41955 Regi : S I L A U
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan hari ini diberi judul:
*S I L A U*
Firman Allah diambil dari:
*Markus 9:5 (TB)*
Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Jika mata kita terpapar oleh cahaya yang sangat terang, kita akan menjadi silau. Itu adalah pengalaman yang sangat tidak mengenakkan.
Paparan sinar yang menyilaukan bisa membuat takut dan biasanya memicu gerakan refleks.
Secara tiba-tiba kita akan memalingkan wajah atau berusaha menutup mata sehingga bisa terhalang dari cahaya tersebut. Ketika berkendaraan sinar menyilaukan dapat menyebabkan petaka.
Pengalaman silau dialami oleh tiga orang murid di atas gunung.
Yesus menampakkan kemuliaanNya bersama Nabi Musa dan Elia.
Petrus secara spontan berkata-kata, "Rabi betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga
kemah,satu untuk Engkau,satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Penginjil Markus menambahkan, bahwa Petrus berkata demikian ,sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan
Pengalaman ketiga murid menuntun kita berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Bukan hanya sinar cahaya yangmenyilaukan. Harta, kedudukan, kecantikan, kekayaan, bisa membuat silau. Banyak orang tidak tahu bagaimana memperlakukan anugerah melimpah itu : hidup foya-foya, semakin serakah, tidak setia dengan pasangan sah, bahkan saling bunuh adalah contoh sikap yang muncul akibat orang silau harta, kedudukan, merasa diri kuat.
Mereka bersikap salah terhadap harta benda, kedudukan, atau kelebihan fisik, bisa menjadi malapetaka.
Hidup berkelimpahan tidak terletak pada gelimang harta, pangkat kedudukan, atau tampilan fisik.
Hidup mulia berkelimpahan mengalir dari penghayatan hidup sehari-hari dengan meneladan sikap Yesus.
Yesus mengalami apa artinya hidup sederhana, berjuang, sedih, sakit dan menderita bahkan mati dibunuh .
Pada saatnya, Yesus bangkit dari antara orang mati. Kita pun akan turut dibangkitkan .
Pesan dari Paulus menegaskan hal ini, dalam:
*Roma 8:11 (TB)*
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Sekarang dipertanyakan kepada diri kita masing-masing,
*bersediakah kita menjalani hidup sehari-hari dengan setia?*
Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing.
Yesus adalah panutan kita yang sejati, marilah kita lebih lagi dalam menghayati rahasia kemuliaan Yesus dalam hidup kita sehari-hari. Semoga kita diperkenan Allah Bapa untuk mendapatkan kepenuhan hidup abadi bersama Yesus.
A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*.
Komentar
Posting Komentar