867 Rensi: Usia Anugerah Bapa

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan siang ini diambil dari:

Mazmur 92 : 14
*Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar*

Dengan tema:

*USIA ANUGERAH BAPA*

Beberapa di antara saudara kita dianugerahi usia 80 tahun ke atas. Usia fantastis yang membuat kita semua iri. Apalagi jika kondisi fisiknya masih lumayan kuat. Bahkan, ada teman gereja yang pada usia tersebut masih mampu stir mobil sendiri. Hebat. Haleluya!

Semakin bertambah usia, wajar jika kondisi fisik semakin menurun. Satu hal yang harus kita hindari, tentang orang tua kita yang sudah menurun kondisi fisiknya, karena usia menua adalah jangan menganggap mereka seperti sampah sebagaimana peribahasa, *Habis manis, sepah dibuang* Ya, ibarat menikmati manisnya air batang tebu, setelah manisnya hilang atau habis sepahnya pun dibuang. Sepah yang sudah tidak berair itu memang adalah sampah yang layak dibuang. Namun, orang tua kita bukanlah sampah.

Matius 15: 4 *Sebab Allah berfirman, “Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati”*

Jika kita sebagai anak-anak, justru  kondisi orang tua semakin menurun itulah, kita berkewajiban menolong sebagaimana mereka menolong saat kita masih bayi, balita, hingga dewasa. Jika dahulu mereka mengasuh dan mengasihi kita dengan kesabaran luar biasa, kini kitalah yang berperan terbalik.

Jika kita sebagai orang tua, yang semakin merosot kekuatan kita, maka seharusnya iman dan semangat kita  semakin meningkat.

Seiring  berjalannya waktu, fisik kita memang akan semakin lemah. Namun, itu bukanlah suatu hambatan. Kita harus tetap dapat memberikan kontribusi, seperti memberi semangat, pemikiran, pengalaman, pertimbangan serta ide-ide yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Amsal 16:3 *Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.*

Mazmur 71:18 *Juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku supaya aku memberitakan kuasa pada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.*

Ketika usia menua dan rambut memutih, doa kita harus semakin eksis. Dan bahkan, memohon supaya mampu memberitakan kuasa dan keperkasaan-Nya kepada pada angkatan ini dan semua orang yang akan datang,untuk bisa menjadi teladan dalam sikap hidup, tutur, dan perilaku. Tidak mudah memang, namun selama kita memohon pasti Roh Kudus memampukannya.

Yesaya 63: 8,9 *Bukankah Ia berfirman: “Sungguh merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang,” maka Ia akan menjadi Juru Selamat mereka dalam segala kesesakan mereka. Bukan  seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala*

Terima kasih mbak Lily Hassany untuk lagu ini:

*Sampai Masa Tuamu*

Sampai masa tuamu, Aku Yesus tetap Dia
Dan sampai masa putih rambutmu, Aku menggendongmu
Aku tetap melakukannya, dan mau menanggung kamu terus
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkanmu

Alangkah indahnya janji teruji Tuhan Yesus ini. karena itu, tetap bersemangat menyongsong hari esok! Tuhan Yesus memberkati.

*PD AUTOPIA MALANG*
05062017
Ninik S Rahayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR