900 Regi: Perbuatan Ajaib Yang Terlupakan
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi hari ini adalah:
Perbuatan Ajaib yang *Ter*-lupakan
Dasar firman:
*Keluaran 15: 11* Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, *mulia karena kekudusanMu*, *menakutkan karena perbuatanMu yang masyhur*, *Engkau pembuat keajaiban*
Ayat di atas merupakan puji-pujian Musa dan Israel sesaat setelah menyeberangi Laut Teberau, sementara para tentara Mesir ditenggelamkan Allah di laut itu. *Mereka memuji dan berseru dengan suara nyaring: "TUHANku yang paling mulia dan paling masyhur!"*
Kemudian, Musa mengajak Bangsa Israel melakukan perjalanan selama 3 hari dari tepi Laut Teberau menuju Mara tanpa mendapati air. Sampai di Mara mereka bergegas minum, namun air itu pahit rasanya, lalu bersungut-sungutlah mereka kepada Musa, menggerutu bahkan ada yang menyesali akan pimpinan Musa keluar dari Mesir. Padahal, keadaan ini diperkenan TUHAN untuk meningkatkan keimanan mereka pasca pertolongan-Nya yang ajaib itu. Untunglah seruan Musa segera dijawab TUHAN agar Musa melemparkan sepotong kayu ke air itu, kemudian rasanya berubah manis.
Namun kemudian TUHAN menegaskan: "Jika kamu *sungguh-sungguh mendengarkan* suara TUHAN, Allahmu, dan *melakukan apa yang benar* di mataNya, dan *memasang telingamu* kepada *perintah-perintahNya* dan tetap *mengikuti segala ketetapan-ketetapanNya*, maka *Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun ... Keluaran 15: 26*
Perbuatan TUHAN yang besar, membelah air Laut Teberau beberapa hari yang lalu sudah *ter*-lupakan ketika Bangsa Israel mendapati dirinya kehausan.
Bukankah ini juga gambaran kita saat ini. Ketika urusan tidak berjalan lancar, maka keajaiban TUHAN *ter*-lupakan, pertolongan-Nya *ter*-abaikan, kebaikanNya *ter*-singkirkan. Meskipun awalan *ter* di sini berarti *tidak sengaja*; hal ini menunjukkan kepada kita bahwa pekerjaan Allah tidaklah *di*-pertimbangkan sebagai sesuatu yang perlu *di*-ingat-ingat, *di*-agungkan, *di*-tinggikan, dan *di*-rasakan lebih dari yang lain.
Memang Tuhan Yesus itu baik dan sangat mengasihi kita, tetapi tidak berarti bahwa Tuhan Yesus itu berkewajiban untuk terus-menerus menolong kita. Meskipun oleh kebaikanNya kita ditolong. Sesungguhnya, pertolonganNya itu sekali untuk selamanya, dengan demikian jika kita sudah merasakan pertolongan itu, hendaknya memohon ampunan, merendahkan diri dan tidak melakukan kesalahan lagi!
HENDAKNYA KEAJAIBAN-NYA TIDAK *TER*-LUPAKAN, MELAINKAN: *DI*-CAMKAN DAN *DI*-INGAT UNTUK SELAMANYA.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
21062017
Gunawan Wibisono
Tema renungan pagi hari ini adalah:
Perbuatan Ajaib yang *Ter*-lupakan
Dasar firman:
*Keluaran 15: 11* Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, *mulia karena kekudusanMu*, *menakutkan karena perbuatanMu yang masyhur*, *Engkau pembuat keajaiban*
Ayat di atas merupakan puji-pujian Musa dan Israel sesaat setelah menyeberangi Laut Teberau, sementara para tentara Mesir ditenggelamkan Allah di laut itu. *Mereka memuji dan berseru dengan suara nyaring: "TUHANku yang paling mulia dan paling masyhur!"*
Kemudian, Musa mengajak Bangsa Israel melakukan perjalanan selama 3 hari dari tepi Laut Teberau menuju Mara tanpa mendapati air. Sampai di Mara mereka bergegas minum, namun air itu pahit rasanya, lalu bersungut-sungutlah mereka kepada Musa, menggerutu bahkan ada yang menyesali akan pimpinan Musa keluar dari Mesir. Padahal, keadaan ini diperkenan TUHAN untuk meningkatkan keimanan mereka pasca pertolongan-Nya yang ajaib itu. Untunglah seruan Musa segera dijawab TUHAN agar Musa melemparkan sepotong kayu ke air itu, kemudian rasanya berubah manis.
Namun kemudian TUHAN menegaskan: "Jika kamu *sungguh-sungguh mendengarkan* suara TUHAN, Allahmu, dan *melakukan apa yang benar* di mataNya, dan *memasang telingamu* kepada *perintah-perintahNya* dan tetap *mengikuti segala ketetapan-ketetapanNya*, maka *Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun ... Keluaran 15: 26*
Perbuatan TUHAN yang besar, membelah air Laut Teberau beberapa hari yang lalu sudah *ter*-lupakan ketika Bangsa Israel mendapati dirinya kehausan.
Bukankah ini juga gambaran kita saat ini. Ketika urusan tidak berjalan lancar, maka keajaiban TUHAN *ter*-lupakan, pertolongan-Nya *ter*-abaikan, kebaikanNya *ter*-singkirkan. Meskipun awalan *ter* di sini berarti *tidak sengaja*; hal ini menunjukkan kepada kita bahwa pekerjaan Allah tidaklah *di*-pertimbangkan sebagai sesuatu yang perlu *di*-ingat-ingat, *di*-agungkan, *di*-tinggikan, dan *di*-rasakan lebih dari yang lain.
Memang Tuhan Yesus itu baik dan sangat mengasihi kita, tetapi tidak berarti bahwa Tuhan Yesus itu berkewajiban untuk terus-menerus menolong kita. Meskipun oleh kebaikanNya kita ditolong. Sesungguhnya, pertolonganNya itu sekali untuk selamanya, dengan demikian jika kita sudah merasakan pertolongan itu, hendaknya memohon ampunan, merendahkan diri dan tidak melakukan kesalahan lagi!
HENDAKNYA KEAJAIBAN-NYA TIDAK *TER*-LUPAKAN, MELAINKAN: *DI*-CAMKAN DAN *DI*-INGAT UNTUK SELAMANYA.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
21062017
Gunawan Wibisono
Komentar
Posting Komentar