883 Rensi: The "Perfect" Murder
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Saudara terkasih, renungan siang ini hari ini bertema
*THE "PERFECT" MURDER*
2 Samuel 11:27 (TB) Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. *Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.*
Ketika membaca sejarah Daud dan Batsyeba, *(2 Sam 11:1-27)*.. saya teringat sebuah film thriller yang berjudul The Perfect Murder. Film yang mengisahkan tentang pembunuhan seorang istri, yang dilakukan oleh suaminya sendiri, tetapi melalui tangan orang lain yang professional, dan dilakukan sedemikian rupa sehingga bukan seperti kejadian pembunuhan tetapi seperti kecelakaan.
Seperti itu pulalah yang dilakukan Daud terhadap Uria, orang Het, suami Batsyeba. Ketika Daud sudah kepalang basah berbuat dosa yang mengakibatkan kehamilan Batsyeba, Daud merencanakan _"the Perfect Murder"_ terhadap Uria, seorang bawahan yang sangat setia kepada tuannya. Uria dipanggil Daud dari medan pertempuran, diperintahkan untuk pulang ke rumahnya, Uria menolak, oleh Daud dibuat mabuk pun, Uria tetap tidak mau pulang, sampai-sampai Daud kehabisan akal, dan merencanakan pembunuhan yang dibuat "seperti kecelakaan". Tangan Daud tak perlu berlumuran darah, hanya perintah lewat surat, dan hebatnya, yang membawa "surat pengantar kematian" itu adalah Uria sendiri.. (2Sam 11:14)
Seolah-olah, rencana Daud sudah berjalan dengan baik, tak ada yang tahu.. Seolah-olah sempurna rencana itu..
Kematian Uria di medan pertempuran, seolah-olah melapangkan jalan Daud untuk mengambil Batsyeba menjadi istrinya.., setelah perencanaan matang pembunuhan itu terjadi, sepertinya Daud "lenggang kangkung" memperistri Batsyeba. Tak seorang pun tahu rancangan jahat Daud ini, sehari, seminggu, beberapa bulan, hingga anak hasil "hubungan gelap" itu lahir. Daud lupa, ada "Mata lain" yang terus mengawasi gerak-geriknya, tak sedetikpun luput dari pengawasan Mata ini.
*Mazmur 11:4* (TB) TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; *mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.*
*Yeremia 16:17* (TB) Sebab *Aku _mengamat-amati_ segala tingkah langkah mereka; semuanya itu _tidak tersembunyi_ dari pandangan-Ku, dan kesalahan mereka pun _tidak terlindung_ di depan mata-Ku.*
Saudara terkasih, ingat, tak ada sesuatupun bisa bersembunyi di hadapanNya. Bahkan hal-hal yang belum dilakukan atau dipikirkan, Dia mengetahuinya..
Sesempurna bagaimanapun seseorang menyembunyikan kejahatannya, suatu saat, pasti akan terbuka.. _No place to hide.._
Sekarang, setelah mengetahui kedahsyatan kuasaNya, masih kah berpikir, bahwa menyimpan suatu kejahatan atau dosa di hadapanNya masih memungkinkan?
Dosa Daud, meskipun diampuni oleh Allah, efek berantai dari dosa itu dirasakan sampai beberapa keturunan, hukuman Allah atas dosa "terencana" seperti yang dilakukan Daud sangatlah mengerikan.. *2 Sam 12:10-12*
Saudara terkasih, setiap perbuatan mengandung resiko, berbuat kasih membuahkan kebaikan, berbuat jahat membuahkan hukuman, tinggal kita sendiri, senang melakukan yang mana.. kelak, semua harus bertanggungjawab masing-masing, menghadapi Hakim Agung yang tak kenal kompromi dengan dosa.. Bersiaplah..!
*2 Kor 5:10*
Selamat siang, Tetap bersemangattt..
Tuhan Yesus memberkati.
by PD AUTOPIA MALANG
13062017
hasannysantoso
Saudara terkasih, renungan siang ini hari ini bertema
*THE "PERFECT" MURDER*
2 Samuel 11:27 (TB) Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. *Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.*
Ketika membaca sejarah Daud dan Batsyeba, *(2 Sam 11:1-27)*.. saya teringat sebuah film thriller yang berjudul The Perfect Murder. Film yang mengisahkan tentang pembunuhan seorang istri, yang dilakukan oleh suaminya sendiri, tetapi melalui tangan orang lain yang professional, dan dilakukan sedemikian rupa sehingga bukan seperti kejadian pembunuhan tetapi seperti kecelakaan.
Seperti itu pulalah yang dilakukan Daud terhadap Uria, orang Het, suami Batsyeba. Ketika Daud sudah kepalang basah berbuat dosa yang mengakibatkan kehamilan Batsyeba, Daud merencanakan _"the Perfect Murder"_ terhadap Uria, seorang bawahan yang sangat setia kepada tuannya. Uria dipanggil Daud dari medan pertempuran, diperintahkan untuk pulang ke rumahnya, Uria menolak, oleh Daud dibuat mabuk pun, Uria tetap tidak mau pulang, sampai-sampai Daud kehabisan akal, dan merencanakan pembunuhan yang dibuat "seperti kecelakaan". Tangan Daud tak perlu berlumuran darah, hanya perintah lewat surat, dan hebatnya, yang membawa "surat pengantar kematian" itu adalah Uria sendiri.. (2Sam 11:14)
Seolah-olah, rencana Daud sudah berjalan dengan baik, tak ada yang tahu.. Seolah-olah sempurna rencana itu..
Kematian Uria di medan pertempuran, seolah-olah melapangkan jalan Daud untuk mengambil Batsyeba menjadi istrinya.., setelah perencanaan matang pembunuhan itu terjadi, sepertinya Daud "lenggang kangkung" memperistri Batsyeba. Tak seorang pun tahu rancangan jahat Daud ini, sehari, seminggu, beberapa bulan, hingga anak hasil "hubungan gelap" itu lahir. Daud lupa, ada "Mata lain" yang terus mengawasi gerak-geriknya, tak sedetikpun luput dari pengawasan Mata ini.
*Mazmur 11:4* (TB) TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; *mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.*
*Yeremia 16:17* (TB) Sebab *Aku _mengamat-amati_ segala tingkah langkah mereka; semuanya itu _tidak tersembunyi_ dari pandangan-Ku, dan kesalahan mereka pun _tidak terlindung_ di depan mata-Ku.*
Saudara terkasih, ingat, tak ada sesuatupun bisa bersembunyi di hadapanNya. Bahkan hal-hal yang belum dilakukan atau dipikirkan, Dia mengetahuinya..
Sesempurna bagaimanapun seseorang menyembunyikan kejahatannya, suatu saat, pasti akan terbuka.. _No place to hide.._
Sekarang, setelah mengetahui kedahsyatan kuasaNya, masih kah berpikir, bahwa menyimpan suatu kejahatan atau dosa di hadapanNya masih memungkinkan?
Dosa Daud, meskipun diampuni oleh Allah, efek berantai dari dosa itu dirasakan sampai beberapa keturunan, hukuman Allah atas dosa "terencana" seperti yang dilakukan Daud sangatlah mengerikan.. *2 Sam 12:10-12*
Saudara terkasih, setiap perbuatan mengandung resiko, berbuat kasih membuahkan kebaikan, berbuat jahat membuahkan hukuman, tinggal kita sendiri, senang melakukan yang mana.. kelak, semua harus bertanggungjawab masing-masing, menghadapi Hakim Agung yang tak kenal kompromi dengan dosa.. Bersiaplah..!
*2 Kor 5:10*
Selamat siang, Tetap bersemangattt..
Tuhan Yesus memberkati.
by PD AUTOPIA MALANG
13062017
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar