41965 Regi : Kesia-siaan di bawah Matahari
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Kiranya damai sejahtera Kristus menyertai kita pada sepanjang hari ini.
Renungan pagi ini berjudul:
*Kesia-siaan di bawah Matahari*
Nas Alkitab:
*Pengkhotbah 1:1-3 (TB)*
Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem. Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
Para kekasih Kristus, Salomo menuliskan Kitab Pengkhotbah ini pada tahun-tahun akhir hidupnya. Kitab ini dituliskan berdasarkan akumulasi pengaruh kemerosotan rohani akibat pengaruh para wanita yang mengelilinginya yang menyeretnya menuju penyembahan berhala dan kehidupan super mewah untuk kepuasan dirinya; sehingga pada masa tuanya dia menarik kesimpulan bahwa kesenangan akan materialisme bukanlah cara untuk mencapai kebahagiaan sejati. Itu semua *kesia-siaan belaka!*
Jika kita perhatikan seluruh Kitab Pengkhotbah menegaskan akan perihal kesia-siaan dan kehampaan hidup dalam usaha menemukan kebahagiaan, jika seseorang terlepas dari Allah dan firman-Nya. Maka kita diingatkan dalam
*Pengkhotbah 11:9* (TB)
Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan.
Dan
*Pengkhotbah 12:1* (TB) Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"
Sekalipun ketika muda seseorang disarankan menikmati masa mudanya dengan menuruti keinginan hatinya, namun yang terpenting adalah membulatkan tekad sejak muda untuk *menghormati Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya.*; karena itulah satu-satunya jalan untuk *menemukan makna hidup sejati.*
Sabda Tuhan Yesus yang dicatat oleh Lukas menegaskan bahwa:
*Lukas 12:16, 18-21* (TB)
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Para kekasih Kristus, *mengingini kekayaan duniawi dan membanggakannya serta menjadikannya hasrat kehidupan merupakan kesalahan fatal* yang menjerumuskan manusia ke dalam *kerugian kekal.*
Pada pagi hari ini marilah kita bersyukur bahwa kita telah diingatkan, baik melalui penyesalan Salomo maupun penegasan Tuhan Yesus akan arti kehidupan sejati. Agar kita terlepas daripada kesia-siaan hidup.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas, teruslah andalkan dan libatkan Tuhan Yesus dalam setiap rencana dan kegiatan yang dilakukan.
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar