885 Rensi: Iman Tergantung Pada Harta

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari :

Matius 19:20-22 (TB)  Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
Kata Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."*
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Dengan tema:

*IMAN TERGANTUNG PADA HARTA*

Kita semua sudah mengerti dan paham tentang kisah pemuda kaya ini dalam mengikut Tuhan Yesus. Keadaan yang dialami si pemuda kaya ini tentunya tidak beda jauh dengan hidup kita, yang selalu menimbang untung ruginya bila berkaitan dengan harta, kekayaan, uang ,materi jika akan kita persembahkan bagi pekerjaan kemuliaan Kristus?
Walau mungkin ada beberapa orang yang sudah melakukannya, namun apakah dia mau melakukan perintah Tuhan Yesus, untuk menjual seluruh hartanya dan diberikan kepada orang miskin. Hal ini tentunya akan berat jika kita hanya berpikir secara akal budi ,namun jika berpikir secara roh yaitu berpikir dengan pikiran Allah pastinya mudah dilakukan, sebab jika Allah sudah bersabda pasti DIA juga yang akan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.

Dalam hal ini, Tuhan Yesus ingin mengetahui seberapa besar iman kita dalam mengikutNya, lebih besar cintanya terhadap harta duniawinya atau lebih cinta kepada Tuhan Yesus. Mestinya kita juga harus sadar, kita adalah orang kaya dalam hal dosa, dan Tuhan Yesus diibaratkan sebagai orang miskin dosa, makanya Tuhan Yesus memerintahkan agar harta kekayaan kita yaitu dosa, agar dijual, terus kita datang dan menyerahkan harta kita itu kepada orang miskin yaitu Tuhan Yesus.

Sebab jika dalam hidup kita masih dipenuhi dosa dan dosa itu tidak diserahkan kepada Tuhan Yesus yang berkuasa mengampuni dosa, maka kita tidak akan pernah bertemu dengan DIA, sebab ada tertulis *Kuduslah kamu sebab AKU kudus*, dan tanpa kekudusan orang tidak mungkin bertemu Tuhan Yesus.

Lukas 12:34 (TB)  *Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.*

Sebagaimana kegenapan firman Tuhan ini, jelaslah iman itu tergantung dengan harta yang dimiliki seseorang, hati ini sering tidak dapat memilah mana yang harus diperioritaskan untuk mencintai Tuhan Yesus apa mencintai harta. Seharusnya kita sadar bahwa semua yang kita miliki ini asalnya dari Tuhan saja,  namun sering kita tidak sadar akan hal ini dan menganggap apa yang kita miliki ini adalah hasil usaha dan kerja keras kita saja,maka sadarlah apa yang difirmankan dalam

1 Tawarikh 29:11-12 (TB)  *Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi!* Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.
*Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya*

Sebab kalau kita lebih mencintai harta kita melebihi cinta kita terhadap Tuhan Yesus maka hal ini menjadi kekejian bagi Tuhan, sehingga banyak orang yang mengalami seperti di

Pengkhotbah 6:2 (TB)  *orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya!* Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.

Hal ini pasti akan digenapi, jika kita mendukakan hati Tuhan Yesus, karena itu mari kita datang kepada Tuhan Yesus dengan tulus hati dan biarlah harta yang merupakan pemberian Tuhan Yesus ini bisa kita pakai untuk kemuliaan Tuhan Yesus dengan kita melakukan perintah Tuhan dalam wujud mengasihi sesama kita dalam bentuk tindakan nyata seperti

2 Korintus 8:14-15 (TB)  *Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.*
Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."

Saudara ku marilah kita bisa menjadi sumber jalan berkat, untuk kemuliaan Kristus melalui harta kita supaya iman kita juga nampak dalam harta kita yang bisa dipakai menjadi jalan berkat bagi banyak orang. Dengan demikian wujud *Iman tergantung pada harta* dapat dirasakan banyak orang menjadi kemuliaan Tuhan Yesus.

Selamat siang, selamat beraktifitas,Tuhan Yesus memberkati, amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
14062017
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR