3207 Regi : KARENA KASIH DAN KESABARAN-NYA

 Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.

Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus.


Judul renungan pagi ini adalah: 


*KARENA KASIH DAN KESABARAN-NYA*


Dasar firmanNya dari


*Kejadian 6: 4-6*

…, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah  orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. - 



Sebelum zaman Nuh, TUHAN, Allah telah menjumpai bahwa kejahatan manusia besar di bumi. Anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, sehingga keturunan mereka hatinya cenderung jahat semata-mata, namun TUHAN masih mengasihi manusia dengan menyisakan Nuh beserta keluarganya setelah air bah melanda bumi melenyapkan semua orang 

*Kejadian 8: 18*.


Kesalahan orang Israel tidak bisa menjaga kekudusan mengambil istri anak perempuan bangsa lain ini terulang lagi. Kali ini kesalahan ini mengakibatkan kejatuhan raja terbesar dalam sejarah Israel, yaitu: Salomo, sebagaimana tertulis dalam


*1 Raja-raja 11: 1-4*

Raja Salomo mencintai banyak wanita asing. Selain putri raja Mesir, Salomo menikah juga dengan wanita-wanita Het, Moab, Amon, Edom dan Sidon. TUHAN sudah memerintahkan bahwa orang Israel tak boleh kawin campur dengan bangsa-bangsa itu, sebab mereka nanti menyebabkan orang Israel menyembah ilah-ilah lain. Walaupun demikian, Salomo menikahi juga wanita-wanita asing. Ada 700 putri bangsawan yang dinikahi Salomo, dan ada pula 300 selirnya. Istri-istri itulah yang menyebabkan Salomo meninggalkan Allah, sehingga pada waktu ia sudah tua mereka berhasil membujuknya menyembah ilah-ilah lain. 



Kawin-mengawin sebagaimana dimulai pada sebelum zaman Nuh terulang lagi dan kali ini dilakukan oleh raja Israel, sehingga dampaknya terpecahnya Israel menjadi dua kerajaan. Kerajaan Israel di sebelah utara dan Kerajaan Yehuda di sebelah selatan yang keduanya acapkali berperang satu melawan yang lain. 


Perbuatan orang Israel seperti itu berlangsung hingga zaman nabi Ezra yang hidup lebih dari 1.800 tahun setelah Nuh. Pada zaman nabi Ezra dilakukan pengakuan atas dosa orang-orang Israel mengawini perempuan bangsa lain. Hal ini dilakukan oleh Ezra dalam doa dengan mengoyakkan pakaian serta jubahnya. 


Setelah semua itu dilaksanakan, beberapa pemuka bangsa Israel datang kepadaku. Mereka memberitahukan bahwa rakyat Israel, termasuk para imam, dan orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar situ, yaitu bangsa Amon, Moab, Mesir, Kanaan, Het, Feris, Yebus dan Amori. Bahkan para imam dan orang-orang Lewi pun berbuat begitu. Mereka semua melakukan perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan oleh bangsa-bangsa itu. Orang laki-laki Yahudi kawin dengan wanita bangsa asing, sehingga umat khusus milik TUHAN tidak murni lagi. Malahan yang paling dahulu melakukan itu adalah para pemuka dan pejabat Israel.

*Ezra 9: 1-2* BIS


Ezra mengaku dosa sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah yang baru selesai dibangun lagi, sehingga berhimpunlah Jemaah orang Israel dalam jumlah yang banyak sekali ikut mengakui ketidaksetiaan mereka dan menyerukan pertobatan 

*Ezra 10: 1*.


Hal di atas seiring dengan misi Tuhan Yesus datang ke dunia memanggil orang-orang berdosa agar bertobat, yang dikatakan-Nya kepada orang Farisi:


Aku datang bukan untuk memanggil orang-orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang-orang yang berdosa supaya mereka bertobat dari dosa-dosa mereka.

*Lukas 5: 32* BIS


Dosa-dosa yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah perbuatan menuruti keinginan daging berupa keadaan tidak tunduk dan pelanggaran terhadap hukum Allah 

*1 Yohanes 3: 4*.


Untuk itu Tuhan Yesus menghendaki agar kita bertobat yang berarti kita harus berubah secara akal budi maupun perbuatan yang bisa kita lihat pada perubahan orang-orang yang memberikan dirinya dibaptis oleh rasul Petrus *(Kis. 2: 38)* perbuatan mereka diubahkan menjadi kesukaannya memuji Allah dan bertekun beribadah dengan tulus hati serta melakukan perbuatan kasih *(Kis. 2: 46 & 47)*. 


Indikator perubahan buah pertobatan adalah ketekunan beribadah, ketulusan hati meluapkan pujian serta perbuatan baik. Dengan melakukan hal itu Tuhan berkenan menyelamatkan kita dari angkatan yang jahat pada zaman ini, pertanyaannya  adakah indikator perubahan itu kita jumpai dalam diri kita?


Para kekasih Kristus, jika belum …, Allah itu panjang sabar, apabila kita mengaku akan dosa kita Ia adalah setia dan adil dan akan mengampuni kita serta menyucikan kita dari segala yang jahat *(1 Yoh. 1: 9)*. Marilah kita bersegera …, agar keselamatan kita peroleh selagi kasih dan kesabaran-Nya masih ada, karena keselamatan-Nya itu bernilai kekal! Amin


*PD Autopia Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR