1198 Rensi: Ikuti Prosesnya

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman siang ini diambil dari :

*Roma 12:12 (TB)  Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!*

Dengan tema

*Ikuti Prosesnya*

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan orderan poles mika headlamp lampu mobil, lumayan kondisinya cukup kusam, karena hari itu cukup banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan, sehingga orderan ini sampai menjelang sore masih belum tertangani, padahal proses poles ini cukup banyak dan lama, dimana saya harus menggosok mika ini pakai ampelas mulai grit 800, 1000, 1500, 2000 dan terakhir 4000, yang harus dilakukan secara manual tangan, baru proses poles pakai obat dan mesin untuk finishing.

Karena saya berpikir ingin cepat selesai, saya bypass prosesnya, dari gosokan grit 800, langsung ke 2000 (pakai mesin) dan finishing, dan tau hasilnya....

Saya kerjakan mulai sore sampai jam 12 malam, hasilnya nihil, 1 mika headlamp saja gagal, bahkan finishing yang biasanya hanya sekali sudah bagus hasilnya, ini sampai saya lakukan 3 kali lebih dan hasilnya masih sangat jelek.

Karena saya sudah janji besok pagi harus selesai, akhirnya pagi-pagi mulai jam 6 saya kerjakan ulang, saya ulang prosesnya seperti seharusnya, walau tangan pegel karena harus proses manual, ternyata jam 9 proses poles bisa selesai untuk 2 mika headlamp berhasil saya selesaikan dengan hasil yang bagus.

Saat itu saya berpikir, kita ini sering seperti ini dalam mengikuti proses iman dari Tuhan Yesus, kalau sakit maunya langsung sembuh, kalau ada pergumulan maunya langsung selesai, ekonomi terpuruk maunya langsung bangkit

Tetapi kita tidak mau mengikuti proses iman dari Tuhan Yesus, hasilnya....? Bangsa Israel karena gak mengikuti proses iman, harus membayar 40 hari dengan 40 tahun di padang gurun

Lalu bagaimana supaya kita mampu bertahan dalam mengikuti proses iman ini?

*Bersukacita dalam pengharapan*, dalam proses kita seringkali mengeluh, bersungut-sungut tidak sabaran, meganggap terlalu lama dst, namun disini malahan kita disuruh bersukacita, mengapa bersukacita, karena dengan bersukacita, beban yang sama, akan lebih ringan rasanya, coba deh, anda lakukan pekerjaan yang sama, lakukan dengan bernyanyi bersukacita dibanding dilakukan dengan bersungut-sungut, pasti energi kita habis jika dilakukan dengan bersungut-sungut, dan hasilnya, marah, jengkel, dst

Tidak hanya itu, kita juga diminta untuk selalu memiliki pengharapan dalam mengikuti proses iman ini, supaya kita tidak menjadi lemah, karena kalau tanpa pengharapan, kita tawar hati, maka kita tidak memiliki daya juang untuk menjalaninya
(Amsal 24:10)

*Sabar dalam kesesakan,* harus sabar, sebab tanpa kesabaran, jadinya seperti saya tadi, proses saya bypass jadinya kerugian yang saya dapatkan, hasil gak ada, buang waktu, buang biaya dan tenaga, seperti juga umat Israel tadi.

Dan tentunya tetap *bertekun dalam doa,* karena inilah sumber kekuatan kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus Allah kita yang hidup, dengan selalu merapat, mendekat bahkan melekat, kita akan senantiasa diberi kekuatan untuk menjalani proses ini, dan pastinya ada jalan keluar yang disediakan jika kita manut pada prosesnya Allah kita
(1 Korintus 10:13).

Mari saudaraku, kita ikuti saja proses iman dari Allah kita ini, walau sepertinya stagnan, sepertinya gak ada pengharapan, gak ada solusi, asal kita manut, semua ada waktunya, dan waktunya adalah waktunya Tuhan, sebab

*Pengkhotbah 3:11 (TB)  Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.*

Tetap semangat, ikuti prosesnya, semua ada waktunya....

Tuhan Yesus memberkati,amin

*PD Autopia Malang*
18112017
Andika zakaria

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR