864 Regi: Berpuasa Sejati

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini bertemakan :

*BERPUASA SEJATI*.

Dasar firman:
*Yesaya 58:5-6 (TB)* Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
Bukan! *Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,*

Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus,kita bersyukur sekali sebagai umat pilihan Allah ,sudah di berikan pengertian yang benar bahkan di beri petunjuk, bagaimana berpuasa yang benar dan apa tujuan serta maksudnya.

Allah menciptakan kita ada didunia ini juga mempunyai maksud tertentu,supaya hidup ini berkenan di hadirat Allah, penuh kekudusan. Karena itu kita harus jujur di hadapan Allah,dikala hati ini ingin berbuat baik atau melakukan sesuatu yang baik, ternyata justru sesuatu yang tidak baik atau jahat ,itu yang kita lakukan sehingga genaplah apa yang difirmakan dalam

*Roma 7:21 (TB)* Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.

Maka dari itu harus kita ketahui bahwa semua perintah Allah itu baik ,dan supaya kita bisa melakukanya.Hal ini bisa terwujud bila kita hidup penuh pengendalian diri dan penguasaan diri.
Hal inilah yang di katakan puasa sejati, karena menyangkut seluruh tindakan hidup kita.
Puasa sejati ini diperlukan untuk melengkapi hidup kudus menuju kepada kesempurnaan dan yang nantinya,  sampai kepada tujuan yang benar yaitu hidup kekal.
Puasa sejati artinya  janganlah hidup ini di cemari oleh nafsu dunia yang hanya membawa kepada kejahatan dan dosa, tapi bagaimana kita harus terus berusaha menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani seperti

2 Korintus 7:1 (TB)  Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, *marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani*, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Bukankah kita merindukan berkat surgawi yang tidak dapat binasa,menuju hidup kekal,karena itu suatu keharusan kita harus terus menjaga kekudusan hidup ini, harus ada pengendalian dan penguasaan diri, sebab

1 Petrus 1:4 (TB)  untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Tuhan Yesus akan tersenyum, melihat anak-anak Nya yang patuh, setia,taat, hidup kudus,dan hidup menjalani puasa sejati. Sehingga iman kita menjadi benar, menurut kebenaran firman Allah.

Marilah kita hidup terus berserah kepada tuntunan Allah, dengan menyerahkan diri, hidup di kuasai firman, di cuci oleh firman Allah setiap hari, firman Allah yang hidup dan penuh kuasa.
Yang terpenting, agar nama kita tetap tercatat dalam Kitab Kehidupan, maka pergunakanlah waktu yang ada ini dengan sebaik baiknya bersama Allah.
Jangan sampai pintu surga tertutup, ketika dengar bunyi sangkakala di tiup Allah ,hidup kita masih hidup lama penuh dengan dosa yang berarti hidup kita sia-sia dan musnah.
Maka ingatlah Firman ini yang terus menguatkan iman kita, yaitu

Wahyu 22:14 (TB)  *Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu*.

Dan 3 M(Menyangkal diri, Memikul salib dan Mengikut Yesus) , tetap berlaku dalam kehidupan iman kita, sampai kita menutup mata.

Matius 16:24 (TB)  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: *"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.*

Tuhan Yesus memberkati dan menguatkan iman kita..Amin.

*PD.Autopia Malang*
04062017
Ernawati Eliyus R.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR