1193 Regi: Perubahan Diri Menuju Pribadi yang Benar dan Bijak
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach
Topik renungan pagi ini:
*Perubahan Diri Menuju Pribadi yang Benar dan Bijak*
Dinamika dalam kehidupan ditandai dengan suatu perubahan, meskipun perubahan itu pelan, namun bersifat terus-menerus. Seorang bocah berumur 7 tahunan (SD) akan berubah menjadi pria dewasa berumur 20 tahunan (mahasiswa) dan diiringi perubahan, baik pengetahuan maupun kelakuannya menjadi lebih dari sebelumnya.
Seiring dengan pertambahan usia, seseorang yang sudah dewasa seyogyanya akan lebih mengerti dan memahami cara hidup secara lebih benar dan bijak.
Dinamika kehidupan ini dikehendaki TUHAN melalui firman-Nya pada
*Filipi 4: 8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.*
Pemahaman akan semua yang benar diperoleh melalui perjalanan kerohanian yang berkembang secara pelahan namun kontinyu dan kebenaran itu diantaranya adalah mengetahui tentang apa yang seharusnya kita lakukan. Jika kita sudah tahu akan apa yang seharusnya kita lakukan, maka lakukanlah tanpa menunda-nunda. Karena TUHAN tidak menghendaki kita menunda:
Yosua 18:3 (TB)
*"Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu?"*
Dalam hal keselamatan, TUHAN masih memberikan tenggang waktu bagi kita untuk bertobat:
*Ia sabar terhadapmu, sebab Ia tidak mau seorang pun binasa. Ia ingin supaya semua orang bertobat dari dosa-dosanya.*
*2 Pet.3: 9b (BIS).*
Sebaliknya TUHAN memerintahkan kita untuk bergegas dalam memberitakan berita keselamatan:
2Timotius 4:2 (TB)
*Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.*
Jika tahu bahwa *kita harus berubah*, maka *berubahlah senantiasa*. Serta, jika *kita tahu apa baik yang harus dilakukan, lakukanlah tanpa menunda-nunda*; maka kita akan disebut *sebagai pribadi yang tidak saja benar, namun juga bijak.*
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia - Malang*
15112017
GunawanWibisono
Topik renungan pagi ini:
*Perubahan Diri Menuju Pribadi yang Benar dan Bijak*
Dinamika dalam kehidupan ditandai dengan suatu perubahan, meskipun perubahan itu pelan, namun bersifat terus-menerus. Seorang bocah berumur 7 tahunan (SD) akan berubah menjadi pria dewasa berumur 20 tahunan (mahasiswa) dan diiringi perubahan, baik pengetahuan maupun kelakuannya menjadi lebih dari sebelumnya.
Seiring dengan pertambahan usia, seseorang yang sudah dewasa seyogyanya akan lebih mengerti dan memahami cara hidup secara lebih benar dan bijak.
Dinamika kehidupan ini dikehendaki TUHAN melalui firman-Nya pada
*Filipi 4: 8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.*
Pemahaman akan semua yang benar diperoleh melalui perjalanan kerohanian yang berkembang secara pelahan namun kontinyu dan kebenaran itu diantaranya adalah mengetahui tentang apa yang seharusnya kita lakukan. Jika kita sudah tahu akan apa yang seharusnya kita lakukan, maka lakukanlah tanpa menunda-nunda. Karena TUHAN tidak menghendaki kita menunda:
Yosua 18:3 (TB)
*"Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu?"*
Dalam hal keselamatan, TUHAN masih memberikan tenggang waktu bagi kita untuk bertobat:
*Ia sabar terhadapmu, sebab Ia tidak mau seorang pun binasa. Ia ingin supaya semua orang bertobat dari dosa-dosanya.*
*2 Pet.3: 9b (BIS).*
Sebaliknya TUHAN memerintahkan kita untuk bergegas dalam memberitakan berita keselamatan:
2Timotius 4:2 (TB)
*Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.*
Jika tahu bahwa *kita harus berubah*, maka *berubahlah senantiasa*. Serta, jika *kita tahu apa baik yang harus dilakukan, lakukanlah tanpa menunda-nunda*; maka kita akan disebut *sebagai pribadi yang tidak saja benar, namun juga bijak.*
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia - Malang*
15112017
GunawanWibisono
Komentar
Posting Komentar