3180 Rema : Berkat dari Tuhan Yesus

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :


*Mazmur 127 : 2* Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah-- *sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur*


Tema


*Berkat dari Tuhan Yesus* 



Setiap orang di dunia ini pasti berharap berkat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Namun sebagai anak-anak Allah, pastilah berkat yang dari Tuhan Yesus yang diharapkan karena itulah yang terbaik. Pertanyaannya apakah berkat itu harus selalu berhubungan dengan harta benda dan uang? 

Apakah kita tidak boleh meminta berkat-berkat yang berhubungan dengan harta duniawi? sementara kita masih hidup di dunia yang membutuhkan harta itu.


Saudaraku, bila kita sudah sepakat bahwa semua yang kita miliki adalah dari Tuhan Yesus Pemilik segala yang baik dalam kehidupan ini, maka tentulah ketika kita menerimanya kita meyakini berkat itu kita terima tepat jumlah, tepat waktu dan tepat tujuan.

Maka kita saat kita meminta berkat untuk urusan duniawi, kita telah memahami bahwa rencana kita bukanlah rencana Allah, sehingga ketika tujuan kita meminta tidak sesuai dengan kehendak Allah, janganlah berpendapat Allah tidak mengetahui kebutuhan kita, justru karena Tuhan Yesus tahu akan hari depan kita dan apa yang akan kita alami maka DIA memberikan berkat sesuai dengan kehendakNYA, tentunya dengan jumlah dan waktu yang ditetapkanNYA.


Dalam ayat di atas, kalimat dari Mazmur 127 : 2 dimulai dengan kata sia-sialah bahkan judul dari perikop ini adalah Berkat Tuhan Pangkal Selamat, maka di luar berkat dari Tuhan pasti hanya sia-sia belaka, bahkan kesia-siaan itu akan dirasakan  saat Tuhan yang menjaga dan mengawal kota, bukankah ini juga berkat pertolongan Tuhan Yesus?


Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, berkat dari Tuhan Yesus bertujuan untuk keselamatan hidup kita. Karena itu Tuhan Yesus sudah menata berkat bagi masing-masing kita secara tepat jumlah, tepat waktu dan tepat tujuan, tidak pernah penataan itu meleset. Ungkapan meleset hanya karena kita tidak mengerti rencana dan kehendak Tuhan Yesus bagi kehidupan kita. Lalu bagaimana caranya kita memahami kehendak Allah dalam penataan berkat ini?

Mari kita cermati kembali firman diatas “sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya”, arti kata dicintaiNYA berarti hidup kita melekat erat dengan Tuhan Yesus seperti layaknya sepasang kekasih yang saling mencinta. Hidup yang dicintaiNYA pasti juga berkenan kepadaNYA,


*Yohanes 14:21* Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.



Inilah kekasih-kekasih Kristus yaitu orang-orang yang dicintai Tuhan Yesus yang mau memegang segala perintahNYA dan melakukannya termasuk dalam hal saling mengasihi sesama dan tentunya mencintai Bapa sebagai kekasihnya.

Bila kita tergolong orang-orang yang dicintai Tuhan Yesus maka kita akan tahu kapan kita meminta, apa yang kita minta dan berapa banyak, tidak menjadi serakah karena kedekatan kita dengan Tuhan Yesus, dan sudah barang tentu tahu bersyukur saat menerima berkat dari Tuhan Yesus.


Saudaraku, hal kedua yang hendak disampaikan adalah berkat itu diberikan saat *_tidur_*. Menurut para ahli, dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik juga saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan  *diblokade*, sehingga pada *saat tidur cenderung tidak bergerak dan daya tanggap pun berkurang*.

Bila saat tidur justru berkat itu diberikan maka itu adalah saat dimana kita tidak lagi menggunakan akal budi dan dalam kondisi berserah yaitu saat kita betul-betul hanya mengandalkan Tuhan Yesus dalam segala perkara kehidupan kita.


Apalagi di saat sulit seperti sekarang ini, apa saja yang kita pikir, kemana kita berlari bahkan merencanakan segala sesuatu dengan akal budi kita, pasti terjadi hal-hal diluar harapan kita. Namun Tuhan Yesus telah menjanjikan berkat-berkatNYA bagi kita yang dicintaiNYA saat kita berserah penuh kepada kekuatan Tuhan Yesus, tidak lagi mengandalkan kekuatan kita.

Lalu pertanyaannya, bagaimana dengan akal budi yang dianugerahkan Allah kepada kita? 

Akal budi ini akan mengikuti keputusan roh yang ada dalam diri kita dan Allah akan melengkapi dengan hikmat bijaksana sehingga terjadi seperti yang dikehendakiNYA.


Namun pengertian tidur juga bisa secara lahiriah, yaitu kita juga perlu menghargai waktu pemberian Tuhan Yesus kepada kita


*Efesus 5 : 16* dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.


Bila kita menggunakan waktu kita untuk beristirahat baiklah kita beristirahat sebagai bagian dari tanggungjawab kita memelihara tubuh milik Tuhan Yesus ini.  Dan yakinlah saat tidur itu Allah kita menyusun berkat-berkat untuk kita, sehingga ketika kita bangun, kita mengucap syukur atas berkat kesehatan, perlindungan, penyertaan dan berkat-berkat lainnya yang kita alami untuk kita melangkah kembali menjalani pekerjaan-pekerjaan Tuhan Yesus di dunia ini.


Selamat menjadi orang yang dicintai Tuhan Yesus yang selalu bersyukur atas berkat yang diberikanNYA.


Tuhan Yesus memberkati, Amin.


Salam kasih

*PD Imanuel Jakarta*

Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR