2866 Regi : Sudahkah Kita Menerima Rahmat TUHAN Setiap Hari?
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus, saya mengundang untuk merenungkan firman-firman TUHAN berikut ini sebagai sarapan rohani pagi ini.
Judul renungannya adalah:
*Sudahkah Kita Menerima Rahmat TUHAN Setiap Hari?*
Bacaan:
*Ratapan 3: 21- 32*
Nats:
*Ratapan 3: 22-23*
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Kekasih Kristus, bukankah kita percaya bahwa Allah telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya.
*Yohanes 3:1(TB)*
”Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga *kita disebut anak-anak Allah*, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia”
Sebagai anak-anak Allah, status yang teramat tinggi, tentunya terdapat rencana Allah yang teramat baik bagi para anak Allah ini. Rencana itu disampaikan TUHAN berupa janji kepada Abraham, setelah dia menaati perintah-Nya untuk mempersembahkan Ishak satu-satunya putra yang dia kasihi:
*Kejadian 22: 17 (TB)* maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah …
Rancangan akan janji berkat itu disampaikan lagi oleh Allah melalui Nabi Yeremia dari Yerusalem kepada tua-tua, imam-imam, nabi-nabi di antara orang buangan dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel. Berisikan pesan agar kesemuanya itu tetap bersemangat dalam kondisi mereka di tempat pembuangan. Tetap giat bekerja, berketurunan agar jumlah mereka bertambah banyak dan berdoa bagi kota di mana mereka tinggal.
*Yeremia 29 : 11(TB)*
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yosua pun memberikan kesaksian bahwa janji-janji Allah itu tidak pernah gagal, sehingga sebelum kematiannya, ia menegaskan:
*Yosua 23:14 (BIS)*
“Sekarang sudah waktunya saya mati. Kalian semua, masing-masing tahu benar bahwa TUHAN Allahmu sudah memberikan kepadamu segala yang baik yang dijanjikan-Nya. Setiap janji-Nya sudah ditepati-Nya, tidak satu pun yang tidak”
Bahkan pada nats renungan kita hari ini *TUHAN berjanji untuk memberikan rahmat-Nya, baru setiap pagi.* Sungguh luar biasa kasih Allah dan janji-janji-Nya kepada para anak-Nya. Pertanyaannya: *“Sudahkah kita menerima rahmat TUHAN setiap hari?”*
Marilah kita introspeksi mengapa hal itu tidak terjadi. Nabi Yesaya mengingatkan kita bahwa dosa-dosa kita lah perintangnya:
*Yesaya 59: 2 (TB)*
Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Iblis tidak tinggal diam, dia menuntut kepada Allah agar berkat-berkat-Nya bagi kita ditunda, jika kita tetap melakukan pelanggaran terhadap firman TUHAN, karena Si Iblis juga menyaksikan perbuatan dosa kita itu:
*Ibrani 12: 1*
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Namun bersyukurlah kita, karena Allah juga menjanjikan pengampunan atas dosa-dosa kita itu, apabila:
*1 Yohanes 1: 9 (BIS)* ”Tetapi kalau kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan melakukan apa yang adil. Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala perbuatan kita yang salah”
Janji Allah pun tidak terbatas pada kehidupan di dunia ini, namun hingga pada kehidupan sejati nan kekal.
*1 Yohanes 2: 25 (BIS)* ”Dan inilah yang dijanjikan Kristus sendiri kepada kita: hidup sejati dan kekal”
Barangkali di antara kita masih ada yang skeptik dengan mengatakan: “Bagaimana aku bisa mengubah diriku yang sudah terbentuk dengan kebiasaan seperti ini?
Kebiasaan yang sulit untuk diubahkan jika kita hidup menuruti firman-Nya.”
Inilah perjuangan yang harus kita tempuh, terus dan senantiasa berjuang melawan kebiasaan buruk kita dengan keyakinan bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita *(Roma 8: 28)*; lebih jauh Tuhan Yesus menekankan, bahwa:
*Lukas 18: 27 (BIS)*
"Yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah!”
Bahkan kita telah dijanjikan hati dan keinginan yang baru:
*Yehezkiel 36: 26 (BIS)* ”Maka kamu Kuberikan hati yang baru dan pikiran yang baru. Hatimu yang sekeras batu itu akan Kuganti dengan hati yang taat.”
Kita bisa meneladan perjuangan sehari-hari Daud dalam upaya mendekat dan melekat kepada TUHAN dari sejak pagi hingga tengah malam.
*Mazmur 5: 3-4 (TB)*
Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa. TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
*Mazmur 119:147 - 148 (TB)* Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.
*Mazmur 119: 62 (TB)* Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.
Kekasih Kristus, Allah telah menyediakan berkat-berkat-Nya yang selalu baru setiap pagi, marilah kita nikmati dan rasakan dalam kehidupan kita dengan terus berjuang mempraktekkan firman-firman di atas dalam kehidupan kita. Agar iman percaya kita semakin meningkat dari hari ke sehari, karena Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Selamat berjuang hidup sebagai anak-anak Allah, agar kita dapat merasakan kasih dan Rahmat Kristus setiap hari, haleluyah, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Kekasih Kristus, saya mengundang untuk merenungkan firman-firman TUHAN berikut ini sebagai sarapan rohani pagi ini.
Judul renungannya adalah:
*Sudahkah Kita Menerima Rahmat TUHAN Setiap Hari?*
Bacaan:
*Ratapan 3: 21- 32*
Nats:
*Ratapan 3: 22-23*
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Kekasih Kristus, bukankah kita percaya bahwa Allah telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya.
*Yohanes 3:1(TB)*
”Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga *kita disebut anak-anak Allah*, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia”
Sebagai anak-anak Allah, status yang teramat tinggi, tentunya terdapat rencana Allah yang teramat baik bagi para anak Allah ini. Rencana itu disampaikan TUHAN berupa janji kepada Abraham, setelah dia menaati perintah-Nya untuk mempersembahkan Ishak satu-satunya putra yang dia kasihi:
*Kejadian 22: 17 (TB)* maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah …
Rancangan akan janji berkat itu disampaikan lagi oleh Allah melalui Nabi Yeremia dari Yerusalem kepada tua-tua, imam-imam, nabi-nabi di antara orang buangan dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel. Berisikan pesan agar kesemuanya itu tetap bersemangat dalam kondisi mereka di tempat pembuangan. Tetap giat bekerja, berketurunan agar jumlah mereka bertambah banyak dan berdoa bagi kota di mana mereka tinggal.
*Yeremia 29 : 11(TB)*
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yosua pun memberikan kesaksian bahwa janji-janji Allah itu tidak pernah gagal, sehingga sebelum kematiannya, ia menegaskan:
*Yosua 23:14 (BIS)*
“Sekarang sudah waktunya saya mati. Kalian semua, masing-masing tahu benar bahwa TUHAN Allahmu sudah memberikan kepadamu segala yang baik yang dijanjikan-Nya. Setiap janji-Nya sudah ditepati-Nya, tidak satu pun yang tidak”
Bahkan pada nats renungan kita hari ini *TUHAN berjanji untuk memberikan rahmat-Nya, baru setiap pagi.* Sungguh luar biasa kasih Allah dan janji-janji-Nya kepada para anak-Nya. Pertanyaannya: *“Sudahkah kita menerima rahmat TUHAN setiap hari?”*
Marilah kita introspeksi mengapa hal itu tidak terjadi. Nabi Yesaya mengingatkan kita bahwa dosa-dosa kita lah perintangnya:
*Yesaya 59: 2 (TB)*
Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Iblis tidak tinggal diam, dia menuntut kepada Allah agar berkat-berkat-Nya bagi kita ditunda, jika kita tetap melakukan pelanggaran terhadap firman TUHAN, karena Si Iblis juga menyaksikan perbuatan dosa kita itu:
*Ibrani 12: 1*
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Namun bersyukurlah kita, karena Allah juga menjanjikan pengampunan atas dosa-dosa kita itu, apabila:
*1 Yohanes 1: 9 (BIS)* ”Tetapi kalau kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan melakukan apa yang adil. Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala perbuatan kita yang salah”
Janji Allah pun tidak terbatas pada kehidupan di dunia ini, namun hingga pada kehidupan sejati nan kekal.
*1 Yohanes 2: 25 (BIS)* ”Dan inilah yang dijanjikan Kristus sendiri kepada kita: hidup sejati dan kekal”
Barangkali di antara kita masih ada yang skeptik dengan mengatakan: “Bagaimana aku bisa mengubah diriku yang sudah terbentuk dengan kebiasaan seperti ini?
Kebiasaan yang sulit untuk diubahkan jika kita hidup menuruti firman-Nya.”
Inilah perjuangan yang harus kita tempuh, terus dan senantiasa berjuang melawan kebiasaan buruk kita dengan keyakinan bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita *(Roma 8: 28)*; lebih jauh Tuhan Yesus menekankan, bahwa:
*Lukas 18: 27 (BIS)*
"Yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah!”
Bahkan kita telah dijanjikan hati dan keinginan yang baru:
*Yehezkiel 36: 26 (BIS)* ”Maka kamu Kuberikan hati yang baru dan pikiran yang baru. Hatimu yang sekeras batu itu akan Kuganti dengan hati yang taat.”
Kita bisa meneladan perjuangan sehari-hari Daud dalam upaya mendekat dan melekat kepada TUHAN dari sejak pagi hingga tengah malam.
*Mazmur 5: 3-4 (TB)*
Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa. TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
*Mazmur 119:147 - 148 (TB)* Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.
*Mazmur 119: 62 (TB)* Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.
Kekasih Kristus, Allah telah menyediakan berkat-berkat-Nya yang selalu baru setiap pagi, marilah kita nikmati dan rasakan dalam kehidupan kita dengan terus berjuang mempraktekkan firman-firman di atas dalam kehidupan kita. Agar iman percaya kita semakin meningkat dari hari ke sehari, karena Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Selamat berjuang hidup sebagai anak-anak Allah, agar kita dapat merasakan kasih dan Rahmat Kristus setiap hari, haleluyah, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar