3166 Rema : Penindasan

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :


*Mazmur 90 : 15* Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.


Tema


*Penindasan* 



Penindasan dalam bahasa Ibrani berasal dari kata dasar 'anah' yang artinya 'dibuat bertekuk lutut dan tunduk'. Ayat ini digubah oleh Musa dalam masa 40 tahun perjalanan dari Mesir ke Kanaan. Masa dimana Israel seringkali tidak taat dan patuh pada sabda Allah bahkan sampai hari ini kita mengenal Bangsa Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk.


Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, kita ingat bahwa Allah itu maha kasih, DIA ingin agar manusia melakukan segala sesuatu sesuai dengan yang diinginkanNYA karena Allah lah yang memegang kendali masa depan,


*Amsal 20 : 24* Langkah orang ditentukan oleh TUHAN,  tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?



Seperti yang pernah kita dengar dalam ibadah atau renungan ternyata Allah tidak membiarkan manusia itu berjalan sendiri di luar Taman Eden, meskipun konsekuensi perbuatan dosa harus ditanggung tapi Allah menyertai bahkan berkenan memberkati.

Namun dosa demi dosa tetap dilakukan oleh bangsa Israel bahkan sampai kita saat ini. Apakah kemudian Allah membiarkan kita? Sungguh hanya karena kebaikan dan kasihNYA kepada kita umat pilihanNYA, Allah masih menunjukkan kasih setiaNYA,


*Yesaya 1 : 18* Marilah, baiklah kita berperkara! firman TUHAN. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.



Karena itu pada ayat nats di atas diingatkan oleh Musa bahwa ALLAH pun menindas kita seimbang dengan sukacita yang diberikanNYA.

Adapun bentuk penindasan yang dimaksudkan adalah kesediaan bertekuk lutut dan tunduk pada Tuhan Allah pencipta dan pemilik hidup kita. Sebagaimana ketika kita tunduk pada pemerintah diatas kita karena kita telah lunas dibayar,


*1 Korintus 7 : 23* Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.



Kita telah dibeli oleh Tuhan Yesus dan telah lunas dibayar, maka kewajiban kita adalah tunduk dan bertekuk lutut pada segala perintah-perintahNYA, tidak saja disaat hidup kita baik-baik saja tapi saat kita mengalami penderitaan hidup seperti masa pandemi seperti sekarang ini, seperti yang disaksikan oleh Ayub,


*Ayub 2 : 10b* Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?


Bila penindasan versi Allah ini kita pahami sebagai didikan dan hajaran Tuhan Yesus bagi iman percaya kita, bukankah tidak lebih baik kita mempunyai prinsip seperti Rasul Paulus,


*2 Korintus 12 : 10* Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.



Inilah yang dimaksudkan dengan keseimbangan yang dimaksudkan dalam ayat nats diatas 

_*Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka*_


Mari saudaraku, kita meminta Tuhan Yesus melalui RohNYA yang Kudus untuk dikuasai dan dituntun serta diberi kekuatan dalam menjalani penindasan Allah ,karena Allah itu maha kasih dan tidak dibiarkannya kita melakukannya sendiri.


*Yohanes 14:16* Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,"  


Siapkan hati kita, bersihkan hati kita, agar Roh Penolong itu mau berkarya dalam diri kita masing-masing sehingga kita dapat bertekuk lutut dan tunduk pada kehendakNYA.


Tuhan Yesus memberkati, Amin.



Salam kasih

*PD Imanuel Jakarta*

Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR