911 Rensi: Iman Yang Militan
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua Ha Masciach.
Selamat siang, renungan siang hari ini dengan tema:
*IMAN YANG MILITAN*
Firman yang mendasari dari:
*Roma 4:21* (TB) dengan *penuh keyakinan,* bahwa *_Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan._*
Abraham, secara fisik, sama dengan manusia lain, sama dengan kita, sama-sama ciptaan Allah, tetapi keyakinan yang dimiliki Abraham, sangat jauh berbeda dengan kita. Abraham punya *_keyakinan penuh_*, iman yang luar biasa.
Tak pernah Abraham mendebat perintah Allah. Diperintah langsung berangkat..! Akal budinya sama sekali tidak di kedepankan. Bahkan anaknya sendiripun mau dibunuhnya demi menuruti perintah Allah, apakah ini bukan keyakinan yang super? iman yang militan?
Demikian pula Ayub. Coba bayangkan bagaimana kekuatan iman Ayub. Kalau ada Firman mengatakan _"percobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia"_.. Kita tahu apa yang menimpa Ayub, hanya dalam satu hari saja, harta kekayaannya habis, semua yang dimiliki Ayub, termasuk 10 anaknya, ludes..! 10 orang anak mati dalam satu hari dan pada saat yang bersamaan..! Belum cukup sampai disitu, tubuh Ayub ditimpa dengan borok dari ujung kepala sampai ujung kaki, borok yang gatal, sehingga dia harus memakai beling untuk menggaruknya... cukup? Belum..! Istri Ayub yang semasa jaya setia menemani, di saat-saat sengsara malah mengutukinya bahkan meninggalkannya.
Teman-teman Ayub juga menghakimi dengan begitu keras, namun, dengan segala deritanya, Ayub bertahan, bertahan dan bertahan.
Coba sejenak kita renungkan. Betapa kuat iman seorang Ayub. Sesengsara itu, masih dikatakan _"pencobaan-pencobaan itu tidak melebihi kekuatan manusia.."_ itu berarti Ayub jauh lebih kuat dari semua masalah dan tragedi yang dihadapinya.. Luar biasa..!!
Saudara terkasih, dengan contoh 2 hamba Allah yang secara fisik sama dengan kita, kita melihat betapa berbedanya "kadar iman" kedua nya dengan kita..!
Militansi iman yang benar-benar terfokus pada Karya Allah.
*Kejadian 22:8*(TB) Sahut Abraham: *"Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku."* Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
*Ayub 42:2, 5* (TB) *Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.*
(5) *Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.*
Perkataan iman yang hebat dari orang-orang yang lulus ujian di hadapan Allah.
Bila mereka secara struktur manusia jasmani sama dengan kita, maka seharusnya struktur manusia batiniah juga sama,sebab Allahpun sudah mengaruniakan RohNya kepada kita dengan tidak terbatas. Kadar kemurnian iman mereka berdua yang seharusnya menjadi patokan bagi kita.
Mari saudara terkasih, bersama meningkatkan militansi iman seperti kedua hamba Allah itu, dengan pertolongan dan tuntunan RohKudus, tetap dekat melekat padaNya, pasti Allah akan memampukan kita..
Supaya kelak, kita bisa berujar seperti Paulus
*2 Timotius 4:7* (TB) *Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.*
Selamat berjuang, Tuhan Yesus membersamai kita, amin.
*PD AUTOPIA-MALANG*
26062017
hasannysantoso
Selamat siang, renungan siang hari ini dengan tema:
*IMAN YANG MILITAN*
Firman yang mendasari dari:
*Roma 4:21* (TB) dengan *penuh keyakinan,* bahwa *_Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan._*
Abraham, secara fisik, sama dengan manusia lain, sama dengan kita, sama-sama ciptaan Allah, tetapi keyakinan yang dimiliki Abraham, sangat jauh berbeda dengan kita. Abraham punya *_keyakinan penuh_*, iman yang luar biasa.
Tak pernah Abraham mendebat perintah Allah. Diperintah langsung berangkat..! Akal budinya sama sekali tidak di kedepankan. Bahkan anaknya sendiripun mau dibunuhnya demi menuruti perintah Allah, apakah ini bukan keyakinan yang super? iman yang militan?
Demikian pula Ayub. Coba bayangkan bagaimana kekuatan iman Ayub. Kalau ada Firman mengatakan _"percobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia"_.. Kita tahu apa yang menimpa Ayub, hanya dalam satu hari saja, harta kekayaannya habis, semua yang dimiliki Ayub, termasuk 10 anaknya, ludes..! 10 orang anak mati dalam satu hari dan pada saat yang bersamaan..! Belum cukup sampai disitu, tubuh Ayub ditimpa dengan borok dari ujung kepala sampai ujung kaki, borok yang gatal, sehingga dia harus memakai beling untuk menggaruknya... cukup? Belum..! Istri Ayub yang semasa jaya setia menemani, di saat-saat sengsara malah mengutukinya bahkan meninggalkannya.
Teman-teman Ayub juga menghakimi dengan begitu keras, namun, dengan segala deritanya, Ayub bertahan, bertahan dan bertahan.
Coba sejenak kita renungkan. Betapa kuat iman seorang Ayub. Sesengsara itu, masih dikatakan _"pencobaan-pencobaan itu tidak melebihi kekuatan manusia.."_ itu berarti Ayub jauh lebih kuat dari semua masalah dan tragedi yang dihadapinya.. Luar biasa..!!
Saudara terkasih, dengan contoh 2 hamba Allah yang secara fisik sama dengan kita, kita melihat betapa berbedanya "kadar iman" kedua nya dengan kita..!
Militansi iman yang benar-benar terfokus pada Karya Allah.
*Kejadian 22:8*(TB) Sahut Abraham: *"Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku."* Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
*Ayub 42:2, 5* (TB) *Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.*
(5) *Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.*
Perkataan iman yang hebat dari orang-orang yang lulus ujian di hadapan Allah.
Bila mereka secara struktur manusia jasmani sama dengan kita, maka seharusnya struktur manusia batiniah juga sama,sebab Allahpun sudah mengaruniakan RohNya kepada kita dengan tidak terbatas. Kadar kemurnian iman mereka berdua yang seharusnya menjadi patokan bagi kita.
Mari saudara terkasih, bersama meningkatkan militansi iman seperti kedua hamba Allah itu, dengan pertolongan dan tuntunan RohKudus, tetap dekat melekat padaNya, pasti Allah akan memampukan kita..
Supaya kelak, kita bisa berujar seperti Paulus
*2 Timotius 4:7* (TB) *Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.*
Selamat berjuang, Tuhan Yesus membersamai kita, amin.
*PD AUTOPIA-MALANG*
26062017
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar