2880 Regi : Wabah ini Tulah atau Berkah?
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Para kekasih Kristus, marilah kita merenungkan beberapa firman TUHAN berikut ini sebagai sarapan rohani pagi ini.
Judul renungannya adalah:
*Wabah ini Tulah atau Berkah?*
Kondisi mencekam dunia saat ini, dalam skala kecil, mengingatkan saya pada peristiwa 11 September 2001 di New York ketika 3.000 orang meninggal pada saat yang hampir bersamaan setelah dua pesawat menabrak twin tower WTC, pusat informasi perdagangan di Amerika Serikat.
Ketika Pdt. Billy Graham diminta berkhotbah, dia mengatakan hal terpenting yang harus dilakukan bangsa AS adalah pembaharuan rohani (_a spiritual renewal_). Karena bangsa itu telah begitu jumawa, jauh terjatuh kepada hal-hal keduaniawian. Perhatikan para selebritisnya, mereka memamerkan pola hidup super duniawi: kemewahan, pesta pora, drugs, berfoya-foya, lupa akan firman Tuhan. Konyolnya, semua warganya seolah bangga dengan ulah mereka, sehingga menurut Pdt. Graham diperlukan pembaharuan rohani! Kemudian warga AS berbenah dengan segala pergumulannya.
Up date per 24 Maret 2020, terdapat 384.432 kasus di 194 negara akibat virus ini. Angka yang masih memungkinkan merangkak bahkan berlari dan terbang menuju yang lebih tinggi lagi, tergantung cara manusia menyikapi peristiwa ini. Lalu, bagi kita, apakah arti wabah ini? Tulah atau berkah?
*2 Korintus 4: 17* (TB) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Jawaban atas pertanyaan di atas sangat tergantung pada perspektif kita masing-masing dalam meresponnya. Jika kita yakin bahwa segala sesuatu berada dalam kontrol TUHAN, bahwa Allah-lah yang mengendalikan segala-galanya,
*Mazmur 103: 19* (TB) "TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu."
maka kita yakin pula bahwa:
*Roma 8: 28* (TB) … Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Bagi para kekasih Kristus yang terpanggil sesuai rencana Allah akan melihat peristiwa ini ke dalam diri sendiri. Introspeksi merupakan kata kunci akan perbaikan rohani dalam tuntunan Roh Kudus merupakan tuntutan bagi kita semua, kemudian panggilan pelayanan nyata pada kondisi merebaknya wabah saat ini kita nyatakan.
Pada tanggal 5 Pebruari 2020, seorang pendeta dari Wuhan menyebutkan bahwa pertarungan terhadap virus Corona ini merupakan perjuangan spiritual dan membutuhkan *bantuan doa dari orang percaya* di seluruh dunia. Karena dia yakin meskipun keadaan saat itu sangat kritis, namun janji TUHAN bahwa rancangan-Nya terhadap umat percaya adalah damai sejahtera dan bukan kecelakaan *(Yeremia 29: 11)*, akan digenapi.
Para orang Kristen seluruh dunia memiliki tanggungjawab untuk membawa kota yang penuh ketakutan itu kepada damai Kristus. Dan saat ini Wuhan sudah terbebas dari virus itu! bersyukur kepada TUHAN bahwa doa para orang percaya telah dikabulkan.
Baru saja saya mendapatkan short video melalui WA tentang para dokter muda TNI Kristen yang bertugas di RS khusus Covid 19, sebelum bertugas berdoa dan memuji TUHAN dengan penuh syukur, sukacita dan kesungguhan hati. Mereka sedang melaksanakan firman TUHAN pada:
*1 Tesalonika 5: 16-18* Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Hal itu menguatkan dan mengokohkan iman mereka kepada Tuhan Yesus, sehingga penyertaan tangan TUHAN yang kuat ada pada mereka.
Para kekasih Kristus, marilah kita tidak memandang kejadian saat ini bukan tulah, namun *berkah*, karena peristiwa ini semakin mendekatkan diri kita kepada Sang Khalik. Selanjutnya, marilah kita bertekun mendekat kepada-Nya serta giat berdoa bagi kondisi kesehatan dunia yang sedang memprihatinkan agar kasih Kristus segera dinyatakan. Tidak saja berakhirnya pengaruh virus Corona, namun adanya pertobatan umat Allah dari segala kecongkakan keduniawian-nya. Imanuel, amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Para kekasih Kristus, marilah kita merenungkan beberapa firman TUHAN berikut ini sebagai sarapan rohani pagi ini.
Judul renungannya adalah:
*Wabah ini Tulah atau Berkah?*
Kondisi mencekam dunia saat ini, dalam skala kecil, mengingatkan saya pada peristiwa 11 September 2001 di New York ketika 3.000 orang meninggal pada saat yang hampir bersamaan setelah dua pesawat menabrak twin tower WTC, pusat informasi perdagangan di Amerika Serikat.
Ketika Pdt. Billy Graham diminta berkhotbah, dia mengatakan hal terpenting yang harus dilakukan bangsa AS adalah pembaharuan rohani (_a spiritual renewal_). Karena bangsa itu telah begitu jumawa, jauh terjatuh kepada hal-hal keduaniawian. Perhatikan para selebritisnya, mereka memamerkan pola hidup super duniawi: kemewahan, pesta pora, drugs, berfoya-foya, lupa akan firman Tuhan. Konyolnya, semua warganya seolah bangga dengan ulah mereka, sehingga menurut Pdt. Graham diperlukan pembaharuan rohani! Kemudian warga AS berbenah dengan segala pergumulannya.
Up date per 24 Maret 2020, terdapat 384.432 kasus di 194 negara akibat virus ini. Angka yang masih memungkinkan merangkak bahkan berlari dan terbang menuju yang lebih tinggi lagi, tergantung cara manusia menyikapi peristiwa ini. Lalu, bagi kita, apakah arti wabah ini? Tulah atau berkah?
*2 Korintus 4: 17* (TB) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Jawaban atas pertanyaan di atas sangat tergantung pada perspektif kita masing-masing dalam meresponnya. Jika kita yakin bahwa segala sesuatu berada dalam kontrol TUHAN, bahwa Allah-lah yang mengendalikan segala-galanya,
*Mazmur 103: 19* (TB) "TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu."
maka kita yakin pula bahwa:
*Roma 8: 28* (TB) … Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Bagi para kekasih Kristus yang terpanggil sesuai rencana Allah akan melihat peristiwa ini ke dalam diri sendiri. Introspeksi merupakan kata kunci akan perbaikan rohani dalam tuntunan Roh Kudus merupakan tuntutan bagi kita semua, kemudian panggilan pelayanan nyata pada kondisi merebaknya wabah saat ini kita nyatakan.
Pada tanggal 5 Pebruari 2020, seorang pendeta dari Wuhan menyebutkan bahwa pertarungan terhadap virus Corona ini merupakan perjuangan spiritual dan membutuhkan *bantuan doa dari orang percaya* di seluruh dunia. Karena dia yakin meskipun keadaan saat itu sangat kritis, namun janji TUHAN bahwa rancangan-Nya terhadap umat percaya adalah damai sejahtera dan bukan kecelakaan *(Yeremia 29: 11)*, akan digenapi.
Para orang Kristen seluruh dunia memiliki tanggungjawab untuk membawa kota yang penuh ketakutan itu kepada damai Kristus. Dan saat ini Wuhan sudah terbebas dari virus itu! bersyukur kepada TUHAN bahwa doa para orang percaya telah dikabulkan.
Baru saja saya mendapatkan short video melalui WA tentang para dokter muda TNI Kristen yang bertugas di RS khusus Covid 19, sebelum bertugas berdoa dan memuji TUHAN dengan penuh syukur, sukacita dan kesungguhan hati. Mereka sedang melaksanakan firman TUHAN pada:
*1 Tesalonika 5: 16-18* Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Hal itu menguatkan dan mengokohkan iman mereka kepada Tuhan Yesus, sehingga penyertaan tangan TUHAN yang kuat ada pada mereka.
Para kekasih Kristus, marilah kita tidak memandang kejadian saat ini bukan tulah, namun *berkah*, karena peristiwa ini semakin mendekatkan diri kita kepada Sang Khalik. Selanjutnya, marilah kita bertekun mendekat kepada-Nya serta giat berdoa bagi kondisi kesehatan dunia yang sedang memprihatinkan agar kasih Kristus segera dinyatakan. Tidak saja berakhirnya pengaruh virus Corona, namun adanya pertobatan umat Allah dari segala kecongkakan keduniawian-nya. Imanuel, amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar