11208 Rensi : Penderitaan Tiada Akhir
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
Yeremia 15:18 (TB) *Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.*
Dengan tema:
*Penderitaan tiada akhir*
Benarkah penderitaan atau ujian adalah takdir Tuhan? Artinya penderitaan itu memang Tuhan yang memberi atau Tuhan yang membuat, sehingga dengan mudah kita menyalahkan dan menghujat Tuhan Allah kita.
Saudaraku mari kita lihat dan kita renungkan firman Tuhan dengan hikmat roh, bukan dengan akal budi dan hawa nafsu yang tentunya nanti tidak akan ketemu makna sebenarnya.
Dalam kitab Yeremia Allah sudah berfirman sebagai berikut
Yeremia 29:11 (TB) *Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.*
Dari firman diatas dijelaskan bahwa *Allah mengetahui rancangan terhadap kita*, artinya apa yang akan terjadi dan yang akan kita lalui sudah Allah siapkan, sudah Allah rencanakan bagi kita. Dan sangat jelas bahwa rancangan dan rencana Allah adalah *Rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan atau kesengsaraan*, bahkan Allahpun merancang kehidupan masa depan kita dengan penuh harapan, yang jelas bukan harapan palsu atau harapan yang tidak baik, pasti harapan masa depan yang cerah. Jika demikian apa yang kita lakukan jika penderitaan ini terus menerus menerpa hidup kita?
Ingat penderitaan itu bisa terjadi akibat kesalahan dan dosa kita , yang mana Allah memberi waktu, agar kita sadar kesalahan dan dosa kita, namun jika sampai waktu yang Allah tentukan kitapun belum sadar dan tidak bertobat, maka melalui penderitaan ini Allah menegor dan mengingatkan apa yang sudah kita lakukan.
Mazmur 107:17 (TB) *Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;*
Apakah hal ini sudah kita sadari? Kalau sudah maka kita harus segera mengambil langkah pertobatan dihadapan Tuhan dengan sungguh-sungguh sebab jika tidak, Allah akan menegor kita dengan satu dua cara menurut kehendak Allah
Ayub 33:14-16 (TB) *Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran*
Cara inilah yang Allah lakukan bagi orang yang dipilih dan dikasihi Allah. Karena itu wujud kasih Allah bagi umat pilihanNya, maka berbahagialah dan jangan anggap enteng atau remeh, ketika Allah mendidik kita melalui penderitaan dan kesengsaraan yang kita alami. Lebih baik hajaran dan teguran Tuhan dalam penderitaan ini kita alami ketika kita masih hidup didunia yang hanya sementara waktu saja, dari pada penderitaan kekal yang harus kita jalani akibat dosa, kesalahan dan pelanggaran kita
Ayub 5:17-19 (TB) *Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.*
Luar biasa ternyata Allah kita itu tidak sekejam atau seburuk yang kita nilai ketika kita berada dalam penderitaan, sebab dengan jelas Allahpun tidak membiarkan kita sendiri dalam pencobaan, malah dengan jelas Allah terlibat dan turut bekerja untuk membalut dan menyembuhkan luka dan penderitaan kita dan tanganNya melindungi dan menghindarkan kita dari malapetaka.
Jika demikian ketika kita menghadapi *penderitaan yang tiada akhir*, tidak tersesat dan tidak menyalahkan Tuhan Allah kita ,sebab dibalik penderitaan ini Allah pasti mempunyai rencana diluar kemampuan akal budi kita, sehingga dalam segala hal kita tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri yang sangat terbatas,tetapi Allah menghendaki agar kita mengandalkan dan mengakui DIA dalam segala hal,supaya kelegaaan Allah berikan pada kita.
Amsal 3:5-6 (TB) *Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.*
Jika ini yang kita lakukan,maka Allah akan bertindak melepaskan kita dari penderitaan, dan IA akan menyembuhkan kita dari segala penyakit yang kita alami.
Karena itu mari introspeksi diri mau jujur mengakui segala pelanggaran dan dosa kita, bertobat memohon belas kasih Allah, agar kita terbebas dari penderitaan yang tiada akhir ini.
Yesaya 30:15 (TB) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: *"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."* Tetapi kamu enggan,
Mari mohon tuntunan Roh Kudus agar kita dimampukan introspeksi diri ketika *penderitaan tiada akhir* menimpa hidup kita, tetap semangat, bangun terus persekutuanmu dengan Tuhan Yesus, agar kelegaan diberikan kepada kita.
Tuhan Yesus memberkati dan memberikan kekuatan juga penghiburan bagi kita yang setia percaya dan melakukan firmanNya. Amin
*PD Autopia Malang*
23112017
Wibisono
Yeremia 15:18 (TB) *Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.*
Dengan tema:
*Penderitaan tiada akhir*
Benarkah penderitaan atau ujian adalah takdir Tuhan? Artinya penderitaan itu memang Tuhan yang memberi atau Tuhan yang membuat, sehingga dengan mudah kita menyalahkan dan menghujat Tuhan Allah kita.
Saudaraku mari kita lihat dan kita renungkan firman Tuhan dengan hikmat roh, bukan dengan akal budi dan hawa nafsu yang tentunya nanti tidak akan ketemu makna sebenarnya.
Dalam kitab Yeremia Allah sudah berfirman sebagai berikut
Yeremia 29:11 (TB) *Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.*
Dari firman diatas dijelaskan bahwa *Allah mengetahui rancangan terhadap kita*, artinya apa yang akan terjadi dan yang akan kita lalui sudah Allah siapkan, sudah Allah rencanakan bagi kita. Dan sangat jelas bahwa rancangan dan rencana Allah adalah *Rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan atau kesengsaraan*, bahkan Allahpun merancang kehidupan masa depan kita dengan penuh harapan, yang jelas bukan harapan palsu atau harapan yang tidak baik, pasti harapan masa depan yang cerah. Jika demikian apa yang kita lakukan jika penderitaan ini terus menerus menerpa hidup kita?
Ingat penderitaan itu bisa terjadi akibat kesalahan dan dosa kita , yang mana Allah memberi waktu, agar kita sadar kesalahan dan dosa kita, namun jika sampai waktu yang Allah tentukan kitapun belum sadar dan tidak bertobat, maka melalui penderitaan ini Allah menegor dan mengingatkan apa yang sudah kita lakukan.
Mazmur 107:17 (TB) *Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;*
Apakah hal ini sudah kita sadari? Kalau sudah maka kita harus segera mengambil langkah pertobatan dihadapan Tuhan dengan sungguh-sungguh sebab jika tidak, Allah akan menegor kita dengan satu dua cara menurut kehendak Allah
Ayub 33:14-16 (TB) *Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran*
Cara inilah yang Allah lakukan bagi orang yang dipilih dan dikasihi Allah. Karena itu wujud kasih Allah bagi umat pilihanNya, maka berbahagialah dan jangan anggap enteng atau remeh, ketika Allah mendidik kita melalui penderitaan dan kesengsaraan yang kita alami. Lebih baik hajaran dan teguran Tuhan dalam penderitaan ini kita alami ketika kita masih hidup didunia yang hanya sementara waktu saja, dari pada penderitaan kekal yang harus kita jalani akibat dosa, kesalahan dan pelanggaran kita
Ayub 5:17-19 (TB) *Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.*
Luar biasa ternyata Allah kita itu tidak sekejam atau seburuk yang kita nilai ketika kita berada dalam penderitaan, sebab dengan jelas Allahpun tidak membiarkan kita sendiri dalam pencobaan, malah dengan jelas Allah terlibat dan turut bekerja untuk membalut dan menyembuhkan luka dan penderitaan kita dan tanganNya melindungi dan menghindarkan kita dari malapetaka.
Jika demikian ketika kita menghadapi *penderitaan yang tiada akhir*, tidak tersesat dan tidak menyalahkan Tuhan Allah kita ,sebab dibalik penderitaan ini Allah pasti mempunyai rencana diluar kemampuan akal budi kita, sehingga dalam segala hal kita tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri yang sangat terbatas,tetapi Allah menghendaki agar kita mengandalkan dan mengakui DIA dalam segala hal,supaya kelegaaan Allah berikan pada kita.
Amsal 3:5-6 (TB) *Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.*
Jika ini yang kita lakukan,maka Allah akan bertindak melepaskan kita dari penderitaan, dan IA akan menyembuhkan kita dari segala penyakit yang kita alami.
Karena itu mari introspeksi diri mau jujur mengakui segala pelanggaran dan dosa kita, bertobat memohon belas kasih Allah, agar kita terbebas dari penderitaan yang tiada akhir ini.
Yesaya 30:15 (TB) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: *"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."* Tetapi kamu enggan,
Mari mohon tuntunan Roh Kudus agar kita dimampukan introspeksi diri ketika *penderitaan tiada akhir* menimpa hidup kita, tetap semangat, bangun terus persekutuanmu dengan Tuhan Yesus, agar kelegaan diberikan kepada kita.
Tuhan Yesus memberkati dan memberikan kekuatan juga penghiburan bagi kita yang setia percaya dan melakukan firmanNya. Amin
*PD Autopia Malang*
23112017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar