881 Rensi: Isi Hati Kita DiketahuiNya

Salom Aleihem b' Shem Yeshua Ha Mashiach,
Renungan siang ini  dari:

Yeremia 17: 9,10
*Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu; hatinya sudah membatu, siapakah dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.*

Dengan tema:
 *ISI HATI KITA DIKETAHUINYA*

Saudaraku kekasih Kristus,
Sebelum ikut Tuhan Yesus, saya memiliki dendam terhadap ayah, ibu, dan saudara saya seayah. Masa lalu yang kelam membuat saya hidup dalam dunia yang begitu gelap. Tidak ada senyum, apalagi tawa. Semua orang saya anggap sebagai musuh yang membenci saya. Hati saya benar-benar membatu!

Saat pertama masuk Autopia, September 1978, saya hanya mendengar suara Tuhan Yesus, *“Itu sudah menjadi kehendak-Ku”* Ini berkaitan dengan status kemahasiswaan saya sebagai penerima ikatan dinas yang sudah menandatangani pernyataan tidak menikah.

Tujuh  bulan kemudian,secara tidak sengaja. saya ikut kebaktian di Autopia. Namun, di dalam Tuhan Yesus, tidak ada yang kebetulan,bukan? Yang saya kenal hanya Bpk. dr. Atmodjo (alm). Saya  langsung dipanggil menghadap secara khusus. Di situlah Tuhan Yesus membuka, membeberkan, tepatnya membongkar muatan hati saya yang jahat. Tuhan Yesus mengemukakan dari A hingga Z segala yang ada di dalam hati saya, terutama dendam kesumat saya, yang tidak diketahui siapa pun. Saya hanya menangis, mengiyakan, menyesali, dan memohon pengampunan-Nya. Sejak saat itulah saya yakin 100% bahwa yang berbicara dengan saya itu adalah Tuhan Yang Mahatahu!  Dan sangat bersyukur karena janji-Nya nyata. Tuhan Yesus berkenan memulihkan hati saya sehingga dendam itu pelan dan pasti disembuhkan-Nya oleh karena kuasa-Nya.

Yesaya 1:18-19
*Marilah, baiklah kita beperkara! – firman TUHAN – sekalipun dosamu merah seperi kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.*

Sekarang, tidak ada lagi rasa dendam kepada mereka yang dahulu saya anggap menyia-nyiakan saya. Saya malah bersyukur karena bagaimanapun cerita saya, semua adalah kehendak-Nya belaka. Saya pun tidak merasa malu dan yakin bahwa yang bersabda itu adalah Tuhan pribadi, Tuhan yang mengetahui semua yang ada di dalam hati saya seperti pada firman berikut:

Lukas 16:15a
*Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu.*

Tuhan Yesus adalah Allah yang luar biasa. Allah yang bertanggung jawab atas segala yang terjadi pada makhluk ciptaan-Nya. Karena itu saya tidak pernah merasa malu lagi, dendam lagi, karena Tuhan Yesus memelihara hidup saya. Bahkan, memberkati anak cucu dengan luar biasa!

2 Timotius 1:12
*Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.*

Nah, saudara/iku, oleh karena Bapa mengetahui isi hati kita, marilah kita berterus terang kepada-Nya, karena tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya, segera memohon pengampunan bila memiliki isi hati yang membuat-Nya tidak berkenan.

Ayub 13:3
*Tetapi aku, aku hendak berbicara dengan Yang Mahakuasa, aku ingin membela perkaraku di hadapan Allah.*

*Berbicara  dengan Yang Mahakuasa* di dalam doa pribadi dan mengemukakan secara langsung di hadapan Tuhan Yesus akan sangat melegakan. Tuhan Yesus memberkati.Amin

*PD AUTOPIA MALANG*

Ninik S Rahayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR