3198 Rema : MAUKAH ENGKAU SEMBUH?
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan malam ini dengan tema:
*MAUKAH ENGKAU SEMBUH?*
Diambil dari:
*Yohanes 5:5-9* (TB) (5) Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. (6) Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: *"Maukah engkau sembuh?"*(7) Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." (8) Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." (9) Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Saudaraku kekasih Kristus, ketika menderita sakit, jangankan sampai 38 tahun, satu hari saja sudah luar biasa dampaknya. Saat kita menderita sakit perut satu hari saja misalnya, bukankah sudah lemas dan lemah? Kali ini Tuhan Yesus hendak mengajar kepada kita, bahwa Tuhan Yesus begitu peduli akan umat-Nya.
Pada peristiwa di atas, Tuhan Yesus-lah yang berinisiatif datang dan memberikan kesembuhan karena dilihat-Nya si penderita sudah terlalu lama dalam keadaan menderita. Saat ditanya, “Maukah engkau sembuh?” jawab orang itu justru beralasan tidak ada yang membantunya menceburkan ke kolam. Artinya, orang itu tidak menyadari bahwa yang ada di depannya adalah sang penyembuh, Allah yang mahakasih yang datang untuk menyembuhkannya.
Jika dia mengetahui dan menyadari siapa yang menanyainya, tentu jawabnya, “Mau, Tuhan!” Orang tersebut menjawab dan menyebut-Nya, “Tuhan” namun, mengapa tidak langsung memohon kesembuhan? Tuhan sudah berada di depannya, namun percayakah dia akan kuasa-Nya?
Sadar atau tidak sebenarnya kita juga berada dalam kondisi sakit. Meskipun secara jasmani kita tampak sehat, ada kemungkinan kita menderita sakit, apakah hati kita, ekonomi kita, hubungan kita antarsesama manusia, atau yang lain.
Maka, sejujurnya kita sangat membutuhkan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.”
*Matius 9:12*
Seandainya kita berada dalam kondisi yang mirip dengan orang yang disembuhkan-Nya itu, mengapa harus menunggu malaikat menggoncangkan air itu dan masuk ke dalamnya pertama kali? Menunggu dengan pasif! Padahal, Tuhan Yesus berada dekat di depan kita!
Saudaraku, adakalanya Tuhan memberikan suatu pergumulan berupa apa saja kepada kita agar kita menyadari penyertaan-Nya dalam hidup kita. Ketika Tuhan Yesus telah memberikan sarana misalnya untuk sesakit kita melalui hamba-Nya, adakah kita masih meragukan kuasa-Nya? Apakah kita masih beralasan?
Kita tahu bahwa Tuhan Yesus berkenan memberikan ujian melalui berbagai keadaan, namun Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita, “… kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.”
*2 Korintus 4:9*
Ujian tersebut justru sebagai penyucian dan pemurnian iman kita sebagaimana sabda-Nya, maka hendaknya kita bijaksana menyikapinya. “Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik, tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.”
*Daniel 12: 10*
Mari kita memohon dimampukan memahami kehendak Tuhan Yesus sebab melalui pemurnian tersebut kita akan dikuduskan dan dilayakkan menghadap-Nya suatu saat nanti.
Sesudah ditemui, dijamah, dan disembuhkan-Nya, apa pesan-Nya untuk yang disembuhkan tersebut?”
*Yohanes 5:8* (TB) Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Saudaraku, jika kita telah dimampukan-Nya menyadari tujuan pemurnian yang dikehendaki-Nya, kita diminta-Nya bangun, artinya meninggalkan kondisi sebelumnya yang hanya duduk diam sebagai pesakitan. Harus kita sadari kehadiran dan kuasa-Nya yang mengubahkan hidup kita, kemudian berjalan mengikuti apa yang dikehendaki-Nya.
Selamat malam, Tuhan Yesus membersamai perjuangaan kita untuk memahami kehendak-Nya. Amin.
*PD Autopia Malang*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar