1175 Regi: Apa Pilihanmu
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan hari ini diambil dari:
Ulangan 30:19 (TB) *Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu*
Dengan tema:
*Apa pilihan mu*
Tuhan Allah tidak pernah memaksakan kehendakNya kepada manusia dan Tuhan Allah pun memberi kebebasan terhadap apa yang menjadi pilihan manusia.
Namun sebelum manusia, menentukan pilihannya, Allah sudah menunjukan akibat dari apa yang menjadi pilihan manusia, baik buruk, suka duka, keselamatan kecelakaan juga berkat dan kutuk , Allah beritahukan kepada manusia.
Sekarang tergantung apa yang menjadi pilihan kita, sebab konsekuensi dari pilihan kita sudah jelas, dampak apa yang akan kita alami atau kita rasakan juga sangat jelas.
Firman diatas sangat jelas bagaimana Allah memberikan petunjuk kepada kita, bahkan Allah juga sudah memberikan pilihan apa yang seharusnya kita ambil, supaya kita tetap hidup dalam kasih, kuasa dan berkat Allah.
Namun apakah semua manusia mau menuruti apa yang sudah Allah perintahkan? Ternyata karena manusia itu mempunyai kehendak bebas (free will), maka banyak manusia cenderung memilih atau mengikuti apa kata hatinya sebagaimana yang difirmankan dalam
Amsal 21:2 (TB) *Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri*, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Sehingga hal inilah yang menyebabkan manusia lebih mengandalkan akal budi dan pilihannya sendiri, padahal kalau mau sadar manusia itu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.
Karena itu seharusnya kita sadar agar tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri tapi hendaknya kita senantiasa mau mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap perkara, sebab ingatlah firman Tuhan yang menyatakan
Yeremia 17:5, 7 (TB) Beginilah firman TUHAN: *Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!*
*Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!*
Lagi-lagi apa yang menjadi pilihan ini kembali kepada diri kita sendiri, mau mengandalkan kekuatan sendiri atau mengandalkan Tuhan, semua tergantung diri kita dan Tuhan Yesuspun tidak pernah memaksa walau sebenarnya IA pun memiliki kuasa untuk memaksa kita pada pilihan Tuhan.
Sekarang tergantung *Apa pilihan mu*, mau pilih berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian, kebahagiaan atau kesusahan, adalah tergantung pribadi masing-masing, karena setiap pilihan yang merasakan adalah diri kita sendiri yan berdampak pada keluarga juga keturunan kita.
Tapi ingatlah dan renungkanlah apa yang di janjikan Tuhan Allah mu dalam
Yesaya 48:18 (TB) *Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,*
Ingat yang berfirman ini adalah Allah sendiri dan tentunya pasti digenapi apa yang sudah Allah janjikan ini, kuncinya yaitu jika kita mau memperhatikan, melakukan perintah-perintahNya, maka kita pasti akan mengalami kebahagiaan dalam hidup, namun jika kita tidak mau memperhatikan dan melakukan perintahNya maka janji Allah tidak akan terwujud dalam hidup kita.
Sekali lagi pilihan tergantung dari diri kita sendiri tetang *Apa yang menjadi pilihan kita*, sebab upahNya pun kita yang akan merasakan.
Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk berhikmat dalam menentukan pilihan kita, supaya hidup kita tidak sia-sia.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
06112017
Wibisono
Ulangan 30:19 (TB) *Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu*
Dengan tema:
*Apa pilihan mu*
Tuhan Allah tidak pernah memaksakan kehendakNya kepada manusia dan Tuhan Allah pun memberi kebebasan terhadap apa yang menjadi pilihan manusia.
Namun sebelum manusia, menentukan pilihannya, Allah sudah menunjukan akibat dari apa yang menjadi pilihan manusia, baik buruk, suka duka, keselamatan kecelakaan juga berkat dan kutuk , Allah beritahukan kepada manusia.
Sekarang tergantung apa yang menjadi pilihan kita, sebab konsekuensi dari pilihan kita sudah jelas, dampak apa yang akan kita alami atau kita rasakan juga sangat jelas.
Firman diatas sangat jelas bagaimana Allah memberikan petunjuk kepada kita, bahkan Allah juga sudah memberikan pilihan apa yang seharusnya kita ambil, supaya kita tetap hidup dalam kasih, kuasa dan berkat Allah.
Namun apakah semua manusia mau menuruti apa yang sudah Allah perintahkan? Ternyata karena manusia itu mempunyai kehendak bebas (free will), maka banyak manusia cenderung memilih atau mengikuti apa kata hatinya sebagaimana yang difirmankan dalam
Amsal 21:2 (TB) *Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri*, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Sehingga hal inilah yang menyebabkan manusia lebih mengandalkan akal budi dan pilihannya sendiri, padahal kalau mau sadar manusia itu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.
Karena itu seharusnya kita sadar agar tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri tapi hendaknya kita senantiasa mau mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap perkara, sebab ingatlah firman Tuhan yang menyatakan
Yeremia 17:5, 7 (TB) Beginilah firman TUHAN: *Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!*
*Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!*
Lagi-lagi apa yang menjadi pilihan ini kembali kepada diri kita sendiri, mau mengandalkan kekuatan sendiri atau mengandalkan Tuhan, semua tergantung diri kita dan Tuhan Yesuspun tidak pernah memaksa walau sebenarnya IA pun memiliki kuasa untuk memaksa kita pada pilihan Tuhan.
Sekarang tergantung *Apa pilihan mu*, mau pilih berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian, kebahagiaan atau kesusahan, adalah tergantung pribadi masing-masing, karena setiap pilihan yang merasakan adalah diri kita sendiri yan berdampak pada keluarga juga keturunan kita.
Tapi ingatlah dan renungkanlah apa yang di janjikan Tuhan Allah mu dalam
Yesaya 48:18 (TB) *Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,*
Ingat yang berfirman ini adalah Allah sendiri dan tentunya pasti digenapi apa yang sudah Allah janjikan ini, kuncinya yaitu jika kita mau memperhatikan, melakukan perintah-perintahNya, maka kita pasti akan mengalami kebahagiaan dalam hidup, namun jika kita tidak mau memperhatikan dan melakukan perintahNya maka janji Allah tidak akan terwujud dalam hidup kita.
Sekali lagi pilihan tergantung dari diri kita sendiri tetang *Apa yang menjadi pilihan kita*, sebab upahNya pun kita yang akan merasakan.
Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk berhikmat dalam menentukan pilihan kita, supaya hidup kita tidak sia-sia.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
06112017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar