910 Regi: Mengampuni
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan hari ini Senen. 26 Juni 2017 diambil dari :
Matius 6:14-15 (TB) *Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.*
*Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.*
Tema renungan hari ini:
*Mengampuni*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus sejauh mana kita melakukan firman Tuhan ini, sudahkah kita lakukan dengan sungguh-sungguh, atau justru kita tidak dapat melakukannya karena kesalahan yang dilakukan sangat membekas dan sulit dilupakan, justru di hati timbul ingin membalas yang lebih menyakitkan.
Ingat firman Tuhan Yesus itu, kalau kita tidak mau mengampuni maka dosa kita pun tidak diampuni dan jika kita mau mengampuni maka dosa kitapun akan Bapa ampuni. Hal ini dibutuhkan perjuangan untuk menyangkal diri, melawan akal budi dan hawa nafsu, kalau dosa kita ingin diampuni Bapa di sorga, sebab Tuhan Yesus juga sudah berfirman tidak terbatas untuk mengampuni orang yang bersalah pada hidup kita
Matius 18:21-22 (TB) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
*Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.*
Pengampunan yang tidak terbatas ,yang tidak dapat ditukar dengan segala yang kita miliki sudah Tuhan Yesus berikan kepada kita, jadi sudah seharusnya kitapun bisa melakukan apa yang sudah Tuhan Yesus berikan kepada kita, jangan kita berlaku seperti seorang hamba yang memiliki hutang dan dibebaskan oleh rajanya, tapi ia sendiri menjebloskan temannya yang berhutang kepadanya, sebagimana firmanNya di
Matius 18:25-30 (TB) *Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.*
*Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan*.
*Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.*
*Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!*
*Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.*
*Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya*
Langkah yang dilakukan hamba yang berhutang kepada raja sama juga yang dilakukan oleh kawan dari hamba yang sudah dibebaskan dari hutangnya itu, namun si hamba yang tidak tahu berterima kasih ini, tidak melakukan kepada kawannya yang juga mohon agar bersabar sebab ia mau melunasinya. Dari firman ini apakah kita seperti hamba yang sudah dibebaskan hutangnya oleh raja, namun kita tidak mau membebaskan hutang orang lain kepada kita?
Sebagai umat yang sudah Tuhan Yesus pilih, yang sudah Tuhan Yesus bebaskan dari dosa, maka kitapun wajib hidup seperti Tuhan Yesus, yang sudah tidak mengingat dan memperhitungkan segala kesalahan dan dosa kita, tentunya kita pun, harus juga dapat melakukan seperti itu, harus bisa melakukan pengampunan dengan tidak terbatas, jika hal ini bisa kita lakukan maka kita menjadi *Pemenang*, karena sudah bisa mengalahkan hawa nafsu diri sendiri.
Saudaraku mengampuni bukan ber arti kita kalah, atau menjadikan harga diri kita jatuh, tapi justru inilah momen kemenangan kita, untuk melangkah lebih baik. Sebab dengan mengampuni sama dengan kita melepaskan suatu beban dalam diri kita dan itu yang akan melegakan hati kita.
Selamat berjuang mohon Roh Kudus untuk memberi kekuatan sehingga kita dimampukan hidup seperti yang Tuhan Yesus ingini, mengampuni kesalahan orang lain seperti Tuhan Yesus yang sudah tidak memperhitungkan kesalahan dan pelanggaran kita
Mazmur 103:12 (TB) sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
26062017
Wibisono
Matius 6:14-15 (TB) *Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.*
*Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.*
Tema renungan hari ini:
*Mengampuni*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus sejauh mana kita melakukan firman Tuhan ini, sudahkah kita lakukan dengan sungguh-sungguh, atau justru kita tidak dapat melakukannya karena kesalahan yang dilakukan sangat membekas dan sulit dilupakan, justru di hati timbul ingin membalas yang lebih menyakitkan.
Ingat firman Tuhan Yesus itu, kalau kita tidak mau mengampuni maka dosa kita pun tidak diampuni dan jika kita mau mengampuni maka dosa kitapun akan Bapa ampuni. Hal ini dibutuhkan perjuangan untuk menyangkal diri, melawan akal budi dan hawa nafsu, kalau dosa kita ingin diampuni Bapa di sorga, sebab Tuhan Yesus juga sudah berfirman tidak terbatas untuk mengampuni orang yang bersalah pada hidup kita
Matius 18:21-22 (TB) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
*Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.*
Pengampunan yang tidak terbatas ,yang tidak dapat ditukar dengan segala yang kita miliki sudah Tuhan Yesus berikan kepada kita, jadi sudah seharusnya kitapun bisa melakukan apa yang sudah Tuhan Yesus berikan kepada kita, jangan kita berlaku seperti seorang hamba yang memiliki hutang dan dibebaskan oleh rajanya, tapi ia sendiri menjebloskan temannya yang berhutang kepadanya, sebagimana firmanNya di
Matius 18:25-30 (TB) *Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.*
*Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan*.
*Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.*
*Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!*
*Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.*
*Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya*
Langkah yang dilakukan hamba yang berhutang kepada raja sama juga yang dilakukan oleh kawan dari hamba yang sudah dibebaskan dari hutangnya itu, namun si hamba yang tidak tahu berterima kasih ini, tidak melakukan kepada kawannya yang juga mohon agar bersabar sebab ia mau melunasinya. Dari firman ini apakah kita seperti hamba yang sudah dibebaskan hutangnya oleh raja, namun kita tidak mau membebaskan hutang orang lain kepada kita?
Sebagai umat yang sudah Tuhan Yesus pilih, yang sudah Tuhan Yesus bebaskan dari dosa, maka kitapun wajib hidup seperti Tuhan Yesus, yang sudah tidak mengingat dan memperhitungkan segala kesalahan dan dosa kita, tentunya kita pun, harus juga dapat melakukan seperti itu, harus bisa melakukan pengampunan dengan tidak terbatas, jika hal ini bisa kita lakukan maka kita menjadi *Pemenang*, karena sudah bisa mengalahkan hawa nafsu diri sendiri.
Saudaraku mengampuni bukan ber arti kita kalah, atau menjadikan harga diri kita jatuh, tapi justru inilah momen kemenangan kita, untuk melangkah lebih baik. Sebab dengan mengampuni sama dengan kita melepaskan suatu beban dalam diri kita dan itu yang akan melegakan hati kita.
Selamat berjuang mohon Roh Kudus untuk memberi kekuatan sehingga kita dimampukan hidup seperti yang Tuhan Yesus ingini, mengampuni kesalahan orang lain seperti Tuhan Yesus yang sudah tidak memperhitungkan kesalahan dan pelanggaran kita
Mazmur 103:12 (TB) sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
26062017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar