1172 Rensi: Anugerah untuk Menderita Karena Kristus
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini diambil dari :
*Filipi 1:29 (BIMK) Sebab Allah sudah memberi anugerah kepadamu bukan hanya untuk percaya kepada Kristus, tetapi juga untuk menderita bagi Kristus.*
Dengan tema:
*Anugerah untuk menderita karena Kristus*
Saat ini kita sudah semakin merasakan, bagaimana maksud dan kehendak Allah semakin dinyatakan, baik dalam Persekutuan Doa maupun secara pribadi pada diri kita.
Saya mengikuti PD Autopia ini sejak saya masih SMP, walaupun dulu hanya ikut-ikutan, karena saat di jl Semeru ruangannya juga tidak luas, dan cukup penuh, saya sering hanya berada di halaman parkir saja (di luar, dibelakang) dan saat itu gak pakai speaker, sehingga ya tidak bisa mendengarkan firman.
Namun, walaupun tampaknya sia-sia, tetapi ternyata tidak, karena di mana ada persekutuan Roh, disitu ada kuasa, sedikit demi sedikit pemahaman saya akan "Firman" dan "Roh", semakin meningkat.
Sejak pindah ke Bukit Barisan, saat itu saya sudah SMA, kerinduan saya untuk datang ke PD Autopia ini semakin hari semakin kuat.
Dan kerinduan ini begitu kuat saat saya kuliah di Surabaya, jadi memang agak aneh, biasanya makin jauh itu seharusnya makin malas untuk datang, ini saya makin rindu untuk datang, walaupun saat di Surabaya saya cuma bisa datang di hari sabtu saja, tetapi itu saya perjuangkan betul untuk selalu bisa ikut, bahkan saat saya kuliah sambil bekerja, padahal kerja saya sampai hari sabtu, pulang kerja jam 5 sore saya langsung balik ke malang dan tidak pulang ke rumah, tetapi langsung ke Persekutuan Doa.
Bahkan pernah, suatu ketika saya ada acara retreat di Pandaan, karena inginnya ikut PD, saya belain ijin pulang buat ikut persekutuan doa.
Saat itu, walaupun pemahaman saya akan karya Roh masih sangat kurang, tetapi kerinduan saya untuk datang begitu kuat.
Dan sesuai dengan firman pada nats di atas, bahkan ternyata kita tidak hanya diberi anugerah untuk percaya (iman) tetapi juga dalam memenuhi iman itu, kita diberi kesanggupan untuk menderita dalam mewujudkan iman percaya kita itu (perbuatan iman)
Walaupun untuk mewujudkan iman percaya saya, saya harus berjuang dari Surabaya ke Malang untuk datang hal ini adalah anugerah Allah, karena bila tidak, tentu saya akan lebih enak tidur-tiduran di kos, atau kongkow sama temen-teman, atau bahkan jalan2 ke Mall, tetapi tidak, saya lebih memilih untuk datang ke PD, sungguh penuh perjuangan, saat belum ada kendaraan sendiri, semua dijalani naik kendaraan umum dari Surabaya sampai ke Bukit barisan, ya bersyukur saat itu Surabaya Malang masih bisa ditempuh 2 jam tidak seperti sekarang.
Dan buah dari perjuangan saya saat itu begitu saya rasakan, walaupun secara rohani masih 'miskin' tapi saya merasa begitu diberkati, walaupun banyak mengalami kemalangan (pernah kehilangan motor, kuliah berhenti di tengah jakan, dsb) tetapi saya senantiasa diberi kekuatan dalam menjalaninya, dan bagaimana Allah menata hidup saya, saat itu, hingga sekarang.
Sungguh, penderitaan ini adalah anugerah dariNya.
Jadi jika saat ini, kitapun harus mengalami penderitaan, baik itu secara jasmani (tubuh), maupun secara batin, tidak menjadi masalah dalam mengikut Tuhan Yesus, karena semuanya itu Anugerah, yang tidak hanya nanti, upahnya kita rasakan (di kehidupan kekal) tetapi sejak saat ini pun kita sudah bisa merasakannya.
Tetap perjuangkan iman kita didalam Kristus, walaupun dalam memperjuangkannya kita harus mengalami penderitaan.
*Roma 8:35 (TB) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?*
Amin, Tuhan Yesus Memberkati.
*PD Autopia Malang*
04112017
andika zakaria
*Filipi 1:29 (BIMK) Sebab Allah sudah memberi anugerah kepadamu bukan hanya untuk percaya kepada Kristus, tetapi juga untuk menderita bagi Kristus.*
Dengan tema:
*Anugerah untuk menderita karena Kristus*
Saat ini kita sudah semakin merasakan, bagaimana maksud dan kehendak Allah semakin dinyatakan, baik dalam Persekutuan Doa maupun secara pribadi pada diri kita.
Saya mengikuti PD Autopia ini sejak saya masih SMP, walaupun dulu hanya ikut-ikutan, karena saat di jl Semeru ruangannya juga tidak luas, dan cukup penuh, saya sering hanya berada di halaman parkir saja (di luar, dibelakang) dan saat itu gak pakai speaker, sehingga ya tidak bisa mendengarkan firman.
Namun, walaupun tampaknya sia-sia, tetapi ternyata tidak, karena di mana ada persekutuan Roh, disitu ada kuasa, sedikit demi sedikit pemahaman saya akan "Firman" dan "Roh", semakin meningkat.
Sejak pindah ke Bukit Barisan, saat itu saya sudah SMA, kerinduan saya untuk datang ke PD Autopia ini semakin hari semakin kuat.
Dan kerinduan ini begitu kuat saat saya kuliah di Surabaya, jadi memang agak aneh, biasanya makin jauh itu seharusnya makin malas untuk datang, ini saya makin rindu untuk datang, walaupun saat di Surabaya saya cuma bisa datang di hari sabtu saja, tetapi itu saya perjuangkan betul untuk selalu bisa ikut, bahkan saat saya kuliah sambil bekerja, padahal kerja saya sampai hari sabtu, pulang kerja jam 5 sore saya langsung balik ke malang dan tidak pulang ke rumah, tetapi langsung ke Persekutuan Doa.
Bahkan pernah, suatu ketika saya ada acara retreat di Pandaan, karena inginnya ikut PD, saya belain ijin pulang buat ikut persekutuan doa.
Saat itu, walaupun pemahaman saya akan karya Roh masih sangat kurang, tetapi kerinduan saya untuk datang begitu kuat.
Dan sesuai dengan firman pada nats di atas, bahkan ternyata kita tidak hanya diberi anugerah untuk percaya (iman) tetapi juga dalam memenuhi iman itu, kita diberi kesanggupan untuk menderita dalam mewujudkan iman percaya kita itu (perbuatan iman)
Walaupun untuk mewujudkan iman percaya saya, saya harus berjuang dari Surabaya ke Malang untuk datang hal ini adalah anugerah Allah, karena bila tidak, tentu saya akan lebih enak tidur-tiduran di kos, atau kongkow sama temen-teman, atau bahkan jalan2 ke Mall, tetapi tidak, saya lebih memilih untuk datang ke PD, sungguh penuh perjuangan, saat belum ada kendaraan sendiri, semua dijalani naik kendaraan umum dari Surabaya sampai ke Bukit barisan, ya bersyukur saat itu Surabaya Malang masih bisa ditempuh 2 jam tidak seperti sekarang.
Dan buah dari perjuangan saya saat itu begitu saya rasakan, walaupun secara rohani masih 'miskin' tapi saya merasa begitu diberkati, walaupun banyak mengalami kemalangan (pernah kehilangan motor, kuliah berhenti di tengah jakan, dsb) tetapi saya senantiasa diberi kekuatan dalam menjalaninya, dan bagaimana Allah menata hidup saya, saat itu, hingga sekarang.
Sungguh, penderitaan ini adalah anugerah dariNya.
Jadi jika saat ini, kitapun harus mengalami penderitaan, baik itu secara jasmani (tubuh), maupun secara batin, tidak menjadi masalah dalam mengikut Tuhan Yesus, karena semuanya itu Anugerah, yang tidak hanya nanti, upahnya kita rasakan (di kehidupan kekal) tetapi sejak saat ini pun kita sudah bisa merasakannya.
Tetap perjuangkan iman kita didalam Kristus, walaupun dalam memperjuangkannya kita harus mengalami penderitaan.
*Roma 8:35 (TB) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?*
Amin, Tuhan Yesus Memberkati.
*PD Autopia Malang*
04112017
andika zakaria
Komentar
Posting Komentar