1214 Rensi: Mengapa Kristus Harus Menderita?

Damai Sejahtera ALLAH didalam KRISTUS YESUS menyertai saudara sekalian .
Renungan siang ini dengan tema:

*Mengapa KRISTUS Harus Menderita?*

Dasar firman dari:

📖 *1 Petrus 2:21c-23*
*_...dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya._*
*_Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya._*
*_Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil._*

🔷 *KRISTUS Memberikan Teladan Bagi Kita Dalam Menghadapi Penderitaan*

🔹 Yang dimaksud _`teladan`_ disini adalah *model.*
Suatu pola untuk ditiru. Bahasa aslinya adalah: _`hupogrammon'._ Yang arti literalnya, seperti contoh dalam menulis atau model tulisan atau gambar untuk ditiru.

🔹 Tujuan *teladan* adalah untuk ditiru.
*Ingat!!!* Yang ditiru bukan penderitaannya, tetapi _"cara menghadapi penderitaan!"_
Secara khusus, penderitaan karena melakukan pekerjaan yang baik, *bukan* karena perbuatan dosa!

🔹 *Apa saja teladan-NYA?* (ay 22-23)
1⃣ Tetap tidak berbuat dosa
2⃣ Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
3⃣ Menyerahkan masalah kepada ALLAH dengan percaya, bahwa _keadilan_ ada dalam wewenang ALLAH

🔶 *Penerapan:*
Perlakuan tidak adil bisa terjadi di mana saja, termasuk didalam organisasi kekristenan (termasuk gereja dan persekutuan doa, didalamnya).
Jika kita mengalami kenyataan ini ditempat kita bekerja, sebaiknya kita _menahan diri._

Jagalah supaya kita bekerja dengan baik dan tidak berbuat dosa.

Jangan sampai kita merencanakan untuk membalas dendam, walaupun dalam hati. Karena ALLAH mengetahui setiap isi hati manusia.

Berdoalah kepada TUHAN YESUS, dan memohon supaya ROH KUDUS menguatkan kita untuk tetap bekerja dengan baik.

TUHAN YESUS memberkati ,amin 🙏

*PD Imanuel Jakarta*
26112017
Roberto Mogot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR