1179 Regi: Kebesaran Allah dan Sikap Ciptaan-Nya

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach
Tema regi hari ini adalah:

*Kebesaran Allah dan Sikap Ciptaan-Nya*

Bagi ciptaan-Nya, kebesaran Allah dapat dirasakan melalui karya para nabi, para raja, para imam dan para rasul-Nya, seperti halnya Musa, selaku nabi pilihan-Nya, ia menunjukkan kebesaran Allah melalui nubuat *sepuluh tulah* bagi Firaun
*(Kel. Pasal 7-12)*.

Kemudian melalui Musa pula Allah mendemonstrasikan kuasa-Nya dengan *membelah Laut Teberau*
*(Kel. 14: 15-31)*.

Raja Daud mengelu-elukan Allah  melalui Mazmur-mazmur-nya: “Ya TUHAN, TUHAN kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.” *(Maz. 8: 2)*.

Selanjutnya, Raja Daud kembali memuji TUHAN:
“Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan …”_ *(Maz. 104: 1)*.

Imam Ezra menggambarkan kebesaran Allah secara lebih lengkap:

“Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.  Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya._ *(1Taw. 29: 11 - 12)*.

Namun, sikap manusia yang menuruti kemauannya sendiri terhadap Allah yang mahabesar itu kebanyakan: *mengeluh, bersungut-sungut,* bahkan *menyembah allah lain*. Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:

“Besok pagi, kamu akan melihat kemuliaan TUHAN karena Dia telah mendengar *keluhanmu* terhadap-Nya. Ya, keluhanmu terhadap TUHAN, …” *(Kel. 16: 7)*.

“…, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya … Lalu *bersungut-sungutlah* bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?”_ *(Kel. 15: 23 & 24)*.

“Mereka *menyembah ilah-ilah lain* dan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa yang telah diusir TUHAN pada waktu bangsa Israel maju memerangi bangsa-bangsa itu. ……., “_ *(2 Raja-raja 17: 7b-8)*.

Bagaimana seharusnya sikap ciptaan terhadap Sang Pencipta, bukankah:

 *“Sebab itu, hendaklah kalian hidup selanjutnya di dunia ini menurut kemauan Allah, dan bukan menurut keinginan manusia.” (1 Pet.4: 2 - BIS)*.

Waspadalah, sebab hidup menurut keinginan manusia bertentangan dengan kehendak Allah yang akhirnya menyeret kita kepada kehancuran, karena *akan terbakar dan kita akan menderita kerugian (1 Kor. 3: 15)*.

Marilah *kita instrospeksi masing-masing*, sudahkah kita *hidup menurut kemauan Allah, bukan keingingan manusia … Imanuel!*

*PD AUTOPIA MALANG*
08112017
*GunawanWibisono*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR