahan hidup kita.
Seperti seorang anak yang hilang yang kemudian berusaha sekuat tenaga untuk mengingat- mengingat dan mengingat kembali akan segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuatnya.
Dan, dalam usaha untuk mengingat kembali akan segala kebaikan, kuasa dan Kekuatan Bapa. Maka harapan hidup dari si anak hilang itu segera dapat tumbuh kembali.
Saudara terkasih di dalam Tuhan Yesus. Apakah diri kita saat ini juga sedang bergumul dan berbeban ?. Apabila kita bisa memiliki rasa sikap seperti perumpamaan *'anak hilang'* .... Tanpa rasa takut dan malu berseru- mengelu-elukan Bapanya.
"Aku telah kehilangan kekuatan dan kuasa Bapa" karena itu aku mengaku bersalah, selama ini aku telah pergi menjauh....menuruti kekuatan kuasa hawa nafsu egoku"
Lukas 15:17 (TB) Lalu ia *menyadari keadaannya*, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Saudara terkasih, sebenarnya semua hal yang menyengsarakan hidup kita itu terjadi akibat perbuatan kita sendiri.
Akibat perbuatan kesalahan kita kepada Allah ,maka akan ada hukuman hajaran murka kemarahan Allah yang akan terus terjadi dan terus mengikuti kita sampai semua orang mengetahui bahwa kita telah kehilangan kuat kuasa Allah.
Dimana kekuatan Allah itu menembus ruang dan waktu antara hidup dan mati kita. Raja Daud mempercayai akan kekuatan Allah. Apakah kita juga mempercayainya?.
Dimana kekuatan Allah bagi kita ?
*Yehezkiel 5:15 (TB)* Engkau akan menjadi *buah celaan dan cercaan, menjadi peringatan dan suatu kengerian bagi bangsa-bangsa yang di sekitarmu*, tatkala Aku menjatuhkan hukuman kepadamu di dalam kemurkaan dan kemarahan dan di dalam penghajaran-penghajaran kemarahan — Aku, TUHAN, yang mengatakannya —
Kekuatan Allah akan kembali kepada diri kita tatkala kita berbaikan kembali dengan Allah.
Sifat keilahian Allah harus ada pada diri kita. Kita haruslah benar-benar saleh bukannya penuh kepura-puraan baik tetapi sebenarnya jahat di hadirat Allah, sebab
*Mazmur 5:5 (TB)* Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.
Mari kita tinggalkan kefasikan hidup. Kita tinggalkan segala macam kepura-puraan untuk hidup. Segeralah bertobat untuk melakukan apa yang benar dan baik menurut Sabda- Firman Allah. Kiranya seruan permohonan atas semua beban pergumulan kita seiring perubahan cara sikap hidup kita yang benar itu mendatangkan kuat kuasa- kekuatan Allah bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD GIDEON SUWARU*
28112017
Turiman
*Kekuatanku adalah (dari) Allah*
Kekuatan Allah akan kembali kepada diri kita tatkala kita berbaikan kembali dengan Allah.
Sifat keilahian Allah harus ada pada diri kita. Kita haruslah benar-benar saleh, bukannya penuh kepura-puraan baik tetapi sebenarnya jahat di hadirat Allah.
*Mazmur 5:5 (TB)* Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.
Ada sebuah pengakuan akan kuasa Allah yang benar-benar terjadi dialami oleh 'kaum percaya'. Kekuatannya adalah Allah. Kekuatan dan kuasa orang percaya kepada Allah Juru Selamat adalah kuasa kekuatan Kristus.
Ada pengakuan: *Kekuatanku adalah Allah*.
Bagi Raja Daud yang telah berhasil dalam menyelesaikan berberapa masalah- persoalan hidup adalah karena ia percaya dan mengandalkan pertolongan Allah saja, yang pada akhirnya Raja Daud dapat mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan kuasa Allah di dalam banyak perkara.
Hal ini dirasakan setelah Raja Daud *mengalami berbagai-bagai* *pergumulan- kesulitan hidup* *dan kesesakan*
*hati pikiran*;
Raja Daudpun menuliskannya dalam banyak hal dan di waktu yang berbeda dia rasakan adanya perbedaan antara ada dan tidak adanya kekuatan Allah yang menyertai hidupnya,dalam mengatasi permasalahan Daudpun berharap kepada Allahnya seperti
*Mazmur 25:17 (TB)* Lapangkanlah *hatiku yang sesak* dan keluarkanlah aku dari *kesulitan*ku!
Demikian juga bagi kita ,saat ketika kuasa dan kekuatan Allah jauh dan menjauhi kita, pastilah banyak ungkapan isi hati ,yang kita sampaikan kepada Allah Tuhan kita. Sedemikian banyak ragamnya ungkapan kata-kata dari permohonan kita agar segera dilepaskan- dan dibebaskan dari beban permasalahan hidup kita.
Seperti seorang anak yang hilang yang kemudian berusaha sekuat tenaga untuk mengingat- mengingat dan mengingat kembali akan segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuatnya.
Dan, dalam usaha untuk mengingat kembali akan segala kebaikan, kuasa dan Kekuatan Bapa. Maka harapan hidup dari si anak hilang itu segera dapat tumbuh kembali.
Saudara terkasih di dalam Tuhan Yesus. Apakah diri kita saat ini juga sedang bergumul dan berbeban ?. Apabila kita bisa memiliki rasa sikap seperti perumpamaan *'anak hilang'* .... Tanpa rasa takut dan malu berseru- mengelu-elukan Bapanya.
"Aku telah kehilangan kekuatan dan kuasa Bapa" karena itu aku mengaku bersalah, selama ini aku telah pergi menjauh....menuruti kekuatan kuasa hawa nafsu egoku"
Lukas 15:17 (TB) Lalu ia *menyadari keadaannya*, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Saudara terkasih, sebenarnya semua hal yang menyengsarakan hidup kita itu terjadi akibat perbuatan kita sendiri.
Akibat perbuatan kesalahan kita kepada Allah ,maka akan ada hukuman hajaran murka kemarahan Allah yang akan terus terjadi dan terus mengikuti kita sampai semua orang mengetahui bahwa kita telah kehilangan kuat kuasa Allah.
Dimana kekuatan Allah itu menembus ruang dan waktu antara hidup dan mati kita. Raja Daud mempercayai akan kekuatan Allah. Apakah kita juga mempercayainya?.
Dimana kekuatan Allah bagi kita ?
*Yehezkiel 5:15 (TB)* Engkau akan menjadi *buah celaan dan cercaan, menjadi peringatan dan suatu kengerian bagi bangsa-bangsa yang di sekitarmu*, tatkala Aku menjatuhkan hukuman kepadamu di dalam kemurkaan dan kemarahan dan di dalam penghajaran-penghajaran kemarahan — Aku, TUHAN, yang mengatakannya —
Kekuatan Allah akan kembali kepada diri kita tatkala kita berbaikan kembali dengan Allah.
Sifat keilahian Allah harus ada pada diri kita. Kita haruslah benar-benar saleh bukannya penuh kepura-puraan baik tetapi sebenarnya jahat di hadirat Allah, sebab
*Mazmur 5:5 (TB)* Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.
Mari kita tinggalkan kefasikan hidup. Kita tinggalkan segala macam kepura-puraan untuk hidup. Segeralah bertobat untuk melakukan apa yang benar dan baik menurut Sabda- Firman Allah. Kiranya seruan permohonan atas semua beban pergumulan kita seiring perubahan cara sikap hidup kita yang benar itu mendatangkan kuat kuasa- kekuatan Allah bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD GIDEON SUWARU*
28112017
Turiman
Komentar
Posting Komentar